Saturday, 8 January 2022

Banjir Setinggi 1 Meter Rendam Desa Bere Bere, Morotai

Banjir Setinggi 1 Meter Rendam Desa Bere Bere, Morotai

Banjir Setinggi 1 Meter Rendam Desa Bere Bere, Morotai








Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, membuat banjir dengan ketinggian satu meter menerjang tiga desa di Kecamatan Morotai Jaya.


Informasi yang dihimpun malutpost.id menyebutkan, sekitar 55 rumah di desa tersebut terendam. Air setinggi pinggul orang dewasa atau sekira 1 meter lebih. Banjir tersebut terjadi sejak pukul 05.00 dini hari dan baru surut pada pukul 09.00 WIT.







Jefi Bona, salah satu wrga Desa Bere-Bere Kecil mengatakan, banjir itu terjadi akibat luapan kali di desa tersebut.


Derasnya hujan juga membuat tanggul sungai jebol dan banjir merendam Desa Bere Bere Kecil, Titigogoli, dan Hapo.


Salah satu warga Desa Bere Bere Kecil, Jefi Bona, menyatakan banjir terjadi sejak pukul enam pagi, hari Jumat, 07/01/2021, dengan ketinggian air sekitar satu meter.


"Air meluap karena ada tanggul yang jebol, karena tidak mampu menahan air dari sungai. Terus info di Desa Titigogoli dan Desa Hapo juga kena," ungkap Jufri, Sabtu (8/1).


Menurut Jefi, normalisasi sungai sudah dilakukan sebelumnya, tapi air yang deras membuat debit air melimpah.


"Tinggi banjir bervariasi. Kalau kemarin yang paling tinggi itu air meluap sampai satu meter. Dan ada sebagian masyarakat yang mengungsi dan mengamankan barang-barang tapi tidak ada korban jiwa," tuturnya.


Jefi mengatakan masyarakat rata-rata berharap normalisasi lebih efektif lagi sehingga banjir tidak terulang.






Jika pemerintah daerah tidak mengantisipasi dengan pembuatan bronjong sungai berkualitas baik, sambungnya, banjir akan terus terjadi.


"Dipastikan akan terjadi lagi kalau tidak ada normalisasi yang lebih bagus. Tapi harapan yang paling penting adalah pembuatan atau penambahan bronjong," katanya. "Kemarin mereka dari Basarnas dan BPBD juga sudah turun ke lokasi."


Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pulau Morotai, Muslim Jumati, belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan.


“Tidak ada korban jiwa hanya rumah terendam saja. Ketinggian banjir bervariasi ada ketinggian 1,5 meter. Ada ketinggian di atas pinggul orang dewasa,”kata Jefi.


Warga meminta, pemerintah membangun bronjong atau talud penahan di sekitar desa untuk mencegah banjir. Menurut merek, bronjong yang sudah dibangun sekarang tidak terlalu efektif.


“Harapan kami di sini, minta penanganan terkait dengan banjir ini secepatnya dan bronjong dibuat itu harus lebih tinggi lagi karena dan lebih efektif normalisasi sungai,” katanya

No comments: