Tuesday 31 July 2012

Petani Indonesia Museum Nasional

Petani Indonesia Museum Nasional


Nasib petani Indonesia dari masa ke masa tetap sama, tak pernah ada peningkatan significant pendapatannya bagi perbaikan kesejahteraan hidupnya. Kalaupun ada, paling cuma 1 % dari total petani di Indonesia, baik sebagai pemilik lahan, pemilik dan penggarap lahan, penggarap atau buruh tani.




Padahal tidak sedikit yang mengepung mereka dengan judul "memberikan bantuan dan pembinaan", dari kementan, kemenkertran, kemen - kemen yang lainnya, balai - balai riset, ditambah lagi fakultas di hampir perguruan tinggi negeri dan swasta ada jurusan itu, digenapi oleh program csr.


Bayangkan saja, jika melihat itu, betapa hebatnya jaringan yang ada yang berusaha menjalankan program - program pengembangan pertanian. Namun kenyataannya, petani ya sebegitu - gitu saja. Kalau ada kesalahan disana, bisa dikatakan kesalahannya bukan pada petaninya, mengingat unsur - unsur didalam tiap lembaga - lembaga itu punya background pendidikan tinggi, rata - rata mereka lulusan S3.


Kenyataan demikian, bisa dikatakan pula berbagai media yang mengepung petani "bukan dalam rangka meningkatkan perekonimian dari hasil pertanian, baik industrinya maupun taraf hidupnya". Lebih tepat dikatakan petani menjadi objek bulan - bulanan mereka.


Itulah petani yang tidak jelas kedudukan golongan produktivitasnya, jadi sebetulnya petani itu termasuk kedalam golongan sumber pendapatan yang mana?


Masih mending buruh punya gaji walau cuma cukup untuk hidup 1/2 bulan, sisanya bikin catatan bon. Disebut pengusaha juga bukan.


Tulisan ini sekedar mau melihat kedudukan petani dan pertaniannya dalam program pembangunan. Di era Orba, memang terasa keberpihakan pemerintahnya, namun tetap saja itu tidak membuat mereka menjadi lebih sejahtera dibanding setingkat gol c pns.




Pada saat itu pun mereka masih dianggap golongan manusia tak tangguh yang bisa hidup dengan makan apa saja dari areal pertaniannya, seperti pada pemberian lahan dalam program transmigrasi. Di lokasi mereka serta merta langsung bisa menggarap lahan, tapi mereka harus membuka/membongkar lahan dulu sebelum lahan bisa digarap.


Lahan yang mereka terima itu masih berupa hutan belantara. Setelah dibuka hutan menjadi lahan bertani oleh para transmigran, barulah dibuatkan infrastruktur diareal lahan tersebut oleh pemerintahnya ( bukan pada pemukimannya, sebab kalau yang ini sudah disediakan meski setengah jadi).


Lalu seperti didalamnya ada azas manfaat tenaga murah oleh pemerintah untuk membongkar lahan guna kepentingan lain yang tidak ada hubungannya dengan nasib petani. Karena kenyataannya, lahan - lahan yang sudah dibongkar itu kemudian sebagian besarnya digarap oleh perkebunan kelapa sawit yang terus menggila semenjak kejatuhan rezim orba.


Seringkali dalam rangka memancing minat orang jawa bertransmigrasi. rezim Orba memblow up para petani sukses bertransmigrasi. Sukses setelah membakar kalori membabat kayu yang kayunya dibawa ke jakarta oleh orang - orang dilingkaran rezim orba. Ini hampir mirip punya kesamaan dalam pendekatannya adalah model militer perang dalam memanfaatkan tawanan perang.


Satu segi memang dengan model seperti itu terbilang sukses tercapai swasembada pangan. Namun disegi yang lain nasib petani trans yang kalau diukur pengorbanannya bagi penguasa saat itu ( tidak bagi nusa dan bangsa), tidak punya kepastian masa depannya, begitu juga dengan pertaniannya yang dalam banyak unsur terlibat mengembangkannya.


Maka setelah tumbang rezim Orba, terjadilah kondisi yang kian tiada jelas arah dalam konsep bertani dan pertanian. Kemudian jadilah dosen - dosen pertanian dan peneliti lebih gandrung bikin buku dibanding mengembangkan ilmunya. Dan lihatlah hasilnya malaysia sebagai muridnya dulu, kini lebih maju mengembangkannya.


Sekarang yang dihadapi, ketika setiap muncul masalah kepermukaan kelangkaan komoditas pertanian termasuk kedelai yang lagi hangat - hangatnya, pemerintahnya dibuat terkaget - kaget. Lalu solusinya cenderung keputusan - keputusan yang sifatnya situasional.


Lebih lucu lagi ketika Esbeye kelihatan baru engeuhnya, meminta bumn menanam kedelai. Tapi itu seperti pernyataan situasional juga, masih dalam koridor himbauan permintaan. Kesemua ini makin mempertegas tidak adanya konsep jelas dalam pembangunan. Dan itu menambah keyakinan kalau petani itu sudah seperti museum nasional. Sekedar ada, mengingat latarbelakang budaya jauh diabad - abad yang lampau.

Sunday 1 July 2012

Euro Cup 2012 Itu Green Talk

Euro Cup 2012 Itu Green Talk
Sekilas ada iklan di tipi (televisi) berjudul green talk. Melihat itu yang terpikirkan adalah final nanti malam. Padahal Green talk disana (tipi) itu barangkali bukan itu. Maklum cuma sekilas melihatnya. Barangkali juga iya tentang bola. Tapi tentunya bukan tentang bola sepak bola, green disana mungkin tentang seputar kesehatan dan sanitasinya (atau daur ulang dan penghijauan kembali). Itu karena, kata Green ini sudah diidiomatikan dengan hal - hal yang sehat lagi menyegarkan kembali.


Penyegaran terhadap lahan rusak, air sungai terkontaminasi limbah oleh kerja pemanfaatan dan pembuangan dalam industri, dimana itu kemudian disehatkan lagi dengan macam - macam model perlakuannya, seperti 4R, sebagai langkah kearah penghijauan kembali. Jadi Green talk disana tentang penghijauan, penghijauan dalam rangka supaya dapat sehat dan menyegarkan. Cuma, hati - hati, tidak semua yang disebut hijau itu sehat, kaya yang ada dilubang hidung.

Berbeda dengan penonton bola, apalagi ditengah hingar bingarnya kemeriahan eurocup 2010, green bisa diidiomatikan lapangan rumput sepak bola. Jadi kalau ada kata kerja go didepan green, go green itu bisa nonton bola lagi..main bola lagi..asyik.

Hari ini sudah hampir dekat dipenghujung pagelaran Euro Cup 2012. Banyak drama sebelum, ketika dan sesudah pertandingan, yang bisa dilihat disana, ada tawa, gegap gempita, ada tangis, tersedu sedan, gambaran dari betapa hebatnya kekuatan magnetis sepakbola, yang telah menyedot daya pikat suasana hati.

Uraian ini bukan mau memprediksi ataupun menduga - duga siapa pemenangnya, Spanyol atau bukan Spanyol. Italia atau bukan Italia. Sekalipun itu juga menjadi satu paket dengan go green, green talk buat para pecinta bola. Tapi hanya ingin mempengaruhi, kalau nanti malam, Spanyol masih bertahan dengan selisih gol,, nah itu dia yang tidak bisa ditebak…

Apa tebakan anda? Samakah dengan tebakan disini? Atau berbeda?
Itu tidak masalah, yang penting mari go green, green talk..sampai peluit pertama dibunyikan.

Mari green talk menjelang laga pamungkas..
Go..go..go..green.. go Spanyol.!
Go..go..go..green.. go Italia.!
Keep your rocking and
Go green for healthy..
Adios

Friday 29 June 2012

Eurocup 2012: 2 Gol Membenamkan German Sejak Babak Pertama

Eurocup 2012: 2 Gol Membenamkan German Sejak Babak Pertama
Dua gol Baloteli telah cukup menutup peluang German, itu yang dirasakan ketika melihat laga itu dini hari tadi, walau masih ada banyak kesempatan di babak kedua. 


Dua tim yang sama - sama jawaranya di laga - laga turnamen panjang yang menguras mental dan stamina, telah memanjakan para penggila bolanya dengan dipertontonkannya kembali satu pertandingan klasik dan mendebarkan.

Pertandingan klasik sedini tadi, tentunya selalu menarik jika 10 tahun kedepan diurai lagi dengan cerita - cerita yang mendramatisir kejadian moment permoment dilaga itu. Dimana itu bisa mengundang luapan emosi, antusias dan kekaguman.

Namun pertandingan klasik itu pada ujungnya harus dihadapkan pada hasil akhir, ada yang menang dan yang kalah. German harus tersingkir, meski semangat diesel tim panzer telah berhasil mengurung Italia di area finalti, hingga di detik - detik terakhir peluit panjang ditiupkan.

German yang selalu tampil impresive, harus kandas ditangan Italia. Dan inipun sama, seperti sudah diduga sebelumnya. Kekhawatiran akan ada pengaruh besar, beban cerita susahnya mengalahkan Italia dikepala pemain - pemain German, dimana itu nantinya akan banyak mempengaruhi permainan mereka jadi tidak setenang dan se-impresive seperti dilaga - laga sebelumnya, terjadi.

Dan akhirnya kekhawatiran itu pun terjadi. Ini mirip kaya Indonesia mau menghadapi Thailand, seperti dibutuh ekstra konsentrasi dan ketenangan dibanding dengan lawan - lawannya yang lain. Dan buat German dua gol itu seperti buah imbalan atas beban mentalnya itu.

Berbeda dengan Italia, bermain lebih lepas. Perbedaan ini pun sepertinya dipengaruhi juga oleh beban cerita mudahnya mengatasi German. Lebih pasnya diuntungkan oleh sejarah. Baloteli ternyata bukan bolabekel atau pun bola plastik. Layaknya yang suka melekat di pemain - pemain yang punya kelebihan bakat, suka ada saja yang bikin aneh - aneh, itupun melekat pada baloteli. Dini hari tadi menjadi arena pengukuhan kembali namanya sebagai bintang sepakbola dan bintang bagi Italia.

Final nanti, lawan Spanyol. Ini pertandingan yang tidak akan mudah buat Italia, mengingat ada cacat Italia saat melawan Inggris. Seperti Inggris kalah tragis oleh Italia dimana sebelumnya ada cacat saat melawan ukrania.

Seperti German kalah di putaran piala Dunia 2010, yang sebelumnya ada cacat saat laga melawan Inggris kala itu. Meski cacat itu adalah keputusan wasit.. Ini seperti menjadi sebuah karma dalam sepakbola.

Adios

Eurocup2012: 2 Bintang 2 Tahun Lagi

Eurocup2012: 2 Bintang 2 Tahun Lagi
Dua bintang, Lionel Mesi dan  Christiano Ronaldo, lima tahun lebih sedikit, meroket dipapan atas saling berkejaran menjadi superstar dijagad sepakbola dunia. Keduanya terus menjadi buah bibir oleh penampilannya yang selalu fenomenal. Torehan gelar sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak selalu dikuasai oleh mereka berdua. Dan keduanya pun punya kesamaan, yaitu sama - sama belum juga bisa membawa harum nama negaranya dipentas laga dunia.

Gelar juara di pentas laga dunia antar negara selalu menorehkan tinta sejarah, nama - nama pemain yang menjadi superstarnya akan selalu dikenang sepanjang masa. Berbeda jika gelar itu tidak pernah diraih sekalipun seorang bintang fenomemal dimasanya. Tentu bagi Lionel Mesi dan Christiano Ronaldo, gelar itu menjadi tantangan terbesar dalam karirnya, bila keduanya ingin menjadi bagian dari souvenir oleh - oleh abad nanti di abad ini. Kalaupun bukan itu sebagai tujuan mereka berdua, yang jelas gelar juara dunia adalah menjadi ajang pembuktian kemampuan yang sebenarnya.

Nama - nama besar pesebakbola dunia, nama mereka tetap besar hingga kakek - kakek setelah sukses mempersembahkan gelar juara. Sedang mereka yang hits dimasanya, hilang ditelan bumi. Mungkin hanya kalangan tertentu saja yang masih bisa mengingat, ya siapa lagi kalau bukan penggila bola dan media - media. Berbeda dengan pemain top yang mempersembahkan juara, mereka akan diingat oleh semua kalangan.

Tentu hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka berdua dan bukan tidak mungkin, kalau keduanya juga masih menyimpan obsesi itu, kalau tidak percaya, silahkan sms saja langsung sama mereka berdua. Dan khusus bagi CR7, dini hari tadi, Fabrecas telah meluluhlantahkan impiannya. 5 tahun berjuang, 3 kali melaju kebabak elit, harus tumbang lagi dan lagi. Bagi Portugal, hasil laga semifinal kemaren itu tidaklah lebih menyakitkan dibanding hasil torehan di laga final lawan Yunani, EuroCup 2006. Tapi lain bagi CR7, semifinal itu, mungkin lebih menyakitkannya. Mengingat sebelumnya selalu gagal membawa klubnya di Liga Champion. Melihat usianya yang kian bertambah, sepertinya harapan itu sudah pupus, seiring dengan kecepatan dan sentuhannya kian menurun. Tapi di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin sepertihalnya tidak ada yang mungkin jika tidak mungkin. Dua tahun ke depan ada laga lagi sebagai ajang pembuktiannya, final PD. Meski rata - rata diusia 20-25 tahun top peak penampilan bagi seorang pemain, usia yang masih gesit, lincah dan lagi mengkel- mengkelnya.


Akan tetapi tetap masih ada asa bagi L.Mesi dan Ronaldo. Final Piala Dunia 2014 adalah arenanya, 2 tahun lagi, artinya 2 Bintang itu masih punya asa paling tidak 2 tahun lagi. Mungkin saja itu menjadi batas dari batasan asa mereka berdua. Jika ternyata nanti gagal lagi, setidak - tidaknya keduanya telah menyumbangkan daya tarik yang luar biasa diajang sepakbola, selama satu dasawarsa di jagad sepakbola dunia.

Bravo buat keduanya dan pecinta pro - kontra keduanya.

Sunday 24 June 2012

Lomba Nyanyi Calon Penyanyi

Lomba Nyanyi Calon Penyanyi
Event lomba nyanyi para calon penyanyi yang dulu sering bermunculan dibeberapa stasiun televisi dan kini mungkin hanya tinggal rcti, cukup menghibur buat pemirsanya.

Dan yang terpenting buat calon - calon pesertanya, memberi harapan terwujudnya impian mereka. Namun, event festival yang marathon, sangat tidak menguntungkan buat pesertanya. Mereka dituntut untuk bisa membawakan lagu - lagu dengan berbagai genre.

Satu segi bagus sebagai tantangan, di sisi lain, ini tentunya menurunkan kemampuan menyanyi penyanyi, yaitu kekhasannya, dimana itu sebetulnya nilai jualnya.

Nilai jual penyanyi dalam festival, memang dibutuhankan suara diatas rata - rata yang sanggup menimbangi suara musik orkestra. Nah, kebanyakan dari penyanyi suka memaksakan diri mengeluarkan nada tinggi dengan sekeras - keras bahkan suka memaksakan diakhir nada dipanjangkan seolah - olah punya napas panjang.

Ujungnya membuat nyanyian tidak mampu menyentuh nada nadi disetiap pendengar. Karena nada nadi pendengar itu bisa bergetar dan hanyut oleh nada suara penyanyi yang padu dengan musiknya.

Saya sebagai pencinta musik dangdut sejati, memandang festival semacam itu berat buat bagi penyanyi yang punya suara dan karakter musik khas. Kalau diambil sample, Chrisye, suaranya mantap dijalurnya. Broery Marantika/Pesolima, suaranya jagonya dilagu-lagu pop dan festival. Vina Panduwinta, punya suara khas. Mereka ini jawaranya dijalur Pop.

Saya sebagai pencinta musik dangdut sejati, pernah melihat dan mendengar bagaimana George Michael mantap membawakan too love somebody-nya Queen. Tapi tetap saja ada yang tidak pas kalau bukan Freddie Mercury. Saya sebagai pecinta musik dangdut sejati, tidak pernah mendengarkan yang meniru the Beattles bisa menyamai the Beattles, baik dari suara maupun musik sekalipun sudah mati - matian berusaha dimirip - miripin.

Jadi uraian ini hanya sekedar sharing saja, bahwa event festival itu harus diambil oleh mereka yang punya impian menjadi penyanyi namun jangan dijadikan target juara. Jadikan sebagai parameter kemampuan menyanyi sebagai penyanyi dijalur apa.. Yang ngpress suaranya juga nekad berani, jadi kenapa takut.

Ayo kita ramaikan boyfriends and girlfriends dangdut sejati.