Monday 26 December 2022

Dua Bus Dihentikan Kemenhub Saat Melintas Kawasan Puncak Bogor, Ini Penyebabnya

Dua Bus Dihentikan Kemenhub Saat Melintas Kawasan Puncak Bogor, Ini Penyebabnya

Dua Bus Dihentikan Kemenhub Saat Melintas Kawasan Puncak Bogor, Ini Penyebabnya




Kemenhub lakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kendaraan di kawasan Puncak Bogor.






Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama dengan personil gabungan melakukan rampcheck atau inspeksi keselamatan terhadap bus pariwisata di Rest Area 45 A Ciawi, Bogor pada hari Sabtu, 24/12/2022.







Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kendaraan yang melintas ke kawasan puncak Bogor.


Hasil ada dua kendaraan yang dihentikan karena tidak memenuhi persyaratan. Bus pertama membawa rombongan wisatawan dan hendak menuju kawasan Puncak. Sementara satu unit bus lainnya diketahui over kapasitas.


Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Cucu Mulyana menjelaskan bahwa dalam rampcheck kali ini difokuskan pada pemeriksaan bus pariwisata yang sebagian besar digunakan untuk berwisata.


Cucu Mulyana menjelaskan pemeriksan kendaraan ini dilakukan menjaga fungsi mesin, sistem keamanan kendaraan serta kondisi kesehatan pengemudi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).


“Operasi ramp check untuk memastikan kelaikan operasional bus, truk, dan kendaraan umum lainnya. Ini untuk memastikan masyarakat menggunakan kendaraan yang laik jalan,” kata Cucu Mulyana kepada wartawan.







Dari hasil operasi tersebut diperoleh satu unit bus tidak laik jalan. Bus tersebut diketahui membawa rombongan wisatawan dan hendak menuju kawasan Puncak. Sementara satu unit bus lainnya diketahui over kapasitas.


Hasil pengecekan petugas bahwa bus Bintang Tiga tersebut tidak dilengkapi surat-surat berkendara. Tak hanya itu, rem tangan tidak berfungsi, ban botak, dan selang bocor.


“Pengemudi hanya membawa STNK fotocopy, buku KIR pun tidak ada,” ungkapnya.


Menurutnya, karena secara administrasi maupun secara teknis tidak memenuhi persyaratan sehingga seluruh penumpangnya dipindahkan ke bus pengganti.


Sementara kendaraannya diminta untuk kembali ke poll bus untuk segera diperbaiki dan dilengkapi surat-suratnya.







“Karena kalau tidak dicegah ini sangat membahayakan bagi keselamatan penumpang maupun pengendara lainnya. Apalagi medan di jalur Puncak cukup berat, banyak tikungan tajam dan tanjakan,” terangnya.


Cucu mengimbau kepada masyarakat untuk selektif saat akan menyewa bus. Pilih bus yang memenuhi syarat perjalanan serta memiliki kelengkapan surat-surat berkendara.


“Jangan hanya memilih yang murah tapi tidak aman dan nyaman. Ini sangat berisiko,” pungkasnya.


Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi para wisatawan








“Hal ini kami lakukan untuk menjamin keselamatan dan kelancaran di dalam perjalanan,” pungkasnya


“Keselamatan bagi para penumpang bagi para pengguna jalan yg akan berwisata ataupun yg akan melalui jalur puncak,” jelasnya


Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, petugas akan terus melakukan operasi ramp check sampai dengan tanggal 2 Januari 2023.


Kapolres Bogor AKBP, Iman Imanuddin, menyatakan, dari puluhan bus yang dihentikan petugas secara acak, terdapat dua bus angkutan umum dan satu bus pariwisata yang kedapatan tidak layak operasi karena berbagai alasan.


Dua bus angkutan umum masing masing jurusan Kampung Rambutan - Sukabumi dan jurusan Jakarta - Cianjur, terjaring petugas karena tidak memiliki dokumen kendaraan yang sah. Selain itu kondisi kendaraan juga tidak normal karena ban gundul serta rem tangan tidak berfungsi.







Sementara sebuah bus wisata juga diberhentikan karena sang sopir ternyata tengah sakit serta surat surat ya tidak lengkap. Satu sopir pengganti yang didatangkan juga ternyata belum mengikuti vaksinasi booster.


"Iya, saya sopir pengganti karena sopir aslinya tadi sakit. Ini saya ikut vaksinasi booster," ungkap Setia Darmawan, seorang sopir pengganti bus pariwisata.


Akibat banyaknya bus yang tidak layak operasi ini puluhan penumpang jurusan Sukabumi dan Cianjur akhirnya diturunkan untuk mencari bus pengganti.


"Saya mau ke Cianjur, ini diturunkan karena busnya kena razia," ungkap Ny Yayah.


Iman Imanuddin menyatakan operasi ini akan terus digelar setiap harinya untuk memastikan angkutan umum benar benar aman bagi penumpang. Kendaraan yabg terjaring tidak layak jalan akan dihentikan untuk digantikan dengan bus pengganti.







"Semua angkutan akan kami periksa baik kelayakan kendaraan maupun kesehatan sopirnya. Karena jalur puncak ini cukup berat sehingga membutuhkan kondisi fit," ungkap Kapolres.


Sementara itu Direktur Lalulintas Jalan Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana meminta warga yang akan berwisata tak segan segan memeriksa kondisi kendaraan yang akan disewa untuk perjalanan. Warga bisa meminta pihak otobus untuk menunjukan surat KIR dan kelengkapan kendaraan sehingga angkutan yang digunakan benar benar aman.


"Tidak usah ragu untuk menanyakan kepada pengelola bus, surat KIR nya mana, KP nya mana? Untuk memastikan aman. Apabila PO bus berkeberatan, maka sudah tinggalkan saja," tegas Cucu.


No comments: