Wednesday, 3 May 2023

Jet-jet Israel serang ke seluruh Gaza

Jet-jet Israel serang ke seluruh Gaza

Jet-jet Israel serang ke seluruh Gaza




Sebuah ledakan terlihat, menyusul serangan udara Israel di di Gaza (2/5/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/aww.






Jet Israel menyerang sasaran di seluruh Gaza pada Selasa malam, yang diklaim Israel sebagai tindakan balasan ketika kelompok bersenjata di sana menembakkan serangan roket ke Israel sebagai tanggapan atas kematian seorang mogok makan Palestina dalam tahanan Israel.







Pasukan Pertahanan Israel mengkonfirmasi pada Selasa malam, 03/05/2023, bahwa militer Israel melakukan serangan udara melintasi Jalur Gaza sebagai tanggapan atas peluncuran roket sebelumnya dari wilayah tersebut.


Rentetan serangan terbaru di wilayah Jalur Gaza dimulai setelah pejabat Israel mengungkapkan seorang tahanan Palestina yang melakukan mogok makan selama hampir 90 hari telah meninggal.


Pertempuran itu, sekitar sebulan setelah baku tembak lintas batas terakhir antara Israel dan Gaza, terjadi setelah Adnan meninggal pada Selasa pagi menyusul mogok makan selama 87 hari di sebuah penjara Israel.


Sirene peringatan merah telah dibunyikan di Israel selatan, khususnya di Sderot dan Moshav Talmi Bilu. Para pejabat Israel sebelumnya mendesak orang-orang yang tinggal di sepanjang perbatasan Gaza untuk waspada.


Serangan udara ini dilancarkan saat pejuang di Jalur Gaza, Jumat, terus menembakkan roket ke dalam kota besar Israel yang berdekatan dengan Jalur Gaza. Radio Israel melaporkan enam roket menghantam kota besar Israel dengan tak menimbulkan kerusakan atau merenggut korban jiwa.


Ratusan orang turun ke jalan di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki untuk berunjuk rasa dan meratapi kematian Adnan, yang digambarkan oleh para pemimpin Palestina sebagai pembunuhan.


Di Gaza, kelompok payung faksi bersenjata Palestina termasuk Hamas dan Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan roket yang ditembakkan ke Israel pada siang hari.


Sejak 2011, Adnan melakukan setidaknya tiga aksi mogok makan untuk memprotes penahanan tanpa tuduhan oleh Israel. Taktik tersebut telah digunakan oleh tahanan Palestina lainnya, terkadang secara massal, namun tidak ada yang meninggal sejak tahun 1992.







Pengacara Adnan Jamil Al-Khatib dan seorang dokter dari kelompok hak asasi manusia yang baru-baru ini bertemu dengannya menuduh otoritas Israel menahan perawatan medis.






"Kami menuntut dia dipindahkan ke rumah sakit sipil di mana dia bisa diawasi dengan baik. Sayangnya, permintaan seperti itu dipenuhi dengan sikap keras kepala dan penolakan," kata Al-Khatib.


IDF sebelumnya merinci sekitar 21 roket telah diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel setelah tersiar kabar kematian Khader Adnan, tahanan Palestina yang telah melakukan mogok makan selama hampir tiga bulan. Laporan mencatat dia ditemukan tidak sadarkan diri di selnya.


Saat itu, Mohammad Shtayyeh, yang menjabat sebagai perdana menteri Palestina, menggambarkan kematian Adnan sebagai "pembunuhan yang disengaja" karena Israel telah berulang kali menolak permintaan pembebasannya.


Segera setelah kematian Adnan, tiga roket telah diluncurkan dari Jalur Gaza. Namun, pejabat IDF merinci pada saat itu proyektil tidak menyebabkan kerusakan saat mendarat di area terbuka.
























No comments: