Tuesday 20 June 2023

Gempa Mentawai M 5,8 Warga di Polda Sumbar dan Kampus UNP Panik

Gempa Mentawai M 5,8 Warga di Polda Sumbar dan Kampus UNP Panik

Gempa Mentawai M 5,8 Warga di Polda Sumbar dan Kampus UNP Panik




Gempa berkekuatan M 5,8 yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terasa hingga Kota Padang dan membuat panik warga, Selasa, 20 Juni 2023.






Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 melanda Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pukul 15.41 WIB, Selasa (20/6/2023). Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berada 166 kilometer barat laut Mentawai dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa itu juga terasa kuat di Padang dan membuat warga berhamburan keluar dari ruangan dan rumah.







Sejumlah jurnalis yang sedang mengikuti kegiatan rilis kegiatan pengungkapan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di lantai 4 Gedung Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar pun sempat panik.


Saat itu Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang memimpin kegiatan itu meminta jurnalis dan anggota untuk keluar gedung.


"Gempa ya. Kita keluar dulu dan nanti dilanjutkan," kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.


Setelah kondisi sudah aman, rilis kemudian dilanjutkan oleh Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan.


Tidak hanya di Mapolda Sumbar, kepanikan juga terjadi di Universitas Negeri Padang (UNP). Sejumlah mahasiswa yang mengikuti acara dialog bersama narasumber Menteri ATR BPN, Hadi Tjahjanto di lantai 4 Gedung FMIPA berhamburan keluar ruangan saat terjadi gempa.


Sementara itu, dalam situs resminya, bmkg.go.id, BMKG gempa ini tidak berpotensi tsunami. BMKG mengimbau agar warga berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.


Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menunjam ke lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik.


Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas III - IV MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu, daerah Pasaman Barat dan Pariaman dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.








Daerah Bukittinggi dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.


Hingga pukul 16.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Untuk itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


Masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Selain itu, masyarakat diimbau memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
































No comments: