Thursday 14 July 2022

Korea Utara, Negara Ketiga yang Akui Republik Rakyat Donetsk

Korea Utara, Negara Ketiga yang Akui Republik Rakyat Donetsk

Korea Utara, Negara Ketiga yang Akui Republik Rakyat Donetsk


Duta Besar Korea Utara untuk Rusia Sin Hong-chol/Net






Setelah Rusia dan Suriah, Korea Utara menjadi anggota PBB ketiga yang mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk.







Hal itu dikonfirmasi seorang anggota misi diplomatik Korea Utara di Moskow kepada kantor berita RIA, pada hari Rabu, 13/07/2022.


“Pagi ini ada pertemuan dengan duta besar Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan dia menerima surat yang menyatakan bahwa kita mengakui kemerdekaan DPR,” kata pejabat tersebut, seperti dikutip dari RT.


Kedubes DPR di Moskow juga membenarkan pertemuan itu dan merilis foto utusannya, Olga Makeeva, menerima surat dari Duta Besar Korea Utara untuk Moskow, Sin Hong-chol.


"Para pihak sepakat untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk menjalin hubungan diplomatik," bunyi pernyataan kedutaan.


Pemimpin DPR, Denis Pushilin, juga berterima kasih kepada Pyongyang atas dukungannya yang mengesankan dari rakyat Donbass.


Pushilin sebelumnya telah mengkonfirmasi perkembangan tersebut di saluran Telegramnya, menyebutnya hal itu sebagai kemenangan lain dari diplomasi mereka.


"Pengakuan tersebut merupakan tanda bahwa status internasional dan kebangsaannya sedang mengkonsolidasikan DPR," katanya.


Ia juga menyampaikan harapannya agar kedua negara dapat mengembangkan perdagangan dan kemitraan ekonomi.


Menurut kedutaan Korea Utara, pertemuan dengan duta besar Republik Rakyat Lugansk (LPR) diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat. Dilaporkan juga bahwa Pyongyang telah memberi tahu Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Aleksandr Matsegora, tentang keputusannya untuk mengakui kedua republik Donbass.


Rusia mengakui kemerdekaan dua republik Donbass pada bulan Februari. Beberapa hari setelah melakukannya, Moskow memulai operasi militernya di Ukraina, yang bertujuan, antara lain, melindungi kedua republik.


Akhir Juni lalu Suriah menjadi negara kedua yang mengakui kemerdekaan dua republik Donbas.



Sambut Pengakuan Korut untuk Donetsk, Pushilin: Ini Kemenangan Diplomatik Lain bagi Kami



Republik Rakyat Donetsk (DPR) terus bergerak menunjukkan keberadaan dirinya. Kabar terbaru, yang tentunya menjadi kabar baik untuk Donetsk, Korea Utara telah resmi mengakui kemerdekaan Donetsk.


Denis Pushilin/Net


Pemimpin Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin pada hari Rabu, 13/07/2022, menyampaikan kabar pengakuan Korea Utara terhadap kemerdekaan Donetsk, seperti dilaporkan The Moscow Times.


"Republik Demokratik Rakyat Korea mengakui (kemerdekaan) Republik Rakyat Donetsk hari ini," tulis Pushilin di Telegram.


Separatis yang didukung oleh Rusia itu memproklamirkan diri menjadi negara merdeka dari Ukraina. Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk pada Februari lalu, tak lama sebelum invasi Rusia ke Ukraina.


Donetsk kemudian menyiapkan langkah berikutnya dengan meresmikan kedutaan di Moskow, lalu melakukan pembicaraan dengan beberapa negara untuk membahas pengakuan.


"Status internasional Republik Rakyat Donetsk dan kenegaraannya terus menguat. Ini adalah kemenangan diplomatik lain bagi kami," tambah Pushilin dengan gembira.


Pushilin berterima kasih kepada Korea Utara atas dukungan yang besar untuk rakyat Donbass.


"Keputusan politik ini juga akan memberikan dasar bagi pengembangan hubungan ekonomi di masa depan. Kemitraan bilateral akan memungkinkan perusahaan kami untuk memperluas perdagangan mereka. Saya menantikan kerja sama yang aktif dan bermanfaat," tegas Pushilin dalam pidato kenegaraannya pada Rabu.


Duta Besar Korea Utara untuk Rusia Sin Hong-chol menyerahkan dokumen pengakuan Pyongyang atas Republik Rakyat Donetsk (DPR) kepada Duta Besar DPR untuk Moskow Olga Makeyeva.


Para duta besar menyepakati langkah lebih lanjut untuk menjalin hubungan diplomatik. Makeyeva menyatakan keyakinannya bahwa "kerja sama antar negara, yang sekarang berstatus resmi, akan membuahkan hasil dan saling menguntungkan."

No comments: