Prajurit Amerika Terluka dalam Serangan Al-Shabaab Pasukan Somalia Melawan AS
Pada 25 Agustus 2020, pasukan AS di Somalia melakukan serangan udara terhadap pemimpin senior kelompok militan Islam al-Shabaab, lima hari setelah serangan udara lain yang menargetkan anggota lain dari kelompok teroris yang diduga membuat bahan peledak untuk ditempatkan di jalan.
Komando Afrika AS (AFRICOM) mengumumkan pada hari Senin bahwa seorang anggota layanan AS terluka dalam serangan yang dilakukan oleh militan al-Shabaab* terhadap pasukan Amerika dan Somalia di sekitar Jana Cabdalle, Somalia.
Dalam pernyataan hari Senin, Kolonel Chris Karns, direktur Urusan Masyarakat Komando Afrika AS, mengatakan bahwa militan yang tergabung dalam kelompok teroris menyerang pasukan dengan menggunakan "tembakan mortir" dan "kendaraan yang digunakan sebagai alat peledak improvisasi", menambahkan bahwa tentara AS menderita luka yang tidak mengancam jiwa dan dalam kondisi stabil.
Kolonel itu mengatakan bahwa setidaknya satu anggota al-Shabaab tewas dalam bentrokan yang terjadi di sebuah pangkalan milik pasukan khusus Brigade Danab Somalia.
Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
“Seorang anggota dinas AS terluka dalam serangan oleh Al-Shabaab pagi ini di sekitar Jana Cabdalle, Somalia. Pasukan AS dan Somalia sedang melakukan nasehat, membantu dan mendampingi misi ketika Al-Shabaab menyerang menggunakan kendaraan yang digunakan sebagai alat peledak improvisasi dan tembakan mortir, ”kata Karns, dikutip dari CNN. “AS secara teratur melakukan nasehat dan membantu misi dengan pasukan mitra Somalia. Upaya kolektif AS dan Somalia memberikan tekanan pada Al-Shabaab, membatasi kemampuan mereka untuk memperluas jangkauan dan pergerakan mereka ”.
Karns menekankan bahwa al-Shabaab “tetap menjadi musuh yang berbahaya”, menambahkan bahwa “tekanan terus-menerus ditempatkan pada ancaman yang berafiliasi dengan al-Qaidah ini untuk membatasi kemampuannya untuk memperluas dan mengekspor kekerasan, terorisme, dan kejahatan secara lebih luas”.
Sebelumnya pada hari itu, Tentara Nasional Somalia (SNA) mengumumkan bahwa setidaknya dua tentaranya telah tewas dan dua lainnya terluka, selain anggota dinas AS, dalam serangan Senin oleh militan al-Shabaab, menurut Reuters.
Pada 25 Agustus, AFRICOM melakukan serangan udara yang menargetkan anggota senior al-Shabaab, lima hari setelah serangan udara serupa terhadap anggota lain dari organisasi tersebut yang dikatakan telah membuat bahan peledak untuk kelompok tersebut.
Pasukan AS dikirim ke Somalia setelah serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat untuk memerangi al-Qaeda * dan afiliasinya, seperti al-Shabaab. Saat ini, 600 personel militer AS berada di negara Afrika Timur tersebut.
No comments:
Post a Comment