Baru-baru ini, Polresta Bogor menggerebek beberapa warung yang di Alun-alun Kota Bogor jadi sarang penjualan minol (minuman beralkohol).
Tim Kujang Polresta Bogor Kota melaksanakan patroli malam dengan sasaran minuman berakohol di warung kelontong di Kota Bogor.
Dalam patrolinya, Tim Kujang Polresta Bogor Kota berhasil mengamankan 60 botol miras dengan berbagai merk, salah satunya di Alun-alun Kota Bogor.
“Sasaran lokasi operasi miras dilakukan di Jalan Dewi Sartika termasuk Alun-alun Kota Bogor, dan warung kelontong sekitar Warung Jambu,” kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
Dari hasil operasi , lanjut Bima, pihaknya mengamankan, 9 Botol Intisari, 3 Botol Besar Anggur Merah, 3 Botol Kecil Anggur Merah, 1 Botol Arak Hitam, 6 Botol Arak Bali, 1 Botol Tuak, 12 Botol besar Ciu, 27 Botol Kecil Ciu, 4 Bungkus Plastik Ciu
“Pelaksanaan giat berjalan dengan aman dan kondusif, termasuk di Alun-alun Kota Bogor” tandas Bismo.
Alun-alun Kota Bogor jadi Wisata Macet, Dishub Sebut Sopir Angkot Ngetem Jadi Biang Keladinya
Semenjak pagar di depan Alun-alun Kota Bogor dibuka, kini Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, jadi wisata macet lantaran angkot yang ngetem.
Akibat angkot ngetem di Alun-alun Kota Bogor, kemacetan di Jalan Kapten Muslihat pun tak terhindarkan.
Bahkan dari pantuan pojoksatu.id, Bogor pada siang, pada hari Rabu, 04/01/2022, kemacetan menjular dari pintu masuk Alun-alun Kota Bogor hingga ke jalan Merdeka depan Museum Perjuangan.
Tak hanya angkot yang melakukan pengeteman, sejumlah ojek online pun nampak terlihat parkir di depan Alun-alun Kota Bogor, sehingga menambah kemacetan.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Kota Bogor, Dody Wahyudin mengakui, kini jalan Kapten Muslihat menjadi tempat kemacetan baru semenjak Alun-alun Kota Bogor dibuka secara normal.
Dia tak menampik, banyaknya angkot ngetem membuka polemik baru untuk lalu lintas di Jalan kapten Muslihat.
“Alun-alun Kota Bogor sudah dibuka normal, jadi secara otomatis menimbulkan kembangkitan dan kemacetan baru,” ujar Dody kepada pojoksatu.id, Bogor saat ditemui di kantornya.
Di depan Alun-alun Kota Bogor, lanjut Dody, sebenarnya sudah disiapkan celukan yang fungsinya adalah untuk menaik dan menurunkan penumpang.
Sayangnya, celukan tersbut tidak dibarengi dengan kesadaran dari sopir angkot.
Para driver menggunakan celukan itu untuk pengeteman atau menunggu penumpang.
“Jadi harapan kami adalah sebenarnya adalah kesadaran dari masyarakat pengguna atau pemakai angkutan umum baik itu sopir atau pun masyarakat, yang akan naik angkutan umum itu naik dan turun pada lokasi atau titik yang sudah ditentukan,” ucap Dody.
Dody juga mengungkapkan, pihaknya sudah mulai membuat protap penempatan petugas pada titik-titik yang emang menjadi titik kemacetan baru.
“Jadi kita pun sudah mengantisipasi itu, tapi memang semua harus kembali kepada kesadaran masyarakat tentang berlalu lintas,” ungkap Dody.
Karena, masih kata Dody, kalau hanya mengandalkan dari petugas ada keterbatasan baik itu sumber daya manusia (SDM), tenaga dan lain lain sebagainya.
“Kami bangun sama-sama supaya titik kemacetan di Alun-alun Kota Bogor ini bisa dihilangkan, atau kita hindari dari dampak dampak yang akan terjadi,” tutup Dody.
No comments:
Post a Comment