Monday, 15 March 2021

Pergerakan Tanah Mendominasi Bencana di Cianjur, ini Langkah BPBD

Pergerakan Tanah Mendominasi Bencana di Cianjur, ini Langkah BPBD

Pergerakan Tanah Mendominasi Bencana di Cianjur, ini Langkah BPBD

























Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, mencatat ada sebanyak 35 kali kejadian bencana diwilayah Kabupaten Cianjur, selama bulan Januari hingga Maret 2021. Kejadian bencana tersebut, meliputi longsor dan pergerakan tanah sebanyak 26 kali, angin puting beliung 6 kali, banjir/banjir bandang 2 kali, dan cuaca ekstrem 1 kali.




Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Moch Irfan Sopyan membenarkan jika kejadian bencana longsor dan pergerakan tanah mendominasi pada akhir-akhir bulan ini. “Memang hingga saat ini, bencana hidrometeorologi di Kabupaten Cianjur bersamaan masih tingginya intensitas curah hujan terjadi dibeberapa wilayah yang rentan dengan longsor dan pergerakan tanah. Selama bulan Januari hingga Maret 2021, setidaknya terjadi 35 kali bencana,” kata Irfan.


Menurutnya, seperti kejadian bencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, berdasarkan hasil asesmen dilapangan, terdapat sebanyak 8 kepala keluarga (KK) yang terdampak langsung pergerakan tanah. Namun baru 4 kepala keluaraga (KK) yang sudah siap untuk direlokasi. Tapi beberapa kepala keluarga (KK) lainnya belum bisa direlokasi karena belum ada lahannya.


“Memang relokasi tersebut, berdasarkan kajian PVMBG dan musyarawah dengan aparatur pemerintahan desa, kecamatan, serta masyarakat. Setelah nanti direlokasi, masyarakat tidak menempati lahannya yang dulu digunakan sebagai permukiman,” terangnya.


Irfan mengatakan kejadian serupa terjadi di Desa Batulawang di Kecamatan Cipanas. Terdapat setidaknya 11 kepala keluarga (KK) yang terancam akibat pergerakan tanah. Pasalnya, kejadiannya hampir bersamaan dengan pergerakan tanah yang terjadi di Desa Rawabelut.


Bahkan di Desa Batulawang ada sebanyak 11 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terancam. “Dari hasil rekapitulasi laporan kebencanaan, selama Januari hingga Maret 2021, terjadi 35 kali bencana. Kejadian bencana longsor dan pergerakan tanah sangat mendominasi selama bulan Maret 2021 ini,” pungkasnya.


istimewa
Petugas BPBD Kabupaten Cianjur mengecek --Bencana pergerakan tanah melanda Desa Rawabelut Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur.


Pada hari senin bulan lalu, 08/02/2021 terjadi pergerakan di Desa Rawabelut Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur yang disebabkan curah hujan dengan intensitas yang tinggi. Kejadian ini menyebabkan jalan dan sebagian tanah permukiman warga longsor.


Foto udara area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2/2020). Longsor di wilayah tersebut telah menimbun serta merusak 10 rumah warga dan sebanyak 80 kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman. | ANTARA FOTO/M Agung Rajasa


Kemudian pada awal bulan, 06/03/2021, kembali terjadi pergerakan tanahdi Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas yang sebagian besar rumah rusak.


Laporan BPBd, tercatat 21 kepala keluarga yang terdiri atas 57 jiwa dievakuasi ke tempat pengungsian.


MI/Benny Bastiandy
ruas jalan beton sepanjang 10 meter di Kampung Bojong Kasih RT 001/006, Desa Sindangsari, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ambles


"Untuk relokasi masih menunggu tempat dan izin dari pemilik tanah yang merupakan lahan hak huna usaha (HGU). Keinginanan bupati warga di lima kampung di Desa Batulawang ini, segera direlokasi, namun kami prioritaskan untuk 21 kepala keluarga di Kampung Sindanglangu terlebih dahulu karena terdampak sangat parah, nanti menyusul ratusan kepala keluarga lainnya," kata Moch Irfan Sopyan.

No comments: