Wednesday, 15 November 2017

Perang Dan Perang AI Global

Perang Dan Perang AI Global

Hari ini kita melihat pesatnya perkembangan digital teknologi yang membantu kemudahan diberbagai bidang. AI telah menjadi satu hal yang tidak bisa dinampikkan, sebaliknya berperan besar mengatasi keterbatasan yang dulu sulit untuk dilakukan.




Penulis setuju dengan seorang visionser trans humanis, Laurent Alexandre, bahwa eropa telat merespon kecerdasan buatan, sehingga mereka tertinggal dengan Rusia, China dan Amerika Serikat. Mereka belum sadar jika dunia tidak akan lagi memberikan kenyamanan selama 1000 tahun seperti yang mereka perkirakan sebelumnya.


Pendapat Laurent Alexandre ini, menjadi jelas tampak pada semua media eropa, terutama media - media Britania Raya. Mereka paling cepat mempublikasi setiap kejanggalan dalam berbagai tools digital maupun media sosial. Seperti baru - baru ini, media the guardiant membuat artikel penggunaan yang negatif terhadap peranan WhatsApp, seperti yang penulis kutip dibawah ini;


"For political activists inside repressive regimes, WhatsApp groups can be a lifesaver"


Mereka mencoba mempengaruhi tentang hal - hal yang negatif dalam penggunaan WhatsApp. Dalam artikel itu, mereka tidak jujur dalam pandangannya, bahwa sistim keamanan WhatsApp juga menguntung bagi pelaku di sayap kanan, pemerintah, G to G dan percakapan intim keluarga dan berperan dalam meningkatkan kemampuan. Karena lifesaver itu bagian dari setiap pribadi. Lifesaver untuk hitam dan putih, baik dan jahat, tidak seperti penilaian the guardiant, dominasi kriminal.




Jika ingin mengupas hal yang negatif, perencanaan tindakan kejahatan, tanpa media WhatsApp pun mereka selalu mencari tempat yang nyaman untuk melakukan perencananan, setiap siasat selalu dirahasiakan. Itu adalah insting dalam setiap pribadi.


Menjadi jelas bahwa eropa bukan cuma telat tapi berupaya menjaga status quo-nya, tidak siap dengan perubahan culture dan geopolitik. Untuk mempertahankan itu mereka mencari celah untuk menyudutkan, mendeskreditkan berbagai hal dalam perkembangan media digital dan komunikasi. Mereka masih merasa sebagai kemudi di dunia.


Pertumbuhan yang pesat dalam teknologi digital membuat manusia lebih adaptif dan kompetitip Ketika mereka jatuh, mereka bisa cepat bangkit menjadi apa saja dengan kecerdasan buatan. Penulis tidak yakin kehadiran teknologi digital dalam industri masal akan membunuh sumber daya manusia.


Justru ini kehadiran AI bisa sebaliknya terjadi, manusia dapat menemukan dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan di seluruh dunia yang yang lebih berkembang lagi, baik dalam pertanian, perikanan, perkebunan, industri, perdagangan, teknologi dan politik. Ini adalah bagian dari masa peralihan dari penyerapan tenaga kerja masal, yang melahirkan buruh ke arah manusia super yang dapat mandiri, tangguh dan inovative. Persoalan mendasar yang ada sekarang adalah gap antara pembuat keputusan dengan masyarakat muda dalam pemahaman mendasar teknologi digital.


No comments: