Sunday, 16 April 2023

TPNPB-OPM Klaim Bunuh 9 Anggota TNI di Nduga, Papua Pegunungan

TPNPB-OPM Klaim Bunuh 9 Anggota TNI di Nduga, Papua Pegunungan

TPNPB-OPM Klaim Bunuh 9 Anggota TNI di Nduga, Papua Pegunungan




Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman (Beritasatu.com)






Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim terlibat dalam penyerangan terhadap pos militer Indonesia di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, di bawah komando Perek Jelas Kogeya dan pasukan. TPNPB menyebut pasukan ini telah menembak mati 9 prajurit TNI dan merampas 9 pucuk senjata pada Sabtu, 15 April 2023.







Awalnya, jumlah korban prajurit yang tewas dikabarkan berjumlah 6 orang. Tapi kemudian ada konfirmasi bahwa Panglima Komando Daerah Pertahanan III TPNPB-OPM Brigadir Jenderal Egianus Kogoya menyebut bahwa jumlahnya bertambah menjadi 9 orang.


"Mereka sudah membunuh 9 orang, bukan 6," kata juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom saat dihubungi, Ahad, 16 April 2023.


Kabar penyerangan ini terjadi di tengah penyanderaan terhadap pilot Susi Air Phillip Marthens yang berkebangsaan Selandia Baru. Philip ditangkap pada 7 Februari dan belum bisa dibebaskan sampai sekarang.


Sebby menjelaskan bahwa TPNPB-OPM telah mengajukan negosiasi damai dengan pemerintah Selandia Baru dan Indonesia, namun belum ada balasan yang diterima. Akan tetapi, kata Sebby, TNI dan Polri juga melakukan operasi militer masif di Kabupaten Ndugama pada 23 Maret 2023.


Setelah peristiwa 23 Maret tersebut, Sebby menyebut sudah ada satu prajurit yang tewas ditembak dan dikirim ke Jakarta. Untuk itu, TPNPB-OPM meminta pemerintah Selandia Baru dan PBB bisa mendesak pemerintah Indonesia menghentikan operasi militer ini.


Sementara itu, aksi baku tembak memang terjadi antara TNI-Polri dan anggota TPNPB-OPM pada 23 Maret lalu di Kampung Mundidok, Kabupaten Puncak, Rabu, 22 Maret 2023. Baku tembak terjadi saat pengejaran terhadap pelaku penembakan seorang tukang ojek di Ilaga.


Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman membenarkan bahwa prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak oleh Kelompok Separatis Teroris (KST), sebutan aparat untuk TPNPB-OPM. Penembakan terjadi pada Sabtu sore, pukul 16.30 WIT.


"Akibat serangan dan tembakan gerombolan KST tersebut, masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka," kata Herman.


Menurut dia, aparat Sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan. Namun karena cuaca hujan dan berkabut, sehingga tim belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut.




















No comments: