Wednesday, 7 April 2021

Rusia akan terus menyelidiki asal-usul virus corona bekerja sama dengan diplomat-WHO

Rusia akan terus menyelidiki asal-usul virus corona bekerja sama dengan diplomat-WHO

Rusia akan terus menyelidiki asal-usul virus corona bekerja sama dengan diplomat-WHO
















©Valeriy Sharifulin/TASS












Rusia akan melanjutkan kerjasamanya dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menyelidiki asal-usul virus corona baru, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan, yang dirilis setelah laporan terbaru WHO tentang masalah tersebut.




"Laporan akhir adalah hasil kerja cermat seluruh tim. Laporan tersebut mencerminkan berbagai pendapat dan pendekatan terkait asal mula infeksi virus corona baru. Laporan tersebut juga mencerminkan sudut pandang kami," kata Zakharova.


“Yang penting, dokumen tersebut menguraikan jalur kerja lebih lanjut dan kerja sama internasional dalam mempelajari penyebab COVID-19, seperti studi bersama tentang lingkungan, zoonosis, genetika, dan imunologi. Kami siap bekerja sama dengan mitra kami di bidang tersebut,” tambahnya.


Laporan akhir misi ahli internasional pada kunjungan mereka ke China pada Januari-Februari untuk mengetahui asal muasal agen COVID-19 diterbitkan minggu lalu. Para ahli belum mencapai kesimpulan pasti tentang asal-usul COVID-19.


Menurut laporan akhir yang diterbitkan di Jenewa pada hari Selasa, skenario yang paling mungkin adalah penularan virus corona dari satu hewan ke hewan lain dan kemudian ke manusia dan yang paling tidak mungkin - asal laboratorium SARS-CoV-2.



AS Tuding Rusia dan China Penyebar Disinformasi



New york times, merilis tulisan dari yang anti China dan Rusia, yaitu Julian E. Barnes, Matthew Rosenberg and Edward Wong, yang merupakan kaki tangan Bill Gates - Soros, menyebutkan bahwa, China dan Rusia sama-sama memanfaatkan virus corona baru untuk melancarkan kampanye disinformasi.


Pejabat intelejen AS menyebutkan bahwa, Rusia dan China berusaha menabur keraguan tentang penanganan krisis Amerika Serikat dan mengalihkan perhatian dari perjuangan mereka sendiri dengan pandemi.


Situs web yang selaras dengan Kremlin yang ditujukan untuk khalayak Barat telah memperdagangkan teori konspirasi untuk menyebarkan ketakutan di Eropa dan perpecahan politik di Amerika Serikat, kata para pejabat, mencatat bahwa diplomat Rusia dan media berita yang dikelola pemerintah bisa dibilang lebih terkendali.


Jika kita lihat jejak digital bulan Maret - April 2020, yang dimaksud dengan penyebar disinformasi, yaitu yang menuding konspirasi virus dan anti vaksin adalah mereka berasal dari AS dan Britania Raya.


Menurut mereka China lebih agresif secara terang-terangan telah menggunakan jaringan akun media sosial yang terkait dengan pemerintah untuk menyebarkan teori yang didiskreditkan, dan terkadang kontradiktif. Dan China telah mengadopsi pedoman Rusia untuk operasi yang lebih terselubung, meniru kampanye disinformasi Kremlin dan bahkan menggunakan dan memperkuat beberapa situs konspirasi yang sama.




Mereka juga menyampaikan bahwa kampanye propaganda menunjukkan bagaimana kedua negara beralih ke taktik otoriter yang khas dalam menyebarkan propaganda untuk melemahkan musuh bersama mereka, Amerika Serikat, daripada menangani kritik publik atas masalah mereka sendiri.


Tapi mereka tidak menunjukkan fakta yang sebenarnya, bagaimana orang Asia Timur diserang. Serangan ini tentunya tidak terjadi begitu saja, alasan lain yang melatarbelakanginya adalah mereka berupaya membuat klaim dam mempengaruhi dunia bahwa Wuhan sebagai asal virus corona.


Sedangkan hasil penyelidikan tim WHO tidak menunjukkan bukti adanya kebocoran di lab Wuhan, Namun mereka terus menyebarkan diisinformasi yang menyebabkan serangan terhadap bangsa Asia Timur di AS dan Inggris.


Semua hal yang bertentangan dengan mereka, barat dan sekutunya, mereka klaim sebagai disinformasi.


Hal ini sebagai upaya untuk menutupi kejadian dan fakta yang sebenarnya serta ketidakberdayaan mereka dan atau pembiaran terhadap kasus virus yang meningkat di AS dan Britania Raya.


Population Control sebagai agenda mereka selain pandemi adalah climate change.



Tuesday, 6 April 2021

BRI Cianjur Bertanggung Jawab Atas Laporan Nasabah Korban Skimming

BRI Cianjur Bertanggung Jawab Atas Laporan Nasabah Korban Skimming

BRI Cianjur Bertanggung Jawab Atas Laporan Nasabah Korban Skimming















Sejumlah nasabah BRI Cianjur melaporkan saldo di rekening mereka hilang meski mereka tidak melakukan transaksi dengan kerugian beragam mulai dari Rp. 5 juta sampai Rp. 51 juta, hari Senin, 05/04/2021. (Ahmad Fikri/Antara)












Jeddah - Jemaah haji dan jamaah yang divaksinasi COVID-19 akan diizinkan masuk ke Masjidil Haram di Makkah, kata Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada hari Senin, 06/04/2020.




Pimpinan Cabang BRI Cianjur Yoni Arianto seperti dilansir dari Antara mengatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti pengaduan nasabah. Saat ini, BRI tengah melakukan investigasi bersama pihak terkait.


"Jika laporan tersebut terbukti merupakan tindak kejahatan skimming, BRI bertanggung jawab menyelesaikan hal tersebut,” kata Yoni pada hari Senin, 05/04/2021.


Pihaknya mengimbau nasabah, agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM dan menjaga kerahasiaan data nasabah. Seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, dan nomor OTP transaksi.


”Jangan memberikan data apapun termasuk pada orang atau oknum yang mengatasnamakan BRI. Terkait laporan nasabah, akan segera kami tindak lanjuti,” ujar Yoni.


Sekitar 30 orang nasabah mendatangi kantor cabang BRI Cianjur karena saldo di rekening mereka tiba-tiba hilang. Padahal mereka tidak melakukan transaksi sama sekali. Mereka mendapat pemberitahuan melalui pesan singkat terkait adanya penarikan uang.


”Saya mendapat pemberitahuan melalui pesan singkat ke ponsel, terkait adanya transaksi penarikan uang hingga Rp 5 juta pada hari Minggu, 04/04/2021. Padahal, saya tidak melakukan transaksi dan tidak keluar rumah. Setelah saya cek uang di rekening sudah berkurang,” kata Popy Damayanti nasabah BRI warga Kecamatan Cianjur.


Dia mendatangi kantor BRI Cabang Cianjur, untuk melaporkan hal tersebut. Namun, di lokasi sudah banyak nasabah yang hendak melaporkan hal yang sama. Rekening mereka berkurang sedangkan pemilik tidak melakukan transaksi dengan kerugian bervariatif mulai dari Rp. 5 juta sampai Rp. 51 juta.


Hal senada terucap dari Asep Sadili warga Kecamatan Warungkondang yang kehilangan uang sebesar Rp 15 juta di dalam rekeningnya tanpa melakukan transaksi. Hilangnya uang di dalam rekening diketahui ketika hendak menarik uang di ATM.


Saya kaget saat hendak menarik uang di ATM sebesar Rp 2,5 juta ditolak karena batas transaksi sudah melebihi batas. Padahal sejak dua hari terakhir tidak ada transaksi yang saya lakukan, setelah dicek saldo saya kosong. Padahal, terakhir masih ada uang Rp15 juta dalam rekening,” ujar Asep.




footnote:
Skimming adalah suatu tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.

Arab Saudi akan mengeluarkan izin umrah bagi mereka yang menerima suntikan COVID-19

Arab Saudi akan mengeluarkan izin umrah bagi mereka yang menerima suntikan COVID-19

Arab Saudi akan mengeluarkan izin umrah bagi mereka yang menerima suntikan COVID-19













Izin umrah dan izin kunjungan ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah akan meningkatkan kapasitas operasional selama bulan Ramadhan. (AFP/File)












Jeddah - Jemaah haji dan jamaah yang divaksinasi COVID-19 akan diizinkan masuk ke Masjidil Haram di Makkah, kata Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada hari Senin, 06/04/2020.




Arab Saudi mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari wabah Covid baru dengan melarang jemaah haji yang tidak divaksinasi untuk melakukan umrah, mulai dari Ramadhan.


Izin umrah dan izin kunjungan ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah akan meningkatkan kapasitas operasional selama bulan Ramadhan, yang dimulai minggu depan.


Izin akan diberikan kepada mereka yang telah menerima dua suntikan vaksinasi, mereka yang telah menerima suntikan pertama dan 14 hari telah berlalu, atau mereka yang terkena virus dan sembuh.


Status vaksinasi setiap orang harus terdaftar di aplikasi COVID-19 Arab Saudi, Tawakkalna. Aplikasi itu diluncurkan tahun lalu untuk membantu melacak infeksi virus corona.


Mereka yang ingin mengunjungi dua masjid atau melakukan umrah, menurut pernyataan Kementerian, harus mendaftar melalui aplikasi Tawakkalna dan aplikasi Umrah Eatmarna.


Pendaftaran akan diakomodasi sesuai ruang dan ketersediaan kedua masjid dan sesuai dengan batasan kesehatan.


Kementerian tersebut mengatakan aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna akan menjadi satu-satunya platform resmi yang tersedia untuk mengeluarkan izin dan memperingatkan publik agar tidak menggunakan situs web dan aplikasi palsu.


Pada hari Senin, 05/04/2021,Kementerian Haji dan Umrah di Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengeluarkan izin bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun dan di atas 70 tahun, berdasarkan instruksi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Saudi.


Selain itu, anak-anak tidak bisa ditambahkan sebagai pendamping tetapi ibu-ibu tetap diperbolehkan mngajukan sebagai pendamping jamaah, seperti dilansir Okaz News.


Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan memperoleh izin umrah bagi mereka yang berusia di atas 70 tahun jika mereka menerima vaksin COVID-19, Kementerian Haji dan Umrah menegaskan bahwa tidak ada izin yang akan dikeluarkan untuk mereka yang berusia di atas 70 tahun dan ada tidak ada pengecualian.


Kementerian menunjukkan bahwa belum ada persyaratan vaksinasi yang diberlakukan untuk jemaah haji. Umat Muslim yang ingin pergi tidak diwajibkan untuk memberikan tes PCR negatif tetapi harus mendapatkan izin melalui aplikasi 'Eatmarna' dan memberikan status kesehatan mereka melalui aplikasi 'Tawakkalna'.




Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menyarankan mereka yang ingin melakukan haji atau umrah untuk mendapatkan vaksinasi tetapi belum ada keputusan yang diambil untuk memperkenalkan vaksinasi sebagai persyaratan.

Monday, 5 April 2021

Moskow Tidak Mengesampingkan Tindakan Militer dalam Menanggapi Ancaman Rudal yang Muncul dari Barat

Moskow Tidak Mengesampingkan Tindakan Militer dalam Menanggapi Ancaman Rudal yang Muncul dari Barat

Moskow Tidak Mengesampingkan Tindakan Militer dalam Menanggapi Ancaman Rudal yang Muncul dari Barat


























Pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia muncul di tengah rencana yang dilaporkan oleh Pentagon untuk mengerahkan rudal jarak menengah.




Rencana oleh Inggris dan AS untuk mengerahkan rudal jarak pendek dan menengah berbasis darat membuat pencegahan kemungkinan eskalasi serius jauh lebih sulit, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Senin.


Kementerian juga tidak mengesampingkan penggunaan tindakan militer sebagai tanggapan atas ancaman rudal yang muncul dari Barat.


Dalam beberapa minggu terakhir, Pentagon telah membuat beberapa pernyataan tentang langkah-langkah praktis menuju penyebaran rudal yang sebelumnya dilarang oleh Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF) yang sekarang sudah tidak berlaku, dan "militer Inggris bergabung dengan pernyataan dan tindakan yang terang-terangan bermusuhan dan tidak stabil", Zakharova mengenang dalam pernyataannya yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.


"Pelaksanaan program militer semacam itu mendapatkan momentum, yang jelas mengarah pada penyempitan ruang untuk solusi politik dan diplomatik untuk masalah pasca-INF dan untuk mencegah eskalasi serius di bidang roket," kata Zakharova.


Perkembangan ini berlangsung di tengah tidak adanya tanda-tanda yang jelas dari pemerintahan baru AS dan dari mayoritas sekutu Washington di NATO, lanjut juru bicara itu.


"Kami tentu tidak menutup pintu untuk dialog, tetapi dengan mempertimbangkan situasi yang sedang berlangsung, kami tidak mengesampingkan bahwa Rusia akan dipaksa untuk semakin mengalihkan fokusnya ke tanggapan militer dan teknis terhadap ancaman rudal yang muncul," Zakharova memperingatkan.


Pada 2019, Amerika Serikat menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah dengan Rusia dan melanjutkan untuk menguji generasi baru rudal balistik dan jelajah jarak menengah berbasis darat. Beberapa outlet media telah melaporkan bahwa Departemen Pertahanan AS ingin memperkuat kehadiran Indo-Pasifiknya dengan jaringan rudal berbasis darat di fasilitas militer di wilayah tersebut.




Bulan lalu, London mengumumkan rencana untuk meningkatkan ukuran persenjataan nuklirnya dari 180 hulu ledak yang dikerahkan menjadi 260 hulu ledak yang dikerahkan pada tahun 2030, dengan mengatakan bahwa penyebaran yang lebih kecil "tidak mungkin lagi" karena "berbagai ancaman teknologi dan doktrinal yang berkembang".




Perjanjian INF ditandatangani pada tahun 1987 oleh pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan. Perjanjian tersebut melarang pengembangan, konstruksi, atau penyebaran rudal berbasis darat dalam jarak 500 km hingga 5.500 km. Pada 2019, Donald Trump menghentikannya, hanya menyisakan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru antara negara-negara. Washington setuju untuk memperpanjang New Start hingga Februari 2026 setelah berbulan-bulan mendapat tekanan dari pihak Rusia untuk melakukannya.

'Kesalahan Raksasa ': Menteri Luar Negeri Reagan Mengutuk Penarikan AS Dari Perjanjian INF Dengan Rusia

'Kesalahan Raksasa ': Menteri Luar Negeri Reagan Mengutuk Penarikan AS Dari Perjanjian INF Dengan Rusia

'Kesalahan Raksasa ': Menteri Luar Negeri Reagan Mengutuk Penarikan AS Dari Perjanjian INF Dengan Rusia






























Mantan diplomat tinggi itu mengkritik "alergi" pemerintahan Trump terhadap kesepakatan internasional, tetapi mendukung keputusan Washington untuk membatalkan kesepakatan nuklir dengan Iran. Yang terakhir kemudian mendorong lonjakan produksi bahan bakar nuklir dan pengayaan oleh Teheran.




Mantan Menteri Luar Negeri dan salah satu orang di balik penandatanganan Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) pada tahun 1987, George Shultz, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The New York Times bahwa dia menyesali keputusan Washington untuk menarik diri dari era Reagan. kesepakatan rudal dengan Rusia.


Dia menyebut keputusan tersebut sebagai kesalahan dalam penilaian oleh pemerintahan Trump dan berpendapat bahwa Perjanjian INF telah membuat dunia lebih aman karena menghapus seluruh kelas persenjataan nuklir dengan melarang pengembangan dan produksi rudal yang beroperasi dalam jarak antara 500 dan 5.500 kilometer, serta peluncurnya. Mantan diplomat tinggi itu berharap kesepakatan kontrol senjata lainnya, New START tidak akan bernasib sama.


"Menarik diri dari Perjanjian INF adalah kesalahan besar. Anda tidak hanya kehilangan perjanjian itu sendiri, tetapi Anda kehilangan semua ketentuan verifikasi yang kami kerjakan dengan sangat keras", kata Shultz.


Shultz kemudian mengkritik langkah serupa lainnya yang dibuat oleh pemerintahan saat ini, menunjukkan bahwa ia memiliki "alergi" terhadap kesepakatan internasional. Mantan Menteri Luar Negeri menyarankan dalam buku yang baru dirilis berjudul "A Hinge of History: Governance in an Emerging New World", bahwa pendekatan seperti itu menjadi titik fokus dalam sejarah, ketika kerja sama antar negara sangat penting untuk membuat perubahan yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, keamanan nasional, teknologi, dan ekonomi.


Namun, kerja sama antar negara seperti itu hampir tidak dapat dicapai dengan mempertimbangkan keadaan saat ini, sebagian karena pendekatan yang diambil oleh pemerintahan Trump, Shultz menyimpulkan.


"Kami tampaknya berada dalam keadaan kacau di mana sulit untuk menyelesaikan sesuatu. [Pemerintahan Trump] tampaknya skeptis terhadap perjanjian ini, perjanjian apa pun. Perjanjian biasanya tidak sempurna. Anda tidak mendapatkan segalanya. Anda inginkan. Anda berkompromi sedikit. Tapi mereka jauh lebih baik daripada tidak sama sekali ", kata mantan diplomat itu.


Meskipun mengutuk keputusan Trump untuk menarik diri dari perjanjian dan kewajiban, mantan diplomat top tersebut tetap mendukung salah satunya - meninggalkan kesepakatan nuklir dengan Iran yang diserang oleh mantan Presiden Barack Obama pada tahun 2015. Namun, Shultz sangat memuji upaya diplomatik baru-baru ini oleh White House, termasuk yang mengarah ke normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab - UEA, Bahrain, dan Sudan.



Kesepakatan Pengendalian Senjata Krusial AS



Washington berhenti memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian INF pada Agustus 2019 setelah menuduh Rusia melanggar ketentuannya. Meskipun Rusia sendiri memiliki kekhawatiran tentang kepatuhan AS terhadap kesepakatan tersebut dan Moskow melakukan beberapa upaya untuk membuktikan kepatuhannya, Washington bersikeras untuk menarik diri dari kesepakatan tersebut.


©SPUTNIK/VLADIMIR ASTAPKOVICH
Perjanjian INF Rusia


Beberapa bulan setelah membubarkan INF, Washington melakukan tes pertama rudal baru yang tidak sesuai dengan INF, yang mengarahkan Rusia pada asumsi bahwa penarikan telah diatur sebelumnya untuk membebaskan Washington dari kewajiban pengendalian senjata dan melegalkan rudal tersebut, yang telah lama dilakukan. dalam pengembangan. Kremlin menyebut tuduhan Gedung Putih tentang ketidakpatuhan terhadap Rusia sebagai fiktif dan pra-teks untuk membatalkan kesepakatan.




Setelah penarikan dari INF, satu-satunya kesepakatan yang tersisa yang membatasi persenjataan kedua negara adalah New START, yang akan berakhir pada Februari 2021. Moskow, dalam banyak kesempatan, telah menyatakan keprihatinan atas kurangnya kemajuan dalam pembicaraan pada ekstensinya. Setelah berbulan-bulan pembicaraan tanpa hasil, Rusia dan AS akhirnya mencapai kesepakatan awal, yang menetapkan bahwa perjanjian itu akan diperpanjang selama satu tahun untuk memberi ruang bagi pembicaraan perpanjangan lebih lanjut.


Gedung Putih bersikeras bahwa perjanjian itu harus mencakup klausul yang melarang sementara peningkatan persenjataan nuklir untuk tahun ini oleh kedua belah pihak.

Belasan Pengendara Motor Nyaris Tewas di Babakan Madang, Ini Kata Camat

Belasan Pengendara Motor Nyaris Tewas di Babakan Madang, Ini Kata Camat

Belasan Pengendara Motor Nyaris Tewas di Babakan Madang, Ini Kata Camat


Beberapa pengendara motor terjatuh di Jalan Raya Babakanmadang akibat jalan licin yang disebabkan tumpahan tanah galian C, Senin, 05/04/2021./Foto: RB












Camat Babakan Madang, Cecep Iman mengungkap terkait peristiwa pengendara motor tergelincir dan jatuh akibat tumpahan tanah galian C di Desa Kadumanggu.








Menurutnya, sudah diberikan surat teguran hingga tiga kali. Namun, galian C itu masih nekat beroperasi.


“Perlu disampaikan bahwa galian ilegal itu sudah dihentikan, mulai dari terguran pertama, kedua dan ketiga. Adapun kejadian kecelakaan lalu lintas akibat tanah berceceran di sepanjang jalan Cieteurep-Babakanmadang,” katanya, pada hari Senin,05/04/2021.


Camat menuturkan, pengendara sepeda motor yang notabene warga setempat menuntut agar pengelola galian tambah tersebut bertanggungjawab.


"Ganti rugi kendaraan dan pengobatan para korban. Tadi sudah dimediasikan akan bertanggungjawab atas kerugian yang ditimbulkan tersebut,” tukasnya.


Diketahui, sebanyak belasan pengendara motor nyaris tewas pada Senin (5/4/2021).


Mereka tergelincir dan jatuh akibat tumpahan tanah galian C di Desa Kadumanggu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.


“Iya, tadi banyak yang jatuh. Itu gara-gara tanah dari galian C,” ujar Wawan (29) salah satu warga, pada Senin 05/04/2021.


Menurutnya, tanah galian C ilegal tersebut sudah lama bermasalah, baik dengan pemerintah maupun dengan masyarakat, terutama penguna jalan.


“Ini sudah kesekian kali. Jadi saya harap ditindak tegas, ditutup permanen,” pintanya.


Semenjak keberadaan galian ini, Jalan Raya sentul Babakan Madang menjadi kotor dipenuhi ceceran tanah dari hilir mudiknya truk pemuat tanah galian. Selain itu, banyak masyarakat yang terjangkit ISPA, sakit mata dan lebih parahnya banyak terjadinya kecelakaan jika musim hujan tiba.

Dear Warga Surabaya, Mesjid Al Akbar Ramadan Ini Tidak Bagi - Bagi Takjil

Dear Warga Surabaya, Mesjid Al Akbar Ramadan Ini Tidak Bagi - Bagi Takjil

Dear Warga Surabaya, Mesjid Al Akbar Ramadan Ini Tidak Bagi - Bagi Takjil





























”Dua tahun ini tidak ada acara pembagian makanan untuk berbuka," kata Humas Masjid Al Akbar Surabaya Helmy M. Noor, pada hari Minggu, 04/04/2021.




Acara buka puasa bersama di Al Akbar tahun ini kembali ditiadakan. Panitia hanya menyediakan minuman dan snack untuk membatalkan puasa. Itu pun bagi jamaah yang datang untuk mengikuti acara ngaji online.


Ramadan tinggal tinggal sepekan lagi. Berbagai persiapan dilakukan pengelola masjid. Salah satunya Masjid Nasional Al Akbar. Sebab, protokol kesehatan (prokes) ketat akan diterapkan di sana. Termasuk meniadakan kegiatan buka puasa bersama (bukber). Hal itu dimaksudkan untuk menghindari adanya kerumunan jamaah.


Pembagian makanan untuk berbuka puasa biasanya dilakukan selepas salat Magrib. Jumlahnya tak sedikit. Bisa mencapai ribuan paket. Sebab, jamaah yang datang juga sangat banyak.


Nah, karena pandemi, kegiatan tahunan itu tidak bisa dilaksanakan. Menurut Helmy, kegiatan di Al Akbar selama Ramadan berlangsung dengan prokes ketat.


Acara yang digelar pun tidak banyak. Jamaahnya terbatas. "Kami menyesuaikan prokes pencegahan Covid-19 sesuai yang berlaku," terangnya.


Selama Ramadan, ada beberapa kegiatan yang digelar Masjid Al Akbar. Di antaranya, tadarus dan ngaji online. Acara itu dimulai setelah salat Asar hingga menjelang azan Magrib. Semua dikemas dalam rangkaian ngabuburit online.


Helmy menuturkan, acaranya persis saat pandemi tahun kemarin. Bedanya, pada Ramadan tahun ini, acara tadarus dan ngaji online digelar di area salat Masjid Al Akbar. Tahun kemarin acara berlangsung di lantai 2 atau studio khusus.




Pada Ramadan tahun ini, jamaah bisa menyaksikan langsung acara ngabuburit online. Tentunya dengan prokes yang ketat. Menurut Helmy, setelah acara rampung, dilanjutkan salat Magrib. "Air minum dan makanan ringan kami sediakan di dalam," ucapnya.


Setelah itu, lanjut dia, jamaah bisa melaksanakan salat Tarawih di Al Akbar. Dia juga mengimbau agar semua jamaah taat akan prokes. Nanti juga ada petugas yang berkeliling untuk memantau jamaah.


Dia menambahkan, terdapat 30 penceramah ternama dari wilayah Jatim yang ikut meramaikan ngabuburit online. Tahun ini Al Akbar juga menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim. Harapannya, masyarakat bisa memetik pelajaran dari para pendakwah. Terlebih dalam kondisi pandemi sekarang.

Lokasi Wisata Camp Batu Gede Pekerjakan Pegawainya Menjadi Petani Akibat Sepi Pengunjung

Lokasi Wisata Camp Batu Gede Pekerjakan Pegawainya Menjadi Petani Akibat Sepi Pengunjung

Lokasi Wisata Camp Batu Gede Pekerjakan Pegawainya Menjadi Petani Akibat Sepi Pengunjung

















Lokasi wisata perkemahan Camp Batu Gede yang sepi pengunjung di masa pandemi. Yusman | Pakar












Cisarua - Sepinya pengunjung ke lokasi wisata perkemahan Camp Batu Gede di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu membuat manajemen terpaksa merumahkan puluhan pekerjannya.




Namun, di awal tahun 2021, puluhan pekerja tersebut akhirnya dipekerjakan lagi. Hanya saja, para pekerja ini tidak lagi melayani pengunjung, tapi mereka dipekerjakan untuk menjadi petani.


Pengelola Camp Batu Gede, Hendrik mengatakan, ada 75 pekerja di lokasi camping ini sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Di masa pandemi, 37 pekerja terpaksa harus dirumahkan saat itu.


Bahkan, lokasi wisata ini sempat tutup akibat tidak bisa menutup biaya operasional.




“Tak terhitung lagi berapa banyak kerugian yang dirasakan sehingga tak dapat memberikan upah kepada sebagian pegawainya,” ujar Hendrik kepada wartawan.


Bahkan, memasuki akhir 2020, kelonggaran yang diberikan Pemerintah Kabupaten Bogor saat itu tak dapat mendongkrak tingkat kunjungan ke lokasi wisata ini.


“Akhirnya kami pun harus menyelamatkan para pekerja yang sempat di rumahkan dengan berbagai inovasi,” terangnya.


Salah satunya bercocok tanam. Dengan cara ini akhirnya sebagian karyawan yang sempat dirumahkan kembali dipekerjakan. Namun kali ini berbeda. Mereka bukan lagi mengelola Camp Batu Gede melainkan bercocok tanam.


Pekerjaan baru pegawai ini ada yang menanam jeruk limo, lemon, hingga beternak hewan yang kemudian hasilnya dapat dijual dan membantu sektor perekonomian pegawai semasa terdampak Covid-19.




“Dengan bercocok tanam mereka bisa kembali bekerja meski kerjanya berbeda,” ungkapnya.


Ia berharap, kunjungan wisatawan ke lokasi wisata Camp Batu Gede kembali meningkat. Hanya saja, Pemerintah Kabupaten Bogor mulai kembali melonggarkan aturan.


“Saya sih minta jangan lagi ada penyekatan di simpang Gadog, karena penyekatan itu sangat berdampak,” tandasnya.

Serikat Guru Inggris mendesak sekolah untuk menghentikan 'serangan orang tua' terhadap kelas online

Serikat Guru Inggris mendesak sekolah untuk menghentikan 'serangan orang tua' terhadap kelas online

Serikat Guru Inggris mendesak sekolah untuk menghentikan 'serangan orang tua' terhadap kelas online





























London - Peralihan ke pembelajaran jarak jauh selama penguncian membuat para guru di ujung menerima pelecehan verbal dan "pemboman orang tua" serta ejekan di media sosial, dengan sedikit dukungan atau pelatihan untuk menangani masalah tersebut, sebuah konferensi persatuan pengajar mendengar.




Sementara para guru mengatakan bahwa mereka masih menghadapi ancaman fisik di dalam kelas online, konferensi tahunan NASUWT mendengar bahwa periode pengajaran online yang berkepanjangan telah membawa dimensi baru pada perilaku siswa dan laporan tentang campur tangan orang tua untuk mencaci-maki staf sekolah.


Patrick Roach, sekretaris jenderal serikat pekerja, mengatakan beberapa orang tua mengira mereka dapat campur tangan selama pelajaran online langsung - yang dia gambarkan sebagai "pemboman orang tua" - untuk mengomentari apa yang diajarkan, dan mendesak sekolah untuk mengambil tindakan tegas untuk menghentikan perilaku tersebut.


“Sekolah harus benar-benar jelas tentang ekspektasi perilaku yang mereka miliki baik untuk siswa, dan juga untuk orang tua,” kata Roach. “Salah satu hal yang menjadi perhatian kami adalah, kami memiliki anggota yang telah melaporkan, misalnya, 'pemboman orang tua' yang melecehkan selama pelajaran online, dan mereka telah diberi tahu: 'Anda hanya harus bekerja untuk melewatinya, Anda hanya harus melanjutkannya."


"Sejujurnya, itu belum cukup. Anda tahu jika orang tua akan tiba di lokasi di sebuah sekolah dan akan melecehkan secara verbal atau fisik seorang anggota staf, sekolah memiliki kekuasaan dan ada kewajiban di sekolah dalam kaitannya dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan dalam kaitannya dengan tugas mereka peduli."


Lebih dari seperempat anggota yang menanggapi seruan NASUWT mengatakan bahwa mereka telah dikritik oleh orang tua atau wali murid mereka selama setahun terakhir, termasuk oleh orang tua yang ikut campur selama pelajaran online. Hampir seperlima mengatakan bahwa mereka pernah mengalami pelecehan verbal dari orang tua pada periode yang sama.


Sementara sebagian besar orang tua mendukung guru dan pembelajaran jarak jauh selama penguncian, ketika sekolah ditutup untuk sebagian besar siswa, Roach berkata: "Ada beberapa orang tua yang merasa bahwa itu hak mereka untuk ikut campur."


Delegasi konferensi NASUWT, yang diadakan hampir selama Paskah, memberikan suara yang sangat banyak untuk mendukung mosi yang mendukung aksi industri dalam kasus di mana "ketidakdisiplinan atau pelecehan murid yang serius" tidak diperiksa oleh sekolah dan manajer individu.


“Mengapa seorang guru, atau sekelompok guru, merasa bahwa mereka hanya dapat merasa aman di tempat kerja, atau membuat perbedaan di tempat kerja mereka, dengan menggunakan prosedur pengaduan, atau harus menggunakan aksi industri kolektif untuk menghentikan ancaman atau agresi yang terjadi untuk beberapa setiap hari?” kata Rosemary Carabine, anggota eksekutif NASUWT.




Wendy Exton, juga anggota eksekutif serikat pekerja, mengatakan kepada para delegasi bahwa perilaku yang ditujukan kepada guru termasuk "tidak hanya bahasa yang keji, tetapi juga istilah yang merendahkan seksual, ancaman terhadap diri kita sendiri dan keluarga kita, dan memang, kekerasan itu sendiri".


Satu dari empat guru mengatakan kepada serikat pekerja bahwa mereka telah menjadi sasaran pelecehan verbal dari murid atau siswanya, sementara satu dari 10 mengatakan mereka telah menerima ancaman kekerasan fisik. Tetapi hanya sedikit yang mengatakan sekolah mereka telah menangani pelecehan tersebut dengan memuaskan, membuat serikat pekerja menyerukan peningkatan pelatihan bagi para pemimpin sekolah dan perguruan tinggi.


Konferensi tersebut juga mendengarkan rekaman pidato dari Gavin Williamson, sekretaris pendidikan untuk Inggris, yang menghujani para guru dengan pujian dan menjanjikan lebih banyak kesempatan untuk pengembangan profesional selama videonya yang berdurasi tujuh menit. “Saya ingin berterima kasih atas cara Anda yang menginspirasi beralih ke pembelajaran jarak jauh. Dan saya ingin berterima kasih atas upaya besar yang telah Anda lakukan, untuk menjaga semua orang di sekolah Anda dan komunitas yang lebih luas aman,” kata Williamson.


Kate Green, sekretaris pendidikan bayangan, juga muncul di konferensi tersebut dan mengatakan kepada anggota: “Kita harus menyadari bahwa sekolah dan keterampilan profesional guru berbakat saja tidak dapat sepenuhnya mengimbangi kerusakan yang sangat merusak yang dilakukan pada anak-anak oleh efek kejam dan menghancurkan dari kemiskinan anak. "

MotoGP Doha - Valentino Rossi Finis ke-16

MotoGP Doha - Valentino Rossi Finis ke-16

MotoGP Doha - Valentino Rossi Finis ke-16




























Balapan motogp Doha Qatar semalam, Valentino Rossi berhasil menyelesaikan balapan di urutan ke-16. Ini capaian yang bagus yang ditorehkan de Doctor, mengingat Rossi start dari urutan ke-21.




Sebelumnya Valentino Rossi mengatakan dia "tidak pernah kuat" pada hari Sabtu di Grand Prix Doha, setelah mencatatkan hasil kualifikasi MotoGP terburuknya di urutan ke-21.


Pembalap Petronas SRT Yamaha harus melalui sesi Q1 malam ini dan tidak mampu memberikan kesan apapun, setelah mengakui setelah hari Jumat dia tidak "cukup kuat" untuk memperjuangkan hasil teratas.


Ini berarti Rossi akan berada di urutan ke-21 untuk balapan hari Minggu - hasil terburuknya di hari Sabtu di MotoGP.


Menjelaskan apa yang salah pada hari Sabtu, Rossi berkata: “Sangat sulit hari ini karena saya tidak pernah kuat. Kami mencoba meningkatkan perasaan dengan motor, dengan bagian belakang, tetapi saya sangat menderita.


“Saya memiliki cengkeraman yang kurang dalam akselerasi dan juga setelah beberapa lap… Saya sangat menderita dan kecepatan saya tidak bagus. Juga, saat kualifikasi dengan ban baru, saya tidak pernah merasa cukup cepat.


“Minggu lalu saya baik-baik saja dengan ban baru, dan seperti ini kami mencoba melakukan sesuatu untuk meningkatkan kehidupan tetapi sayangnya saya tidak cukup cepat. Ini akan sulit, saya harus mulai dari belakang. Kami harus mengerti dan kami akan lihat."


Mengakui dia "dalam masalah" dengan kecepatan balapannya, Rossi hanya berharap untuk tidak terpaut terlalu jauh di depannya di GP Doha, Minggu.


“Untuk besok sulit karena saya start di belakang, tapi saya banyak kesulitan dengan kecepatan, kecepatannya tidak cukup cepat,” tambahnya. "Jadi, saya harus mencoba untuk tetap bersama kelompok orang-orang di depan.


“Minggu lalu adalah antrean yang panjang, jadi kurang lebih semua orang mengantre, jadi [kami] tidak memiliki perbedaan besar di antara grup. Jadi, cobalah untuk tetap bersama mereka dan lihat. "




MotoGP, Rossi: "Lebih cepat dari hari Minggu lalu, tapi tidak cukup cepat"



Sunday race, Rossi diawal lap berhasil naik dari posisi start 21 ke 18, dan finish diurutan ke-16. Ini artinya tidak ada satu poin pun untuk Valentino: "Saya tidak bisa bahagia, tetapi ketika Anda memulai di belakang semuanya sulit. Saya berharap situasinya membaik di Eropa."




Ketika segala sesuatunya dimulai dengan awal yang buruk, sulit bagi mereka untuk menjadi lebih baik. Bagi Valentino, GP Doha dimulai dengan dia di posisi kedua dari belakang di grid dan berakhir dengan posisi ke-16 di bendera kotak-kotak. Alih-alih batu, Rossi mungkin sekarang harus meletakkan batu besar pada akhir pekan yang gagal memberinya satu kepuasan pun.


“Saya tidak bisa bahagia, ketika Anda memulai dari belakang itu tidak mudah, dia terpaksa mengakui, Saya kehilangan terlalu banyak waktu di lap pertama, saya tidak cukup cepat dengan ban baru sementara ada banyak waktu pengendara dan sepeda yang dulu. Sejujurnya, saya mengharapkan lebih banyak”.


Tidak dapat dikatakan bahwa pemanasan telah menyadarkannya, tetapi setidaknya itu menawarkan secercah harapan…


“Saya menemukan sesuatu yang lebih baik," dia melanjutkan: "Sebaliknya saya bahkan tidak mendapatkan satu poin pun dan itu adalah balapan yang sulit. Kami masih harus mencari lebih banyak grip di bagian belakang dengan ban yang empuk. Saya lebih cepat dari hari Minggu lalu, tetapi tidak cukup cepat ”.


Rossi berusaha keras untuk menemukan beberapa poin positif…


"Saya bisa lebih konsisten, setelah kembali ke konfigurasi elektronik dalam pemanasan yang sudah lama tidak saya gunakan - jelasnya - saya mengambil langkah maju dari hari Sabtu, tetapi sudah terlambat. Sebelum memulai, saya berharap berada di 10 besar, di grup bersama dengan Morbidelli dan Honda, tapi itu lebih sulit dari yang diharapkan ”.


The Doctor tidak senang: "Satu-satunya hal yang penting adalah hasil. Kami harus meningkatkan dan terus bekerja, kami bisa melakukannya".


Dalam dua minggu MotoGP akan kembali ke Eropa, di mana itu akan dimulai dari Portimao.




"Ada trek yang saya suka, tetapi sulit untuk membuat prediksi - katanya - Secara teori bisa lebih baik, saya berharap di atas semua itu kami akan memiliki kejuaraan yang normal, bahwa Covid tidak menyebabkan balapan dibatalkan dan memaksa, kami berlomba dua kali di trek yang sama".


Setelah berusaha mengalahkan orang-orang yang ada di depannya untuk paruh pertama balapan, Valentino mengalami pukulan kedua di tahap penutupan, pindah ke urutan ke-16 dengan tiga lap tersisa. Meski berusaha sekuat tenaga, Rossi tidak mampu menutup jarak dengan mereka yang berada di depan dan mempertahankan posisinya di garis finis. Sekarang akan ada istirahat sejenak sebelum Morbidelli dan Rossi kembali beraksi, dengan sirkuit Algarve Internasional menjadi tuan rumah Grande Prémio de Portugal pada 16-18 April.