Monday 15 May 2023

Empat medali emas, kejutan dari cabang gulat di SEA Games Kamboja

Empat medali emas, kejutan dari cabang gulat di SEA Games Kamboja

Empat medali emas, kejutan dari cabang gulat di SEA Games Kamboja




Kontingen Indonesia berhasil menyabet empat medali emas SEA Games 2023 dari cabang gulat. Medali emas direbut lewat empat nomor yang dipertandingkan, Minggu (14/5) di Chroy Changvar International Convention Center, Phnom Penh, Kamboja. (Amita Putri Caesaria/Arif Prada/Nanien Yuniar)






Tim gulat Indonesia berhasil membuat kejutan di hari pertama SEA Games 2023 Kamboja cabang gulat. Empat atlet di cabang ini sumbang empat emas untuk Merah Putih.







Lagu Indonesia Raya pun menggema di Chroy Changvar Internasional Con­vention and Exhibution Center, Phnom Phen, Kamboja.


Medali emas pertama disumbangkan Suparmanto di kelas greco roman 63 kg. Suparmanto berhasil mengalahkan wakil tuan rumah Kamboja Pros Chray dengan skor telak 8-0.


“Alhamdulillah, ini adalah emas pertama saya di SEA Games. Sebelumnya saya dapat perunggu di SEA Games Myanmar,” ujar Suparmanto seusai pen­gulangan medali.


Ketum PP PGSI, Trimedya Panjaitan bersama atlet peraih medali. (Foto: Istimewa).


Emas kedua gulat diraih di kelas greco roman 67 kg melalui Muhammad Alian­syah yang mengalahkan Manh Hung Bui dari Vietnam. Bagi Aliansyah ini meru­pakan ajang pembalasan di SEA Games Vietnam 2022.


Aliansyah menang dramatis dengan skor sama 5-5, tapi mendapat poin besar dari bantingan. Padahal, sebelumnya ia sempet memimpin dengan skor 7-3. Tapi di menit berikutnya pihak lawan meminta chal­lenge sehingga mengubah skor 5-5.


Dua medali emas gulat lainnya disumbangkan Andika Sulaeman (kelas greco roman 77 kg) dan L Gilang Saputra (kelas greco roman 87 kg). Keduanya menang mudah dari lawan-lawannya. Andika mengalahkan wakil Thailand Thamwirai Wisit dengan skor telak 13-0. Kemudian, Gilang Saputra mengalahkan pegulat Vietnam Dhinhhien Nghien 7-5.


Mendapat empat emas di hari pertama, tim gulat Indonesia masih akan mempertandingan lima pegulat putrinya di hari kedua.







Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) Trime­dya Panjaitan yang menyaksikan langsung pertandingan sejak babak pertama sampai final mengaku senang dan kaget.


“Dengan perolehan empat emas dari cabang gulat ini di luar perhitungan saya. Karena target PP PGSI adalah dua emas. Alhamdulillah gulat bisa memberikan yang terbaik buat Merah Putih,” ujar Trimedya.


Politisi PDIP itu mengaku optimis gulat Indonesia meraih emas, saat empat pegulatnya lolos ke final. “Saya jadi yakin bisa meraih emas, karena lawan berat mereka seperti dua atlet Vietnam sudah dikalahkan di babak semifinal,” ungkapnya.


KOMPAS/KELVIN HIANUSAPengurus Besar Persatuan Gulat Seluruh Indonesia melepas 14 atlet di Gelanggang Remaja Matraman, Jakarta, Kamis (11/5/2023) WIB. Para atlet tersebut akan bertarung di SEA Games Kamboja pada 14-16 Mei.


Dengan tercapainya target medali emas di SEA Games 2023, Trimedya berharap gulat bisa diikuti sertakan di Asian Games 2023 di Huangzou, China.


“Saya berharap KOI bisa mempertimbangkan gulat bisa ikut di pentas Asian Games. Mereka harus bisa menilai dan melihat perjuangan para pegulat yang ingin tampil di pentas yang lebih bergengsi,” katanya.


Sementara itu, pelatih kepala gulat Indonesia Maurice mengatakan kunci keberhasilan meraih empat medali emas karena kepercayaan diri yang meningkat.


“Saya senang teman-teman atlet bisa tampil lebih percaya diri sejak melaju ke babak semifinal. Padahal, di babak awal mereka sempat demam panggung. Tapi, Alhamdulillah bisa dilewati dengan mudah,” katanya.


Maurice berharap pencapaian tim gulat putra bisa termotivasi untuk tim gulat putri yang akan tampil hari ini (Senin, 14/5). “Keberhasilan gulat putra harus menjadi motivasi gulat putri yang akan tampil,” ujarnya.


Tim gulat Indonesia mengakhiri paceklik medali emas SEA Games selama 10 tahun. Empat emas sekaligus diraih pada SEA Games Kamboja 2023 berkat keberanian para pegulat nasional, yang tidak gentar menantang atlet dari tim langganan juara umum sejak 1999, yaitu Vietnam.


Sapu bersih emas dipersembahkan empat pegulat dari gaya Romawi di Chroy Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh, Minggu (14/5/2023). Mereka adalah Suparmanto (63 kilogram), M Aliansyah (67 kg), Andika Sulaeman (77 kg), dan Lulut Gilang Saputra (87kg).







Jauh sebelum berangkat, mereka sempat ditawarkan pindah kelas agar tidak bertemu Vietnam yang merupakan raksasa Asia Tenggara. Setiap negara hanya boleh mengikuti maksimal 18 dari 30 kelas dan ada kelas yang tidak diikuti Vietnam. Namun, tawaran itu ditolak para pegulat.


Yang istimewa, tiga dari empat pegulat, selain Suparmanto, berhasil mengalahkan atlet Vietnam dalam perjalanan meraih emas. Aliansyah (31), misalnya, sukses menang di final atas pegulat Vietnam Bui Manh Hung dalam duel yang berlangsung dramatis hingga waktu 6 menit berakhir.


Laga berujung imbang 5-5, tetapi Aliansyah diputuskan menang karena mendapat nilai lebih besar dalam salah satu bantingan (4 poin). Adapun Bui merupakan atlet yang mengalahkannya di SEA Games Vietnam 2021 sehingga Aliansyah harus puas dengan medali perak.


KELVIN HIANUSAPegulat Indonesia Andika Sulaeman saat merayakan raihan emas SEA Games Kamboja 2023 di Chroy Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh, Minggu (14/5/2023). Andika meraih emas di kelas 77 kg gaya Romawi


Tidak hanya sekali, atlet asal Kalimatan Timur itu menang dua kali beruntun. Dia mengalahkan Bung pada babak penyisihan, siang harinya. ”Jadi, (memang ingin) balas dendam ini. Pokoknya mau menang, mau membuktikan ke anak saya kalau bisa jadi contoh buat dia,” kata Aliansyah.


Aliansyah tidak menyerah meskipun sering tersudut. Dia sudah berselebrasi saat unggul 11-3. Berdasarkan peraturan, laga akan dinyatakan berakhir dengan kemenangan mutlak jika salah satu pegulat sudah unggul 8 poin. Namun, keunggulan itu hilang akibat pelatih Vietnam mengajukan ”challenge” yang berujung anulir poin.


Tangan Aliansyah dianggap melakukan tarikan ilegal, tepat sebelum dia menciptakan enam poin beruntun lewat bantingan. Alhasil, selain mendapat kartu kuning, skornya kembali menjadi 5 poin. Bui justru mendapatkan dua poin berkat pelanggaran itu.


Namun, pada sisa satu menit, Aliansyah mencurahkan seluruh tenaga untuk bertahan. Dia ingin membuktikan belum habis meskipun terakhir kali meraih emas pada SEA Games 2011 di Jakarta. ”Saya berharap dengan penampilan itu, para yunior bisa mengikuti,” tuturnya.


Prestasi serupa juga dicapai Andika (26). Peraih perak tahun lalu itu membalaskan dendam dalam perjalanan ke final atas pegulat Vietnam Nguyen Son Ba. Dia menang mutlak hanya dalam satu menit setelah laga dimulai.


”Sejak awal, yang ada di pikiran saya hanya ingin memberikan segalanya hari ini. Selain penasaran tahun lalu, saya juga ingin mempersembahkan emas untuk ibu yang tepat ulang tahun hari ini,” kata Andika yang pertama kali menyumbang emas di SEA Games.


Pelatih tim gulat spesialis gaya Romawi, Fathur Rahman, mengatakan, emas di level Asia Tenggara memang spesial. Namun, semua lebih klimaks karena bisa mengalahkan para atlet Vietnam. Seperti diketahui, pegulat Indonesia selalu kesulitan ketika bertemu Vietnam, yang sangat serius mengembangkan cabang gulat dalam dua dekade terakhir.


”Hari ini juga sekaligus memperlihatkan, sebetulnya atlet kita tidak kalah dan Vietnam. Cuma, ya, memang jam terbang yang membedakan. Saya tadi tanya pelatih Vietnam, mereka bersiap dengan berlatih selama beberapa bulan di negara pecahan Rusia,” ujar Fathur.


Tim gulat telah melampaui target pada hari pertama pertandingan. Mereka meraih 4 emas, dari target awal hanya 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Pegulat Indonesia masih akan bertarung dalam 10 nomor lagi, masing-masing dari gaya bebas putri dan putra.


Sementara itu, di cabang judo, Indonesia berhasil menyumbangkan satu emas dari Dewa Kadek Rama Warma Pura (66 kg) dan satu perunggu dari Muhammad Alfiansyah (60 kg).





















No comments: