Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengamini usulan Pemkot dan Pemkab Bogor, agar kewenangan pengelolaan SMA/K, dikembalikan ke daerah, dari selama ini dikelola Pemprov Jabar.
“Saya cenderung setuju. Secara pribadi, karena dulu waktu saya Wali Kota Bandung, lebih dekat koordinasi teknisnya. Pada saat ada aturan pindah ke provinsi memang agak jauh,” kata Ridwan Kamil di Bogor, hari Jumat, 31/03/2023.
Meski begitu, lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu, pemerintah daerah mampu menjaga kualitas pendidikan dan memperbaiki masalah yang kerap terjadi, terutama kekerasan antar pelajar.
“Yang penting adalah, kembali atau tidak kembali, tapi kalau teruji ada kenaikan kualitas pertahankan. Kalau ternyata ada masalah perbaiki,” kata Kang Emil.
Bima Arya Inginkan Kewenangan SMA dan SMK Diserahkan Ke Pemerintah Daerah
Wacana Gubernur Jawa Barat, pernah dilontarkan Walikota Kota Bogor, Bima Arya, pada hari Sabtu, 11/03/2023. Bima Arya Sugiarto menginginkan agar kewenangan SMA/SMK diserahkan ke Pemerintah Daerah. Hal itu dikarenakan kewenangan SMA/SMK ada di Provinsi.
“Jadi pemerintah daerah bisa bertindak tegas dengan menutup dan tidak lagi menerima menerima murid lagi,” ujar Bima.
“Dan anaknya juga harus dihukum sesuai aturan yang berlaku,” sambung Bima yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurut Bima, kasus pembacokan yang menimpa pelajar SMA di Kota Bogor dikarenakan adanya pola yang sama dari sekolah-sekolah yang rawan. Kemudian terkait dengan hal-hal yang tidak subtantif.
“Seperti masalah eksitensi, pergaulan dan ego kelompok dan saya dari dulu menginginkan sebetulnya pemerintah Kota lebih punya kewenangan agar bisa lebih tegas, karena saat ini kewenangan SMA/SMK ada di Provinsi,” kata Bima, hari Sabtu, 11/03/2023.
Seperti diketahui, Seorang pelajar SMA di Kota Bogor berinisal (AS) tewas dibacok pelajar lainnya yang belum diketahui identitasnya di Lampu Merah Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada hari Jumat, 10/03/2023.
Namun tiba-tiba dari arah Cibonong-Bogor tiga pelajar yang menggunakan motor menyambet salah seorang pelajar berinisial (AS) dengan menggunakan pedang.
Sementara itu salah saksi Andre menjelaskan peristiwa pembacokan sendiri terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.
“Saat berada di lampu merah, pelajar yang menggunakan motor langsung membacok korban yang hendak menyebrang lampu merah,” kata Andre kepada kepada wartawan saat berada di lokasi kejadian.
Setelah itu, korban yang menerima sabetan senjata tajam di sebelah leher (kiri) langsung terkapar.
Melihat temannya terkena sajam, kedua temen lainnya sempat kocar kacir untuk menyelamatkan diri. Beberapa saat kemudian, teman korban datang kembali untuk membantu korban.
“Warga sekitar langsung menolong korban dan memberhentikan mobil ambulance yang sedang lewat. Korban di bawa ke RS FMC,” ucapnya.
No comments:
Post a Comment