Saturday, 24 June 2023

Alasan budi daya ikan nila tidak dianjurkan di perairan terbuka

Alasan budi daya ikan nila tidak dianjurkan di perairan terbuka

Alasan budi daya ikan nila tidak dianjurkan di perairan terbuka










Budidaya ikan nila telah banyak dilakukan karena memiliki nilai ekonomis, perawatan yang mudah, dan nilai jual yang stabil. Namun, Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Wilayah Yogyakarta memberikan peringatan tentang penyebaran benih ikan nila yang merupakan ikan invasif.







Direktorat Jenderal Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan Wilayah D.I. Yogyakarta tidak menganjurkan penebaran bibit ikan nila di perairan bebas. Ikan nila bisa dan layak dibudidayakan di perairan tertutup seperti kolam budi daya.


Ikan nila dinilai bisa menggeser populasi ikan endemik maupun ikan lokal karena ikan nila mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Wilayah Yogyakarta pun melarang penyebaran benih ikan nila di perairan bebas, seperti sungai, embung, atau telaga.


Untuk budidaya ikan nila di selokan atau saluran irigasi yang bermuara ke sungai, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan hanya memberikan imbauan untuk tidak menambah tempat atau karamba budidaya ikan nila. Meskipun demikian, budidaya harus tetap terkendali agar ikan nila tidak lolos hingga ke sungai.


Pengawas Perikanan dari PSDKP Wilayah Yogyakarta, Joko Pramono, mengatakan pelarangan dan pengaturan penyebaran ikan nila diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyebaran Kembali dan Penangkapan Ikan Berbasis Budidaya. Ia menyarankan jika budidaya dilakukan di telaga yang tergenang air sepanjang tahun, maka pilih ikan lokal saja. Namun, jika telaga itu cepat mengering saat kemarau, maka penyebaran ikan nila masih diperbolehkan.


Dalam mengolah potensi budidaya ikan nila menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan, sebagai pemula Anda perlu memahami terlebih dahulu tahapan-tahapan yang dibutuhkan. Pengenalan tentang pengetahuan budidaya ikan nila ini diperlukan agar dapat mengurangi risiko kerugian yang tidak terukur nantinya.


5 Tahapan Budidaya Ikan Nila untuk Memulai Bisnis Menguntungkan


  1. Memilih benih ikan Nila


    Dalam memulai budidaya ikan nila atau ternak ikan nila, pengetahuan dalam memilih benih ikan nila yang berkualitas sangat dibutuhkan. Dengan mengetahui jenis benih yang berkualitas, akan menghadirkan kemungkinan bagi Anda mendapatkan hasil ternak yang ideal serta memperbesar potensi meraup keuntungan. Untuk meningkatkan keberhasilan dalam melakukan budidaya ikan nila, sangat dianjurkan Anda untuk memilih benih ikan nila dengan jenis kelamin yang sama. Terutama ikan nila jantan.

    Pasalnya, ikan nila jantan diklaim memiliki persentase pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan jenis ikan nila betina sebesar 40 persen. Selain itu, dengan memilih jenis kelamin yang sama, ikan nila yang Anda budidaya akan memiliki energi yang lebih untuk tumbuh dan berkembang karena tidak digunakan untuk melakukan perkawinan yang kerap terjadi jika mencampurkan benih jantan dan betina di dalam kolam yang sama.


  2. Menyiapkan kolam ternak

    Perihal kolam ternak, budidaya ikan nila tidak membutuhkan jenis kolam khusus. Anda bisa membangun kolam secara sederhana, bisa dalam jenis kolam tanah, kolam semen, serta kolam yang terbuat dari terpal. Namun untuk budidaya ikan nila, lebih dianjurkan untuk menyiapkan kolam ternak dalam jenis kolam tanah.







    Pemilihan kolam tanah sebagai kolam ternak budidaya ikan nila ini memiliki keunggulan untuk dapat menjadi tempat tumbuhnya berbagai jenis tanaman liar serta hewan seperti serangga yang dapat digunakan sebagai substitusi pakan secara alami. Selain itu, kolam tanah untuk ternak ikan nila juga kerap kali dipilih karena tidak membutuhkan biaya yang besar dalam pembuatannya. Meskipun begitu, karena terbuat dari tanah, pembuatan kolam budidaya ikan nila ini akan membutuhkan waktu yang lama dan didukung oleh kondisi cuaca yang baik.

    Dalam membuat kolam tanah untuk budidaya ikan nila, setelah menggali sesuai dengan luas dan kedalaman yang dibutuhkan, Anda perlu mendiamkan tanah tersebut mengering. Biasanya proses pengeringan ini memakan waktu 3 hingga 7 hari. Waktu pengisian air kolam pun memakan waktu selama 3 hingga sampai 5 hari dengan ketinggian mulai dari 65 hingga 75 sentimeter.

    Selain itu, dalam menjaga tingkat kebersihan dan kesehatan kolam, Anda perlu menguras serta mencangkul ulang kolam tanah sedalam 10 sentimeter sembari membersihkan sampah, kerikil, serta kotoran berkat sisa pakan yang tidak habis termakan yang dapat menyebabkan air kolam jadi bau. Anda juga perlu secara rutin memerhatikan tingkat keasaman dari air kolam. Pastikan air di dalam kolam memiliki tingkatan pH pada kisaran 7 hingga 8.


  3. Cara menebar benih ikan nila

    Setelah kolam sudah siap, tahapan selanjutnya dalam memulai budidaya ikan nila adalah menebar benih ikan ke dalam kolam ternak yang telah dipersiapkan. Untuk kolam ternak dengan ketinggian air 76 sentimeter, pastikan bahwa Anda tidak menebar benih lebih dari 20 ekor. Jika lalai, kolam ternak tersebut akan menjadi padat saat benih mulai berkembang menjadi ikan dan akan memunculkan risiko penyakit serta kematian pada ikan nila yang sedang dibudidaya.

    Namun, sebelum Anda mulai menebar benih ke dalam kolam ternak, biarkan benih untuk beradaptasi dengan kondisi dari air kolam tersebut. Untuk hal ini, Anda bisa mempersiapkan ember yang berisi air kolam untuk diisi benih. Tunggu hingga beberapa jam sebelum Anda mulai melakukan proses transfer benih ke dalam kolam ternak. Hal ini dianjurkan untuk dilakukan agar benih ikan bisa beradaptasi dengan kondisi air kolam dan menekan risiko kematian karena gagal berkembang.


  4. Perawatan ternak ikan nila

    Pemberian pakan secara rutin merupakan salah satu cara mudah yang bisa Anda lakukan dalam perawatan budidaya ikan nila. Pastikan Anda hanya memberi pakan berupa pelet yang berkualitas untuk ternak ikan nila. Pakan ikan nila yang berkualitas ini biasanya mengandung kadar protein sebesar 20 hingga 30 persen. Selain itu, untuk mencapai hasil ternak yang baik dan berkualitas, Anda perlu memerhatikan jumlah pakan untuk ternak ikan nila Anda.

    Dalam budidaya ikan nila, ikan ternak tersebut biasanya membutuhkan jumlah pakan dengan persentase 3 persen dari bobot keseluruhannya. Agar dapat memiliki takaran yang sesuai, setiap awal minggu Anda bisa coba untuk mengambil beberapa sampel ikan nila untuk ditimbang agar mendapatkan perhitungan persentase pakan yang ideal. Perihal jadwal pemberian makan, Anda bisa memberi pakan sehari dua kali, dengan waktu ideal di pagi hari dan sore hari.

    Pengelolaan air kolam juga punya peran penting dalam keberlangsungan budidaya ikan nila yang sedang Anda lakukan, Secara rutin Anda perlu memantau kadar oksigen dan pH di dalam kolam. Jika kadar oksigen menurun, Anda bisa meningkatkan volume deras aliran air agar membuat sirkulasi yang dapat membuat kadar oksigen kembali ideal. Kadar oksigen dan pH yang sesuai ini akan meminimalisasi risiko timbulnya penyakit serta hama yang berkembang di dalam kolam.


  5. Mengetahui waktu panen

    Perlu diketahui bahwa budidaya ikan nila cukup membutuhkan waktu yang relatif lama dari awal penebaran benih hingga waktunya panen. Pasalnya, ikan nila yang berkualitas harus tetap dalam keadaan sehat dan memiliki bobot dengan besaran mulai dari 300 hingga 500 gram. Untuk mencapai target bobot tersebut, Anda perlu merawat ternak ikan nila Anda selama kurang lebih 4 hingga 6 bulan.
































No comments: