Friday 26 November 2021

Oknum TNI vs Polri Yang bertikai sudah berdamai - Tidak Perlu diberi Hukuman

Oknum TNI vs Polri Yang bertikai sudah berdamai - Tidak Perlu diberi Hukuman

Oknum TNI vs Polri Yang bertikai sudah berdamai - Tidak Perlu diberi Hukuman










Dikabarkan, kini oknum yang bertikai di pinggir jalan itu sudah melakukan mediasi damai. Damai keduanya setelah dilakukan mediasi di Markas Pomdam XVI Pattimura, Rabu malam, 24/11/2021.







Ketiga anggota yang terlibat baku hantam saling berjabat tangan didampingi sejumlah pejabat Kepolisian serta Kodam XVI Pattimura.


Menurut Pangdam XVI Pattimura Mayjen Bambang Ismawan memastikan oknum TNI yang bertikai di pinggir jalan itu akan diproses untuk pendisiplinan.


Semestinya tidak perlu ada hukuman, sanksi dan atau sebagainya bagi kedua belah pihak pelaku yang bertikai. Kedua belah pihak sudah saling memaafkan, itu sudah cukup.


Jangan berikan hukuman hanya karena sekedar menjaga image Institusi di depan publik, dan atau setiap sedikit muncul masalah langsung dibawa ke ranah hukum, karena yang demikian ini bukan bentuk contoh sebuah negara. Sebaliknya malah membuat hukum tidak lagi menjadi marwah aman dan damai sebuah negara.


Kata permusyawaratan dalam pancasila sebagai landasan hukum. Maka setiap muncul masalah benturan, didamaikan dengan mediasi. Jika jalur ini tidak tercapai perdamaian, silahkan selesaikan dalam koridor hukum yang berlaku.


Permasalahan yang terjadi pada peristiwa tadi hanyalah benturan di lapangan, bisa saja ini dari akumulasi persaingan dan atau kejadian spontanitas yang dikatakan kedua belah pihak sebagai kesalahpahaman.


Seharusnya setelah kejadian ini, kedua Institusi tidak melakukan tindakan menghukum atau sanksi disiplin dan lain sebagainya kepada para pelaku pertikaian. Akan tetapi melakukan pengarahan internal pada semua satuan di wilayah tersebut.


Berbeda halnya jika ada kasus lain, misalkan penganiayan yang membuat trauma pada korban, atau pembunuhan. Ini harus diproses secara hukum.


































Marcus/Kevin ke perempatfinal kalahkan Choi Sol-gyu/Kim Won-ho 2-1

Marcus/Kevin ke perempatfinal kalahkan Choi Sol-gyu/Kim Won-ho 2-1

Marcus/Kevin ke perempatfinal kalahkan Choi Sol-gyu/Kim Won-ho 2-1










Laga babak kedua nomor ganda putra Indonesia Open 2021 di Nusa Dua Bali, hari Kamis, 25/11/2021, Pebulutangkis ganda putra terbaik dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, lolos ke perempat final usai kalahkan ganda Korea Selatan, Choi Sol Gyu/Kim Won Ho.







Meskipun berstatus non unggulan, Choi/Kim head to head dengan Marcus/Kevin 0-6. Namun ganda putra Korsel ink sukses memberikan perlawanan ketat. Pada gim pertama, keduanya bahkan dominan dan menutup permainan dengan skor mencolok 21-12, kemungkinan ini faktor kelelahan dari Marcus/Kevin yang harus bermain marathon setelah menyelesaikan laga final Indonesia Masters, harus langsung berlaga di Indonesia Open dengan range dua hari.


Dan itu tampak pada gim kedua pun, Marcus/Kevin masih terus dalam tekanan Choi Sol Gyu/Kim Won Ho. Skor tidak pernah jauh meskipun akhirnya gim kedua dimenangkan ganda putra nomor satu dunia, Marcus/Kevin: 21-19.


Momen menarik terjadi saat jeda menuju gim ketiga. Tampak Marcus/Kevin yang mendapat instruksi dari pelatih mengeluarkan kata-kata 'lelah'.


Selepas laga, Kevin berteriak seolah melepas beban yang sangat berat, sementara Marcus hanya menundukkan kepala sambil mengepal kedua tangannya.


Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya seusai memastikan tiket perempatfinal Indonesia Open 2021.



Protes Marcus/Kevin



Beruntung meski sudah kelelahan, Marcus/Kevin masih bisa tampil baik pada gim ketiga atau penentuan babak kedua Indonesia Open 2021 ini. Meskipun begitu, perjuangan keduanya tetap berat.


Karena Choi/Kim memberikan perlawanan alot. Hanya saja gim ketiga akhirnya ditutup dengan kemenangan Marcus/Kevin, 21-18.







Soal kelelahan, Marcus/Kevin satu suara mengkritik BWF yang merilis jadwal turnamen sangat padat. Keduanya bahkan mendeskripsikan pemain diperlakukan bak robot oleh BWF.


"Karena tadi main benar-benar dengan sisa tenaga dan akhirnya bisa menang. Ya senang masih bisa melewatkan laga hari ini," kata Kevin, kepada awak media.


"Kita bersyukur Puji Tuhan bisa menang, lawan juga bermain cukup sengit. Mereka main sangat baik dan kami agak lelah. Jadi tenaganya agak turun, tapi bersyukur bisa lanjut ke babak selanjutnya," ujar Marcus.


Kevin menambahkan, permainan dirinya bersama Marcus pada hari ini lebih baik dibanding sebelumnya walau kelelahan fisik dan mental.


"Sedikit lebih baik ya, cuma nggak cukup (istirahatnya). Ini kan turnamen keenam atau ketujuh (kami) dan ya pastinya capek lah secara mental dan fisik.


Di babak perempat final, Marcus/Kevin akan melawan ganda putra Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.


Sebelumnya, Ong/Teo berhasil menaklukkan wakil sesama Malaysia sekaligus unggulan kelima, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. (M31)


Thursday 25 November 2021

Video Viral - Baku Hantam TNI Vs POLRI Karena Salah Paham

Video Viral - Baku Hantam TNI Vs POLRI Karena Salah Paham

Video Viral - Baku Hantam TNI Vs POLRI Karena Salah Paham










Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada hari Selasa lalu, 24/11/2021, di pinggiran Jalan Rijal, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Anggota polantas yang terlibat adu jotos merupakan personel lantas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.







Video oknum anggota TNI baku hantam dengan polisi lalu lintas (polantas) di Kota Ambon, Maluku, kemudian viral di media sosial. Kedua oknum yang bertikai itu kini telah berdamai dan saling memaafkan.


Dalam video yang viral, tampak anggota TNI yang diketahui merupakan anggota Kodam XVI/ Pattimura terlibat adu jotos dengan anggota polantas di depan Pos Polantas.


Polisi Militer Kodam XVI/ Pattimura turun tangan melakukan mediasi.


Menurut Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhammad Roem Ohoirat, persoalan tersebut sudah diselesaikan dengan antar-oknum anggota sudah saling memaafkan.


"Masalah ini sudah diselesaikan sebagai mana rekan-rekan lihat sendiri bahwa di antara sudah saling salam dan sudah saling memaafkan. Di sini juga ada komandannya langsung kemudian ada Kapolresta sebagai komandan dari teman-teman lalu lintas. Jadi kasus sudah selesai," ujar Kombes Muhammad dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu malam, 24/11/2021.


Sementara itu, sanksi terhadap oknum TNI dan polantas itu diserahkan ke instansi masing-masing.


"Terkait disiplin ini kesepakatan pimpinan masing-masing anggota, masing-masing kesatuan memeriksa anggotanya masing-masing apa bila ada yang menyalahi disiplin maka akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku," tegasnya.


Terkait sebab keduanya baku hantam, Kombes Muhammad mengatakan hanya kesalahpahaman.


"Sedikit kesalahpahaman tadi di lalu lintas terus sekarang sudah selesai. Jadi masalah sudah selesaikan, sudah tidak ada masalah lagi," tuturnya.


"Terkait disiplin ada yang salah biarlah masing-masing akan memproses melakukan pemeriksaan dan apa bila ada pelanggaran disiplin maka yang bersangkutan mempertanggungjawabkannya," pungkasnya.


Massa Buruh Mulai Datangi Patung Kuda

Massa Buruh Mulai Datangi Patung Kuda

Massa Buruh Mulai Datangi Patung Kuda, Desak Polisi Angkat Kawat Duri









Massa buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) rencananya hari ini menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Aksi ini sebagai bentuk protes penolakan penetapan upan minimum oleh pemerintah.







Terkait aksi itu, aparat gabungan TNI dan Polri sudah menyiapkan skenario pengamanan. Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto menyampaikan ribuan aparat gabungan akan fokus melakukan pengamanan saat aksi.


Dia bilang personel gabungan yang disiapkan berjumlah 2.645 orang dari unsur TNI, Polri, serta pihak Pemerintah Daerah.


Massa buruh berjumlah sekitar ratusan orang yang berasal dari sejumlah serikat pekerja mulai mendatangi kawasan Patung yang menjadi titik pusat demonstrasi, pada hari ini Kamis, 25/11/2021.


Demo buruh ini mengusung dua agenda, memprotes penetapan Upah Minimum Provinsi yang dinilai terlalu kecil dan mengawal putusan MK soal uji materi UU Cipta Kerja.


Sebagian dari massa langsung menghampiri jejeran kawat berduri yang dipasang aparat. Mereka lantas menuntut polisi membuka kawat duri agar massa dapat melanjutkan aksi dengan berjalan kaki (longmars) ke Mahkamah Konstitusi.






Elemen lain dari buruh juga terus berdatangan dengan berjalan kaki, antara lain massa buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).


Ratusan massa buruh peserta aksi lainnya menyusul beriringan sembari longmars dari arah kedutaan besar Amerika Serikat


Rencananya, massa aksi akan mengawal putusan sidang uji materiil dan uji formil di Mahkamah Konstitusi yang diajukan konfederasi buruh sejak tahun lalu di MK.


Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto mengatakan, sebanyak 2.645 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demo buruh hari ini.


"Ada 2.645 personil TNI, Polri dan Pemda," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto kepada wartawan, hari Kamis, 25/11/2021.


Sebelumnya, Presiden KSPI Said Iqbal mengklaim bahwa ada puluhan ribu hingga ratusan ribu massa yang akan dikerahkan dalam aksi demo ini.


"Aksi ini serempak melibatkan puluhan ribu sampai ratusan ribu orang dan merupakan eskalasi buruh yang naik, istilahnya marahnya sudah di atas ubun-ubun ini," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (24/11).


Said juga menyebut bahwa aksi ini tak hanya digelar di ibukota, tetapi sejumlah daerah juga akan melancarkan aksi demonstrasi serupa. Kantor gubernur dan bupati/wali kota akan menjadi titik aksi para pendemo.





































Manchester City 2 vs PSG 1 - Liga Champions Grup A

Manchester City 2 vs PSG 1 - Liga Champions Grup A

Manchester City 2 vs PSG 1 - Liga Champions Grup A









Bermain di Etihad Stadium, hari Kamis dini hari WIB, 25/11/2021, Paris Saint-Germain (PSG) mengalami mimpi buruk saat bertandang ke markas Manchester City pada laga ke-5 Grup A Liga Champions 2021/2022. Les Parisiens harus tumbang 1-2.







Pasukan Lionel Messi - Neymar mampu mencetak gol terlebih dahulu di babak kedua lewat Kylian Mbappe. Padahal, wakil Liga Prancis itu tertekan


Lionel Messi menampilkan performa di bawah standar saat Paris Saint-Germain (PSG) kalah 1-2 dari Manchester City di matchday kelima Grup A Liga Champions 2021-2022, Kamis (25/11/2021) dini hari WIB. Sepanjang laga, La Pulga –julukan Lionel Messi– sering kali terlihat jalan santai di lapangan.


Ketika menerima bola, Lionel Messi jarang melakukan penetrasi ke pertahanan lawan. Kapten Timnas Argentina ini malah lebih sering melepaskan back pass ketimbang melakukan serangan.


Terbukti sepanjang laga, Lionel Messi hanya membuat satu tembakan. Ironisnya, tembakan itu tak mengarah ke gawang Manchester City yang dikawal Ederson Moraes.


Sekarang yang jadi pertanyaan, apakah Lionel Messi sengaja bermain santai supaya PSG kalah? Sekadar informasi, hubungan Lionel Messi dan PSG tengah memanas.


Salah satu alasannya karena direktur olahraga PSG, Leonardo de Araujo, mengkritik Lionel Messi secara terbuka. Pria asal Brasil itu kesal Lionel Messi lebih memprioritaskan Timnas Argentina ketimbang PSG.


Terbukti ketika Lionel Messi belum pulih betul dari cedera lutut dua pekan lalu, La Pulga tetap berangkat ke Argentina untuk melakoni dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan kontra Uruguay dan Brasil.


Setelah menciptakan banyak peluang emas di babak pertama, Man City malah kebobolan di paruh kedua. Sebuah umpan silang Lionel Messi yang mengenai pemain lawan jatuh di kaki Mbappe. Striker asal Prancis itu kemudian melesakkan gol di menit ke-50.


Man City langsung mencoba kembali ke dalam permainan setelah tertinggal 0-1. Tim besutan Pep Guardiola itu mencoba sabar untuk masuk ke sepertiga akhir pertahanan PSG.


Kyle Walker menyodorkan umpan tarik setelah menyambut umpan lambung. Bola kemudian sedikit disontek dengan tumit Gabriel Jesus di mulut gawang PSG, yang kemudian di sana ada Raheem Sterling untuk mengonversi menjadi gol. Skor berubah 1-1 di menit ke-63.


Neymar berhasil menembus kotak penalti Man City di menit ke-74 setelah berkat kerja sama dengan Angel Di Maria. Striker asal Brasil itu gagal mengarahkan bola ke target, padahal sudah berjarak sangat dekat dengan gawang.


Man City berbalik unggul 2-1 di menit ke-76. Alih-alih melepaskan umpan silang usai menyambut umpan lambung, Bernardo Silva malah memberikan umpan tarik yang membuat Jesus dengan mudah melesakkan bola ke gawang PSG dari jarak dekat.


Tak ada gol tambahan hingga laga tuntas. Man City menutup pertandingan dengan kemenangan 2-1.



Susunan Pemain:



Manchester City:
Ederson; Kyle Walker, John Stones, Ruben Dias, Joao Cancelo; Ilkay Gundogan, Rodri, Oleksandr Zinchenko (Gabriel Jesus 54'); Riyad Mahrez, Bernardo Silva, Raheem Sterling.


PSG:
Keylor Navas; Achraf Hakimi, Marquinhos, Presnel Kimpembe, Nuno Mendes (Thilo Kehrer 67'); Leandro Paredes, Ander Herrera (Danilo Pereira 61'), Idrissa Gueye (Angel Di Maria 67'); Lionel Messi, Kylian Mbappe, Neymar.

Wednesday 24 November 2021

Erosi imunitas - TV Israel Rilis 83 Kasus Kematian Covid Mereka Sudah 3 kali divaksinasi

Erosi imunitas - TV Israel Rilis 83 Kasus Kematian Covid Mereka Sudah 3 kali divaksinasi

Erosi imunitas - TV Israel Rilis 83 Kasus Kematian Covid Mereka Sudah 3 kali divaksinasi


Kompilasi klip berita Israel menunjukkan mereka mempertanyakan kemanjuran "vaksin".








Karena penting juga untuk mendapatkan perspektif luar ketika menghadapi situasi sebesar ini, dan karena kita tidak dapat mengandalkan sumber berita Amerika untuk secara akurat menggambarkan peristiwa di sekitar kita, saya ingin menyoroti kompilasi berikut yang dibuat menggunakan klip berita Israel dan siapa seseorang telah dengan ramah menerjemahkan dan memberi subjudul dengan teks bahasa Inggris.







Dan meskipun banyak dari kita sudah tahu tentang ketidakefektifan dari apa yang disebut "vaksin" dan mungkin sudah mendengar tentang berita yang datang dari Israel tentang vaksin yang semakin berkurang dari waktu ke waktu, klip berikut memberi kita pandangan sekilas tentang bagaimana media berita mereka sedang menangani informasi.


Karena banyaknya klip yang berbeda dan ketidaktahuan dalam mengikuti berita Israel dan bahasa Ibrani, sehingga tidak dapat menentukan tanggalnya (apakah itu berasal dari hari/minggu/bulan yang lalu) atau keabsahan dari apa yang telah diterjemahkan.


Karena banyaknya klip yang berbeda dan ketidaktahuan dalam mengikuti berita Israel dan bahasa Ibrani, sehingga tidak dapat menentukan tanggalnya (apakah itu berasal dari hari/minggu/bulan yang lalu) atau keabsahan dari apa yang telah diterjemahkan.


Kami telah membaca komentar yang mengonfirmasi bahwa subtitlenya benar, dan juga membaca komentar yang menyatakan “Jika Israel mengatakan sesuatu, itu bohong.” Kami juga tidak terbiasa jika stasiun berita Israel memiliki motif yang sama dengan media arus utama Amerika Serikat, di mana, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, adalah untuk mempromosikan narasi/propaganda tertentu dan menyebabkan perpecahan dan kekacauan.




Jadi tolong pertimbangkan semuanya dan jangan hanya percaya semua yang Anda baca, lihat, dan dengar.


Dalam perbincangan di TV Israel, mereka membahas masalah sifat membingungkan dari suntikan booster yang sedang berlangsung yang tampaknya dijadwalkan untuk orang-orang di Israel, dan kita harus mempertanyakan pengambilan keputusan dalam masalah ini mengingat bagaimana jika vaksin tidak bekerja untuk pertama kalinya, atau kedua kalinya, atau ketiga kalinya.


Apa yang membuat orang percaya bahwa suntikan "penguat" yang tidak efektif terus menerus akan lebih baik? Untuk semua apa? 2-3 bulan mungkin "perlindungan" biasa-biasa saja sampai booster lain diperlukan?


Hal yang tidak etis ilmiah menyatakan 'saya bangga telah divaksin' dimana data atau jurnal hasil dalam satu sampai dua tahun pengujian vaksin sarCov belum ada.


Terakhir, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada hasifot@telegram karena telah menyusun klipnya dan siapa pun yang menerjemahkan/mengsubtitelnya ke bahasa Inggris jika itu adalah orang/kelompok yang berbeda. Dengan segala jenis usaha ini, dibutuhkan banyak waktu dan usaha untuk menciptakannya, dan kami menghargai pekerjaan yang telah dilakukan. Banyak, banyak terima kasih.


Untuk mencari sudut pandang lain agar tidak terjebam kedalam propaganda AS, sebaiknya melakukan pencarian di search yahoo, karena Anda tidak akan menemukan di search google, jika Anda ketik covid dan atau vaksin covid.


Hoax juga berita palsu harus diuji kebenarannya secara ilmiah, tidak dimonopoli oleh alat otoritas tertentu yang mengklaim sepihak benar dan salahnya, asli atau palsu.


Gol Spektakuler Lewandowski - Bayer Munich 2 Vs Kiev 1

Gol Spektakuler Lewandowski - Bayer Munich 2 Vs Kiev 1

Gol Spektakuler Lewandowski - Bayer Munich 2 Vs Kiev 1


Robert Lewandowski







Pertandingan berlangsung di Stadion Olimpiade Kiev, hari Rabu dini hari 03.00 WIB, 24/11/202. Bayern Munich sukses membawa pulang poin genap saat menghadapi Dynamo Kiev dengan skor 2-1 pada laga kelima Grup E Liga Champions 2021-2022.







Gol sepaktakuler salto Robert Lewandowski membawa Die Roten unggul pada menit 13. Menhelabg jeda babak pertama, Bayern berhasil menggandakan kedudukan melalui kaki Kingsley Coman (42’). Sementara satu-satunya gol Dynamo Kiev dicetak Denys Harmash (70’).


Pertandingan di NSC Olimpiyskiy, Bayern Munich terlihat berambisi memenangkan pertandingan dengan sejak menit awal, Bermain di tengah cuaca bersalju, Munich konsisten mengurung pertahanan Dynamo Kiev.


Saat laga baru berjalan 13 menit, Munich langsung menciptakan gol spektakuler melalui kaki Robert Lewandowski. Penyerang asal Polandia ini mencetak gol kesembilannya di ajang ini dengan tendangan salto. Skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Munich.


Kepanikan terjadi di lini pertahanan Bayern Munich pada menit 28. Tsygankov berhasil melakukan penetrasi ke kotak penalti, namun Goretzka mampu memotong bola tersebut mengarah ke arah Manuel Neuer dengan pelan.


Namun, tak disangka Neuer melakukan blunder yakni dengan berniat menendang bola tapi tidak kena. Beruntung bola hanya bergulir hingga membentur tiang gawang.


Meski mengalami kejadian tak terduga itu, Munich kembali ke penampilan awal. Mereka sukses menyarangkan gol kedua pada menit 42 melalui Kingsley Coman memanfaatkan umpan Corentin Tolisso. Skor menjadi 2-0.


Awal babak kedua, giliran Dynamo Kiev yang tampil menekan. Hasilnya ketika menit 42, kerja sama lini serang mereka mampu diakhiri dengan dua kali tendangan oleh Shaparenko. Namun Neuer luar biasa dapat menepis keduanya.







Dynamo Kiev terlihat mulai mengambil dominasi permainan. Serangan-serangan mereka semakin berbahaya dan mengancam lini pertahanan Munich.


Benar saja, menit 70 mereka mampu memperkecil ketertinggalan. Adalah kerja sama dari Mykolenko menuju Tsygankov diakhiri sontekan ke arah Denys Harmash diselesaikan dengan tenang mengelabui Neuer. Skor menjadi 2-1.


Laga pun berjalan semakin cepat. Kedua tim menunjukkan tensi panas untuk memencapai targetnya masing-masing. Dynamo Kiev terus menekan untuk mendapatkan gol tambahan, sementara Munich bertahan dengan disiplin.


Berkali-kali Dynamo Kiev menciptakan peluang hingga membuat Neuer sibuk di bawah mistar gawang. Namun keberuntungan belum menyertai mereka. Skor 2-1 untuk keunggulan tim tamu pun bertahan hingga peluit akhir.



Susunan Pemain:



Dynamo Kiev (4-2-3-1):
Georgi Bushchan; Tomasz Kedziora, Illia Zabarnyi, Oleksandr Syrota, Vitalii Mykolenko; Serhiy Sydorchuk, Mykola Shaparenko; Viktor Tsygankov, Vitaliy Buyalskiy, Carlos de Pena; Ilia Shkurin


Bayern Munich (4-2-3-1):
Manuel Neuer; Benjamin Pavard, Tanguy Kouassi, Lucas Hernandez, Alphonso Davies; Corentin Tolisso, Leon Goretzka; Kingsley Coman, Thomas Muller, Leroy Sane; Robert Lewandowski.


































Christian Ronaldo Antarkan MU menang lawan Villarreal - Liga Champions

Christian Ronaldo Antarkan MU menang lawan Villarreal - Liga Champions

Christian Ronaldo Antarkan MU menang lawan Villarreal - Liga Champions


Christian Ronaldo







Manchester United sukses meraih poin tiga setelah mebang 2-0 atas Villarreal dalam partai matchday 5 fase grup Liga Champions 2021/22 yang digelar di Estadio de la Ceramica, pada hari Rabu dini hari WIB, 24/11/2021.







Ini merupakan laga perdana United dibawah asuhan Michael Carrick selepas pemecatan Ole Gunnar Solskjaer. Michael Carrick didaulat sebagai pelatih sementara pun melakukan sejumlah perubahan, termasuk mencadangkan Bruno Fernandes.


Setelah bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Manchester United akhirnya sukses memastikan raihan poin penuh berkat gol Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho di babak kedua.


Berkat hasil ini, Manchester United pun semakin kokoh di puncak klasemen Grup F dengan poin 10, sedangkan Villarreal tertahan di peringkat kedua dengan poin 7.


Babak pertama Villarreal mencoba langsung tampil agresif sejak awal babak pertama. Sayang, sejumlah peluang yang didapat tuan rumah, termasuk lewat aksi Arnaut Danjuma masih gagal membuahkan gol.


Manchester United sendiri perlahan mulai bermain lebih agresif. Meski demikian, tim yang kini diasuh Michael Carrick tersebut masih kesulitan untuk membongkar pertahanan Villarreal.


Villarreal mendominasi babak pertama, baik dari sisi penguasaan bola maupun kreasi peluang. Namun, tak ada gol yang tercipta hingga laga memasuki jeda turun minum


Babak kedua Villarreal masih mendominasi permainan. Namun kali ini Manchester United mencoba memegang kendali permainan. Sayang, peluang tim tamu lewat tembakan yang dilepas Fred masih bisa digagalka Geronimo Rulli.







Manchester United sendiri sungguh beruntung memiliki kiper sekaliber David de Gea. Penjaga gawang asal Spanyol itu beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang untuk menggagalkan peluang Villarreal.


Memasuki menit ke-71, Manchester United hampir saja unggul ketika Sancho tinggal berhadapan dengan kiper tuan rumah. Sayang, tembakannya masih bisa dimentahkan Rulli.


Manchester United akhirnya sukses memecah kebuntuan pada menit ke-78 lewat gol Ronaldo. Berawal dari blunder umpan Rulli kepada Etienne Capoue, bola pun berhasil direbut Fred.


Ronaldo yang mendapat bola memutuskan untuk langsung melepas tembakan lob first time dan sukses menjadi gol.


Jelang laga usai, Sancho akhirnya mencetak gol debutnya bersama Manchester United lewat sebuah tembakan keras dari tepi kotak penalti. Skor 2-0 untuk kemenangan United pun menjadi hasil akhir laga ini



Susunan Pemain



Villarreal:
Geronimo Rulli, Juan Foyth, Raul Albiol, Pau Torres, Pervis Estupinan (Daniel Raba 79'); Manu Trigueros (Alberto Moreno 73'), Etienne Capoue, Daniel Parejo; Moi Gomez (Boulaye Dia 85'); Yeremi Pino (Samuel Chukwueze 73'), Arnaut Danjuma.


Manchester United:
David de Gea; Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Harry Maguire, Alex Telles; Fred, Scott McTominay; Jadon Sancho (Juan Mata 90'), Donny van de Beek (Bruno Fernandes 66'), Anthony Martial (Marcus Rashford 66'); Cristiano Ronaldo (Nemanja Matic 90').


Tuesday 23 November 2021

Kanada: 'Crying Shame' - Ladang yang penuh dengan tulang anak-anak

Kanada: 'Crying Shame' - Ladang yang penuh dengan tulang anak-anak

Kanada: 'Crying Shame' - Ladang yang penuh dengan tulang anak-anak


Sebuah boneka beruang di sebuah ladang di Saskatchewan di mana 751 kuburan tak bertanda ditemukan [Brandi Morin/Al Jazeera]







Pada suatu pagi yang berangin, pertengahan September di tengah Lembah Qu'Appelle Saskatchewan yang indah, Barry Kennedy, 62, menatap penuh air mata ke ladang yang penuh dengan tulang.







Ini berisi kuburan anak-anak First Nations yang tidak bertanda yang meninggal di bekas Sekolah Perumahan Indian Marieval yang pernah berdiri hanya beberapa meter di sebelah timur tanah pemakaman.


Barry, anggota Carry the Kettle First Nation, bersekolah di sekolah yang didanai pemerintah Kanada dan dikelola Gereja Katolik dari usia lima hingga 11 tahun.





Pada bulan Juni, Cowessess First Nation mengumumkan bahwa 751 kuburan tak bertanda – diyakini anak-anak dan orang dewasa – telah ditemukan di situs tersebut.



Barry menyebutnya "aib menangis".



“Kami tidak pernah percaya … Sekarang, saya pikir masyarakat Kanada sangat sedih karena semua kekejaman ini terjadi atas nama mereka.”


Marieval adalah salah satu dari 139 Sekolah Perumahan India yang dihadiri oleh sekitar 150.000 anak First Nations, Inuit dan Metis (ras campuran) di Kanada. Sekolah pertama dibuka pada tahun 1831 dan yang terakhir ditutup pada tahun 1996. Lembaga-lembaga – yang dimaksudkan untuk mengikis budaya, bahasa dan ikatan keluarga dan masyarakat adat – terkenal karena pengabaian dan pelecehan terhadap anak-anak yang dipaksa untuk bersekolah. Ribuan anak-anak Pribumi meninggal di sekolah-sekolah, dengan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (TRC) Kanada secara konservatif memperkirakan antara 4.000 hingga 6.000 kematian.







Pada tahun 2009, pemerintah Kanada menolak permintaan dari KKR sebesar $1,5 juta untuk membantu mengidentifikasi lokasi pemakaman anak-anak di bekas sekolah tempat tinggal.


Jadi beberapa komunitas First Nations mulai menggunakan sumber daya mereka sendiri untuk menyewa spesialis yang mengoperasikan radar penembus tanah untuk menemukan kuburan. Pada akhir Mei, Tk'emlúps te Secwépemc First Nation adalah yang pertama mengumumkan telah menemukan sisa-sisa 215 anak yang dikuburkan di bekas Sekolah Perumahan Indian Kamloops di British Columbia.


Segera, lebih banyak laporan muncul tentang sisa-sisa anak-anak yang ditemukan di dekat bekas sekolah tempat tinggal di seluruh negeri, sementara First Nations lainnya terus mencari anak-anak mereka yang hilang.


jenazah anak-anak ditemukan di dekat bekas sekolah tempat tinggal di seluruh negeri, sementara First Nations lainnya terus mencari anak-anak mereka yang hilang.


Hari mereka datang


Barry ingat hari ketika mereka datang untuknya dan saudara perempuannya. Dia berumur lima tahun.


Saat itu pagi di musim gugur dan dia berada di rumah di kabin tempat dia tinggal bersama orang tua dan tujuh saudara kandungnya ketika semuanya tiba-tiba pecah.


Hal pertama yang dia dengar adalah teriakan ayahnya. Kemudian, dia melihat mereka di ambang pintu – agen India (perwakilan pemerintah Kanada di reservasi), seorang petugas polisi, seorang pendeta dan beberapa lainnya dari sekolah perumahan.


Ibunya mengumpulkan anak-anak dan membawa mereka ke kamar tidur, menyuruh mereka untuk tidak keluar.







“Dia pergi dan kemudian semua teriakan ini terjadi. Saya bahkan tidak ingat kata-katanya, saya hanya mendengar teriakan dan tangisan dari ibu saya,” katanya.


Orang tuanya berjuang untuk melindungi anak-anak mereka. Tapi itu tidak ada gunanya.


“Dia pergi dan kemudian semua teriakan ini terjadi. Saya bahkan tidak ingat kata-katanya, saya hanya mendengar teriakan dan tangisan dari ibu saya,” katanya.


Orang tuanya berjuang untuk melindungi anak-anak mereka. Tapi itu tidak ada gunanya.


Barry Kennedy berusia lima tahun ketika dia diseret dari rumahnya dan dibawa ke sekolah asrama (Brandi Morin/Al Jazeera)


“Orang tua saya pergi ke sekolah asrama. Ada alasan untuk teriakan-teriakan itu karena ibuku tahu tujuan kami. Tidak ada pilihan dalam masalah apapun. Mereka harus melakukannya, atau mereka akan masuk penjara.”


Barry menggelengkan kepalanya saat wajahnya memerah karena marah. Dia bahkan tidak ingat mengucapkan selamat tinggal kepada orang tuanya.



'Predator, polos dan sederhana'



Bersama tiga saudara perempuannya, dia diseret ke kendaraan yang menunggu dan dilempar ke kursi belakang. Dia mengatakan itu terasa seperti perjalanan terpanjang dalam hidupnya. Saat itu dia tidak tahu ke mana dia pergi atau mengapa.






“Kami semua menangis dan meringkuk bersama mencoba menghibur satu sama lain, mencoba bersembunyi di balik satu sama lain,” katanya.


Ketika mereka akhirnya berhenti di dekat sebuah bangunan bata besar yang menyerupai katedral, saudara perempuan Barry dikeluarkan dari kendaraan. Mereka akan tinggal di kediaman gadis sekolah. Dia dibawa ke tempat tinggal anak laki-laki, di mana seorang pendeta menariknya keluar dari mobil.


Dia diliputi rasa takut, katanya, dan mencoba melarikan diri. Tapi dia ditangkap oleh tengkuknya dan dikirim untuk berbaris dengan anak laki-laki lain untuk diproses. Dia ditelanjangi dan ditipu, kepalanya dicukur dan dia dipaksa mandi air dingin oleh wanita berwajah pucat berpakaian hitam dari ujung kepala sampai ujung kaki. “Seseorang mencengkeram Anda, menendang Anda selama proses ini,” katanya.


Kemudian dia diberi beberapa tempat tidur dan pakaian dan dikirim ke sebuah ruangan besar yang dilapisi dengan dipan


Bendera menandai tempat di mana kuburan tak bertanda ditemukan menggunakan radar penembus tanah (Brandi Morin/Al Jazeera)


Malam itu, saat dia tidur bersama 100 atau lebih anak laki-laki lain, dia mendengar suara-suara aneh. Dia kemudian mengerti bahwa monster mengintai dalam kegelapan. Dia segera menemukan siapa monster itu.


Staf yang dikenal sebagai "penjaga malam" ditugaskan untuk mengawasi anak-anak saat mereka tidur. “Ketika pintu itu terbuka dan cahaya menyinari asrama, Anda bisa mendengar rengekan dimulai,” katanya. Penjaga malam akan berkeliaran di deretan tempat tidur dan menganiaya anak-anak.






"Aku tidak akan pernah melupakan baunya," katanya, tersedak. Anak laki-laki mengotori pakaian dalam mereka karena takut, jelasnya. Orang lain akan melakukannya dengan sengaja untuk mencoba mencegah penganiaya mereka dari menyalahgunakan mereka malam itu.


Selama enam tahun dia di sana, Barry secara teratur dianiaya. Ada air mata di matanya dan kemarahan dalam suaranya saat dia berkata, "Mereka adalah predator, polos dan sederhana."



'Diperkenalkan sampai mati'



Saat dia berjalan melalui kuburan yang sekarang dihiasi dengan deretan lampu surya dan boneka beruang dan bunga plastik berwarna-warni yang dibawa oleh para pelayat selama beberapa bulan terakhir, memori traumatis lain muncul kembali.


Dia berusia delapan tahun ketika dia dibangunkan pada suatu pagi dan disuruh mengenakan jubah yang dia kenakan ketika bekerja sebagai putra altar, membantu pendeta selama kebaktian gereja. Seorang imam membawanya dan beberapa putra altar lainnya ke suatu tempat di belakang gereja. Di sana, mereka melihat sosok kecil terbungkus kain putih di samping kuburan yang baru digali.


“Kami dipaksa untuk membantu dalam melakukan hak terakhir untuk seorang individu.” Dia berhenti sejenak untuk menunjuk suatu tempat di kejauhan. “Itu di suatu tempat di sana … Saya tidak tahu apakah itu laki-laki atau perempuan karena mereka hanya dibungkus kain. Itu adalah pertama kalinya saya diperkenalkan.. sampai mati,” katanya.


Situs bekas sekolah perumahan di Saskatchewan (Brandi Morin/Al Jazeera)


Ketika pengumuman pertama datang tentang kuburan tak bertanda di Kamloops Indian Residential School, itu memukul Kennedy dengan keras. Kemudian, hanya beberapa minggu kemudian, mayat-mayat itu ditemukan di Marieval.


Sebagai penyintas, Barry terbiasa memproses emosi yang sulit. Tapi itu tidak membuatnya lebih mudah, dan kadang-kadang, katanya, dia mati begitu saja.


“Aku tahu setelah hari ini, aku mungkin akan sangat lelah. Tubuhku benar-benar sakit. Aku hanya lebih suka menyendiri. Dan saya tinggal di rumah selama beberapa hari. Istri saya baik, dia memperhatikan, dan dia membantu saya,” katanya.







'Bagaimana Anda memaafkan?'



Ada saat ketika trauma akan membanjiri dia dan dia beralih ke alkohol untuk melepaskan diri dari masa lalunya yang menghantui. Ibu dan ayah tirinya akan mendoakannya dengan sabar dari jauh, katanya. Dia memuji mereka dengan membimbingnya kembali ke cara hidup Anishinaabe dan menghargai budayanya dengan menyelamatkannya dari kehidupan yang sulit.


Barry kemudian menjadi ayah dari sembilan anak dan melayani dua periode sebagai Kepala Carry the Kettle First Nation.


“Banyak orang tidak berhasil keluar hidup-hidup dengan trauma mereka,” kenangnya. "Aku, aku berjalan di garis yang bagus."


Hari-hari ini, garis tipis itu adalah antara menyembuhkan masa lalu dan hidup di masa sekarang. Bagian dari itu melibatkan bekerja menuju pengampunan, tetapi itu tidak mudah.


Barry Kennedy mengatakan dia tidak tahu bagaimana memaafkan mereka yang memaksa anak-anak seperti dia ke sekolah tempat tinggal di mana mereka diabaikan dan dilecehkan dan di mana banyak yang meninggal (Brandi Morin/Al Jazeera)


“Bagaimana caramu memaafkan?” dia bertanya. “Jika seseorang dapat memberi tahu saya caranya, tolong lakukan! Bagaimana Anda bisa mendamaikan ini? Itu dilakukan untuk kita, untuk anak-anak!


“Kebenaran ini perlu diungkap. Ada beberapa orang Kanada yang mengatakan, 'Oh, kenapa kalian tidak berhenti menangis?' Itu penghinaan terbesar," tambahnya.


Dia berharap para penyintas diberi kesempatan untuk terus mendidik orang lain tentang sekolah tempat tinggal dan akibatnya. “Untuk memberikan arahan agar tidak terjadi lagi. Hal-hal hanya perlu dilakukan dengan benar. Siapa yang lebih baik untuk memperbaiki kesalahan, untuk memberitahu mereka daripada orang-orang yang benar-benar selamat?”







'Tidak Ada Orang India yang Diizinkan'



Di sebelah barat melintasi lanskap padang rumput, di ambang Pegunungan Rocky di Calgary, Alberta, Ursuline Redwood, 79 tahun, yang selamat dari Merieval, berbagi kisahnya untuk pertama kalinya.


Baginya, pengampunan adalah pelarian dari penjara rasa sakit dan para penculik yang mencurinya dari orang tuanya ketika dia masih kecil.


Ursuline Redwood dipaksa bersekolah di sekolah asrama ketika dia masih kecil (Brandi Morin/Al Jazeera)


Dia ingat semangatnya pecah saat kepangnya dipotong pada hari pertamanya di sekolah.


"Saya sangat takut," katanya, lembut saat tangannya gemetar.


“Saya trauma karena saya seperti zombie dan melakukan apa pun yang mereka suruh saya lakukan.”


Meskipun dia tidak mengerti mengapa dia dianiaya, itu bukan pengalaman rasisme pertamanya.


Dia ingat bagaimana, ketika dia berusia lima tahun, dia bergabung dengan orang tuanya dalam perjalanan belanja ke kota dekat Cowessness. Dia membutuhkan toilet, jadi ibunya membawanya ke kakus umum di belakang toko. Tapi kemudian dia berhenti tiba-tiba untuk membaca papan kayu dengan tulisan hitam di atasnya.


“Dan ibuku hanya berkata, ‘Kita tidak bisa masuk ke sana.'”


Dia ingat merasa bingung.


“Saya tidak bisa melupakan itu. Saya bisa melihat tulisan itu sampai hari ini meskipun saya tidak tahu apa artinya saat itu. Dikatakan, 'Tidak Ada Orang India yang Diizinkan'."






Pada akhirnya, ibunya membawanya untuk menggunakan toilet di sebuah restoran Cina yang “selalu baik untuk penduduk asli”.


“Dan ibuku hanya berkata, ‘Kita tidak bisa masuk ke sana.'”



'Ketakutan dan ketidakpercayaan'



Ketika, selama musim panas, dia mendengar tentang sisa-sisa anak-anak yang ditemukan di seluruh Kanada, dia menghabiskan waktu sendirian untuk berduka. Dia merasa berat, katanya, dan harus menahan diri agar tidak berantakan.


“Kau tahu, aku menyingkirkan banyak hal dari pikiranku,” dia merenung, sebelum terdiam sejenak. Dia mengambil napas dalam-dalam dan menangis.


Jika Ursuline Redwood tidak mengikuti perintah para biarawati, dia tahu dia akan dipukuli dengan tali atau menghadapi bentuk hukuman brutal lainnya [Brandi Morin/Al Jazeera]


Akhirnya, dia menjelaskan bagaimana dia bangun pada suatu pagi di asrama Marieval yang dia tinggali bersama lusinan gadis lain, termasuk sepupunya, Joanie, yang tidur di tempat tidur di sebelahnya. Tempat tidur mereka sangat dekat sehingga jika mereka mengulurkan tangan di malam hari, mereka bisa saling menyentuh.


“Dia berusia sekitar sembilan atau 10 tahun,” katanya tentang Joanie. “Biarawati akan datang dengan genta yang sangat keras di tangannya. Jika Anda tidak bangun dengan genta itu maka dia akan mendapatkan bel dan dia akan membunyikannya dengan sangat keras ... Saya ingat sepupu saya tidak akan bangun. Saya mendorongnya dan mengatakan kepadanya, 'Bangun. Bangun.'"


Ursuline mengira Joanie sedang tidak enak badan. Dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci. Ketika dia kembali, Joanie masih di tempat tidurnya.






“Ada seorang biarawati di sana. Dan dia mendapatkan biarawati lain dan mereka berdua berdiri di sana dan mereka mengatakan kepada saya, 'Ambil pakaian Anda dan pergi berpakaian di kamar mandi,'” katanya.


Dia tahu bahwa jika dia tidak mematuhi perintah mereka, dia akan dipukuli dengan tali atau menanggung beberapa bentuk hukuman lainnya.


“Itu selalu ketakutan dan ketidakpercayaan dan saya tidak pernah mengharapkan cinta atau pengertian dari mereka. Saya hanya berpikir, Anda tahu, mereka semua adalah orang-orang yang berhati dingin karena mereka tidak pernah menunjukkan emosi,” kenang Ursuline.


Hari itu, ketika dia menghadiri pelajarannya, pergi ke gereja dan menyelesaikan tugasnya, dia berpikir bahwa sepupunya pasti sedang sakit keras.


"Saya menemukan, kemudian, dia sudah mati," katanya, suaranya pecah.


Ursuline tidak pernah diberitahu apa yang terjadi padanya, tapi dia ingat bahwa dia batuk pada hari-hari sebelum dia meninggal dan menduga itu mungkin TBC. Para biarawati tidak pernah menawarkan perawatan medis apa pun, katanya


Sejak laporan kuburan tak bertanda muncul selama musim panas, orang-orang berkabung di situs tersebut [Brandi Morin/Al Jazeera]


Malam itu, dan malam-malam berikutnya, dia takut tidur di samping ranjang kosong sepupunya.


“Bisakah Anda bayangkan bagaimana perasaan saya akan tidur malam itu? Saya ingat saya biasa menutupi kepala saya dengan selimut karena saya takut dan saya tidak cukup umur untuk mengerti, ”katanya.






Dia tidak pernah tahu apa yang terjadi pada tubuh Joanie. "Dia bisa dikubur di suatu tempat di sana," katanya, bahunya turun.



'Sakit itu akan selalu ada'



Ursuline berjanji untuk menjauh dari cagar alamnya, Cowessness First Nation, selama dia bisa. Faktanya, dia pergi dari sana 36 tahun yang lalu bersama anak-anaknya, melarikan diri dari hubungan yang kasar.


Dia mendaftar di perguruan tinggi, mendapatkan diploma pekerjaan sosial dan mulai bekerja dengan pemuda Pribumi bermasalah. Membantu orang lain membantunya untuk sembuh, katanya.


“Saya pikir saya sembuh bersama dengan anak-anak itu,” katanya sambil tersenyum


Ursuline Redwood dengan putranya, Kirby [Brandi Morin/Al Jazeera]


Putranya, Kirby Redwood, 56, mengagumi keberanian dan pengabdian ibunya untuk bekerja menghentikan siklus trauma. Tapi dia merasakan kegelisahannya saat tumbuh dewasa, katanya. Dia bekerja keras melalui banyak keburukan yang mempengaruhi generasinya juga.


Kirby mengikuti jejak ibunya, menjadi pekerja sosial sendiri. Dia sekarang adalah CEO Asosiasi Layanan Masyarakat Miskanawah, sebuah agen layanan sosial yang dipimpin oleh masyarakat adat di Calgary.


“Itu bertahun-tahun. Bertahun-tahun bahkan bagi saya untuk sembuh dari trauma antargenerasi. Tapi tahukah Anda, semua orang selalu mengaitkan trauma dengan sekolah perumahan, tetapi juga kekerasan kolonial secara keseluruhan,”jelasnya, rambutnya yang dikepang panjang merupakan simbol budayanya yang dilarang di sekolah-sekolah perumahan.


Kirby memiliki banyak gelar dan merupakan pemimpin yang dihormati di bidangnya. Tapi itu tidak selalu seperti ini. Belajar menavigasi sistem pendidikan orang kulit putih pada awalnya menakutkan, katanya.






“Ada saat-saat di mana saya duduk di kelas belajar dan saya mengalami serangan panik total, bertanya-tanya apa yang saya lakukan di sini? Saya tidak termasuk di sini. Aku bodoh. Aku pasti orang paling bodoh di kelas ini.”


Ursuline Redwood dengan putranya, Kirby [Brandi Morin/Al Jazeera]


Putranya, Kirby Redwood, 56, mengagumi keberanian dan pengabdian ibunya untuk bekerja menghentikan siklus trauma. Tapi dia merasakan kegelisahannya saat tumbuh dewasa, katanya. Dia bekerja keras melalui banyak keburukan yang mempengaruhi generasinya juga.


Kirby mengikuti jejak ibunya, menjadi pekerja sosial sendiri. Dia sekarang adalah CEO Asosiasi Layanan Masyarakat Miskanawah, sebuah agen layanan sosial yang dipimpin oleh masyarakat adat di Calgary.