Saturday 5 September 2020

Bantuan 15 Kg Beras untuk 10 Juta Keluarga

Bantuan 15 Kg Beras untuk 10 Juta Keluarga

Bantuan 15 Kg Beras untuk 10 Juta Keluarga



ILUSTRASI. BANTUAN BERAS AKAN MULAI DISALURKAN PADA SEPTEMBER SEBANYAK 30 KG. ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS/AWW.








Pemerintah melanjutkan bantuan sosial (bansos) untuk warga terdampak Covid-19. Yakni, bansos beras yang menyasar sekitar 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM PKH). Bansos itu merupakan bagian dari program jaring pengaman sosial (JPS) dalam rangka menangani dampak Covid-19.




Bansos tersebut merupakan hasil kolaborasi Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Perum Bulog. Bansos sebesar 15 kilogram per bulan tersebut diberikan kepada KPM PKH selama tiga bulan.


Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyatakan, bansos beras itu berasumsi membantu sektor pemulihan ekonomi masyarakat. Pemikiran terbantunya KPM PKH dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kemampuan Bulog untuk menyerap beras dari petani.


”Program bantuan ini masuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan total anggaran sekitar Rp 5,1 triliun. Program ini sangat vital dalam anggaran. Bulog juga lebih optimal dalam penyerapan hasil panen dari petani, ”kata Juliari.


Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Selanjutnya, kata dia, penyaluran bantuan tahap I akan mulai dilaksanakan pada September dan tahap II pada Oktober.


Mensos optimistis, bansos beras ini akan membantu dalam sektor pemulihan ekonomi masyarakat. Menurutnya, dengan terbantunya KPM PKH dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari maka secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan Perum Bulog untuk menyerap beras dari para petani. Artinya, program bansos beras akan menyediakan pasar bagi para petani untuk menjual berasnya.


“Program bantuan ini masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan total anggaran sekitar Rp 5,1 triliun,” papar pria yang akrab disapa Ari tersebut. Oleh karena itu, program ini sangat vital dalam penyerapan anggaran."












































Update kasus virus corona ditiap negara




No comments: