Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat empat kali gempa terjadi di Tapanuli Utara pada hari Sabtu, 01/10/2022, tiga di antaranya di atas 5 Magnitudo. Pusat gempa di darat.
Dikutip dari situs resmi BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 02.28 WIB dengan kekuatan 6 Magnitudo. Gempa berpusat di darat, 15 km barat laut Tapanuli Utara.
Dengan kedalaman 10 Km dirasakan dengan MMI IV di Tarutung, IV di Singkil, V di Sipahutar, III di Tapaktuan, dan III di Gunung Sitoli.
Berdasarkan data BMKG, pusat gempa yang pertama berada 15 kilometer barat laut Tapanuli Utara pada kedalaman 10 kilometer. Yang kedua berpusat 4 kilometer timur laut Tapanuli Utara, kedalamannya 10 kilometer.
Titik koordinat gempa ada pada 2,13 lintang utara dan 98,89 bujur timur. Gempa dirasakan pada skala MMI VI di Tarutung, skala MMI IV di Singkil, V di Sipahutar, III di Tapaktuan dan skala MMI III di Gunung Sitoli.
BMKG menginformasikan guncangan bisa dirasakan sampai skala V MMI. Ini setara dengan gempa yang bisa dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Guncangan terkuat itu terukur di wilayah Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara. Sedang Kota Tarutung dan Kabupaten Aceh Singkil mencatat intensitas guncangan pada skala IV MMI serta Tapaktuan dan Gunungsitoli terguncang pada skala III MMI. Pada akun media sosial BMKG, komentar warganet merespon kabar gempa yang terjadi dinihari tersebut. Mereka menyatakan merasakan gempa tersebut dengan menyebutkan lokasi mereka seperti di Kisaran, Balige, Tanjung Balai, Samosir, Tarutung, Aceh Singkil dan bahkan Riau.
Akun @racmsjsj menyatakan warga berhamburan tanpa menyebut lokasi, "Gempanya kencang banget. Berhamburan tengah malam." Sedang akun @rahmajulia menyatakan merasa mau kiamat, "Kencang banget gempanya," cuitnya sembari menggunakan emoticon menangis.
Dalam keterangan yang diberikannya lewat akun media sosial pribadinya, Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memperbarui data gempa yang pertama menjadi berkekuatan M5,8. Pemicunya adalah aktivitas Sesar Sumatera di Segmen Renun.
Dia bahkan menyebut guncangan hingga skala VI MMI di Tarutung, ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara. Ini setara getaran yang bisa dirasakan oleh semua penduduk; kebanyakan semua terkejut dan lari ke luar; plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
"Berdasarkan informasi terkini, gempa menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga dan beberapa warga terluka di Tapanuli," katanya.
Menurut Daryono, gempa yang terjadi tidak hanya dua kali. Tapi, gempa susulannya sampai lebih dari 30 kali hingga pukul 04.30 WIB. Magnitudo terbesar 5,1 dan terkecil 2,5.
No comments:
Post a Comment