Thursday, 7 December 2017

Sepanjang Peradaban Yahudi Terusir Karena Ulahnya Sendiri

Sepanjang Peradaban Yahudi Terusir Karena Ulahnya Sendiri

Hari ini pengumuman Donald Trump akan memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem mengundang reaksi besar masyarakat dunia, salah satu media menyebutnya erupsi di media sosial. Tak terkecuali sekutu setianya, Saudi Arabia, melalui King Salman melayangkan protes. Hanya PM Inggris yang kemaren garang ke Vladimir Putin, tapi samar terhadap keputusan Donald Trump.




Erupsi itu bisa dilihat dalam hashtag SaveAlQud, terus bergulir cuitan protes sampai dengan tulisan ini dibuat. Berbagai pesan halus, keras hingga sindiran dilayangkan. Trump seperti tak peduli dan Yahudi dan Israel tidak pernah kapok bagaimana mereka selalu terusir dalam peradaban sejarah karena ulah mereka sendiri.


Sejak dilahirkan dan hidup keduanya mempelopori membuang saudaranya, Nabi Yusuf As, karena ulahnya hidupnya menjadi hina dalam kenestapaan. Kemudian sepanjang sejarah para Nabi, sepeninggalan Nabi, mereka terusir dan ditawan oleh penguasa dunia saat itu. Pecah perang dunia I karena ulah Yahudi, holocost adalah letupan yang muncul dari kebencian yang terpendam dan membara dari seorang Hitler terhadap Yahudi.


Pasca perang dunia II, tidak lebih perulangan dari apa yang dilakukan Kerajaan Persia, Cyrus, kemudian ezra dan nehemiah membangun gerakan zionis. Dan setelah perang dunia II mereka mendapat hadiah tanah yang mereka klaim tanah kelahiran yang diberikan Inggirs dibawah kawalan USA, di palestina. Setelah ini mereka tidak pernah berhenti berulah, operasional 1980 mereka bikin issu etiopia kelaparan dimana issue itu untuk mengalihkan perhatian umat Islam, mereka memboyong Yahudi beta dari Afrika dan Amerika utara yang transit di Etiopia dan Somalia.


Kemudian mereka berlanjut membidani terbentuknya ISIS untuk menghimpun umat Islam menghancurkan Negara Islam. Islam dijadikan peluru untuk melawan Islam. Ini kerja lanjutan setelah membidani kehancuran dinasti dari Tunisia ke Libya terus ke Mesir mereka berhasil memporak porandakan negara tersebut. Namun tinggal selangkah lagi, mereka gagal membangun reinkarnasi Persia Raya, setelah gagal menghancurkan Suriah setelah Rusia berperan di Suriah.




Hadirnya Rusia di Suriah, mereka membikin robot yang bernama ISIS, guna mendapatkan peluru baru untuk melawan Suriah dan Rusia, yakni umat Islam. Sebagian Umat Islam bergabung dengan ISIS untuk menghancurkan negara Islam. Dan bulan November kemaren hampir dipastikan misi dengan ISISnya gagal total. Lalu dua hari yang lalu ketika Putin mengadakan pertemuan dengan Basyaar AlAsaad, Turki dan Iran. Israel melontarkan rudal ke Suriah.


Dan hari ini, keputusan Donald Trump adalah bentuk keputusasaan Israel ( bangsa israel dan yahudi). Tentunya ini juga adalah khabar gembira, sebab mempercepat meletusnya perang Dunia ke III, yang akan mengembalikan yahudi kembali menjadi bangsa yang terusir sepanjang sejarah peradaban.









No comments: