Tuesday, 7 November 2017

Pelaku Teror Itu Angkatan Udara Amerika

Pelaku Teror Itu Angkatan Udara Amerika


Ternyata pelaku teror penembakan masal di sebuah gereja First Baptis Texas, bernama Devin P. Kelley, adalah seorang angkatan udara USA, yang sedang mengalami depresi berat. Ia mungkin tujuannya menyerang mertua, istri dan anak tirinya yang sedang melakukan kebaktian di gereja tersebut, namun kondisinya yang sedang mengalami depresi tingkat tinggi meluapkan kemarahannya dengan memberondong habis semua orang yang berada di gereja itu.




Atas kejadian itu, pihak Angkatan Udara melalui sekretariatnya, Heather Wilson, dan Kepala Staf Angkatan Udara Amerika serikat, Jenderal David Goldfein, telah memerintahkan inspektur jenderal Angkatan Udara untuk "melakukan peninjauan lengkap atas kasus Kelley." Angkatan Udara juga mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah ada dugaan lain yang tidak dilaporkan secara tidak benar ke database federal untuk pemeriksaan latar belakang senjata api pelaku.


Pada sebuah konferensi pers, juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas, Freeman Martin "Ibu mertua tersangka menghadiri gereja ini," kata Freeman Martin:"...This was not racially motivated, it wasn’t over religious beliefs, it was a domestic situation going on.. (Ini bukan motivasi rasial, bukan karena kepercayaan agama, ini adalah situasi domestik yang sedang berlangsung)...".


Apa ?


Was it a domestic situation going on?


It is not a domestic situation goin on, ini situasi internasional saat ini dimana saja jika seseorang sedang mengalami depresi berat. Ketika akal sehatnya tidak dapat lagi mengendalikan dirinya, siapa pun bisa bertindak seperti yang dilakukan Kelly. Dalam hal ini harus menjadi bahan pokok genting kajian internasional ditengah resesi dan pertumbuhan penduduk dunia berjalan beriringan, yang bisa membuat gesekan kecil saja bisa membikin ledakan besar.




Ini kejadian luar biasa yang beruntun yang sedang melanda tanah Amerika Serikat, karena latar belakang dan riwayat pelakunya sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Meski pun kini pihak Federal sedang membuat Undang - Undang Kepemilikan Senjata Api, yang harus ditinjau disini adalah masalah ekonomi, social dan kemanusiaan dalam satu kesatuan terpadu bahan kajian dunia.


Karena tanpa senjata api pun, orang yang sedang mengalami depresi tingkat tinggi dapat membahayakan nyawa orang lain. Bahkan pisau dapur pun bisa untuk melukai orang lain, lalu apa harus dibuat Undang - Undang Kepemilikan Pisau Dapur?


Setiap persoalan tidak bisa disikapi dengan premature Jenderal.

No comments: