Wednesday, 5 April 2023

Pelajar di Bogor Nekat Gantung Diri

Pelajar di Bogor Nekat Gantung Diri

Pelajar di Bogor Nekat Gantung Diri




Ilustrasi gantung diri (ANTARA)






Seorang pelajar Kota Bogor berinisial FRA, warga perumahan Bogor Raya FBX, Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.







Saat ditemukan, pelajar tersebut sedang tergantung di tralis jendela kamar dengan sabuk dan atau ikat pinggang yang terikat di leher.


Belum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat menggantungkan diri di tralis jendela.


Namun, Menurut saksi, Maimunah (PRT) Terakhir berkomunikasi pada hari Selasa Tanggal 04 April 2023 sekitar pukul 16.00 WIB.


Saksi melihat korban masuk ke kamar dan tidak keluar rumah lagi sampai pada hari Rabu sekitar jam 06.30 wib.


“Jemputan sekolah datang untuk menjemput korban dan korban di gedor kamarnya namun tidak menyaut dan akhirnya pembantu korban tersebut menyuruh jemputan untuk duluan,” kata Kepala Unit (Kanit) Polsek Bogor Barat, Imam Bachtiar, Bogor pada hari Rabu, 05/04/2023.


Kemudian, lanjut Imam, sekitar pukul 07.30 wib pembantu korban mengintip dari kaca depan rumah kamar dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di teralis jendela kamar korban.







“Lalu pembantu lari keluar rumah untuk meminta bantuan tetangga sekitar,” ucap Imam.



Menurut keterangan Mumina, saksi lainnya, masih kata Imam, pada hari Rabu tanggal 05 April 2023 sekitar jam 07.30 wib pada saat saksi berada didalam dan sedang menyetrika.


Saksi dikagetkan oleh Maimunah yang memberitahu kalau korban gantung diri di kamar kemudian saksi memberitahu Ibu kandung korban lewat telepon.


Menurut keterangan Dian (Ibu Korban), lanjut Imam, bahwa ketika sedang berada di luar rumah dia di telepin oleh pembantunya yang bernama Mumina dan memberitahu bahwa anaknya telah gantung diri di kamar lalu ketika pulang di rumah sudah banyak orang.


Menurut keterangan Ibu Korban bahwa korban tidak ada riwayat sakit apa-apa dan selama ini ibu korban tidak melihat adanya kelainan atau stres dan juga tidak mempunyai masalah.


“Selanjutnya pihak keluarga korban tidak bersedia dilakukan otopsi dan selanjutnya pihak keluarga korban membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi dan selanjutnya korban akan dikebumikan oleh pihak keluarga dan warga masyarakat sekitar lokasi rumah korban,” tutup Imam.



















No comments: