Thursday, 8 June 2023

Indonesia Akselerasi Kebijakan Energi Hijau dan Targetkan Enhanced NDC 2030

Indonesia Akselerasi Kebijakan Energi Hijau dan Targetkan Enhanced NDC 2030




Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto/Ist






Target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,3 persen realistis meski perekonomian global bergejolak di tengah berbagai tantangan, termasuk isu perubahan iklim.







Struktur PDB Indonesia masih didorong industri manufaktur yang terus tumbuh positif karena kuatnya permintaan domestik.


“Dalam upaya memajukan sektor industri manufaktur, kita tetap harus memperhatikan risiko global untuk jangka menengah dan panjang, salah satunya isu perubahan iklim," kata Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, hari Rabu, 07/06/2023.


Realisasi investasi sektor industri di triwulan pertama 2023 berhasil mencatatkan nilai sebesar Rp 139,9 triliun atau meningkat sebesar 42,5% (yoy). Hal ini harus dipacu lebih tinggi lagi, karena merupakan salah satu cara untuk membantu Indonesia bisa keluar dari middle income trap.


“Peran sektor industri harus terus ditingkatkan dari 18%-19% saat ini menjadi di atas 25% dalam 5-10 tahun ke depan,” jelas Menko Airlangga.


Di tengah konflik geopolitik yang relatif menyebabkan peningkatan penggunaan energi fosil, Indonesia tetap menunjukkan komitmen meningkatkan target Nationally Determined Contribution (NDC).


Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% (dari sebelumnya 29%) dengan kemampuan sendiri atau 43,20% (dari sebelumnya 41%) dengan bantuan internasional pada 2030.


Untuk mencapai target Enhanced NDC pada 2030, Indonesia secara kontinyu memperkuat kolaborasi sektor swasta dan mendorong pembiayaan yang kreatif dan inovatif.


Mulai dari membentuk Indonesia Investment Authority dengan nilai investasi mencapai 25 miliar dolar AS, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Indonesia, serta SDG Indonesia One untuk mencari dan membuka proyek investasi.








"Terutama di sektor energi, pertanian, transportasi, dan lingkungan yang akan menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi masa depan yang lebih hijau,” tutup Airlangga.



Menko Airlangga Optimistis Kemitraan Indonesia-Inggris Semakin Kuat



Sebagai pemantik akselerasi peningkatan perekonomian nasional, penguatan hubungan bilateral terus dilakukan dengan berbagai negara mitra, termasuk dengan Inggris. Kemitraan Indonesia dan Inggris, menunjukkan hasil yang konkret dalam berbagai bidang mulai dari transisi energi, transportasi rendah karbon, perdagangan, investasi, hingga pendidikan.


Acara The United Kingdom King's Birthday Reception, di Jakarta, Rabu, 07/06/2023/Ist


Begitu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutannya pada acara The United Kingdom King's Birthday Reception, di Jakarta, Rabu, 07/06/2023.


Tercatat pada tahun 2022, Inggris memiliki realisasi Foreign Direct Investment di Indonesia hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 322,9 juta dolar AS menjadi 628,3 juta dolar AS.


“Saya sangat percaya bahwa kemitraan antara Indonesia dan Inggris akan mampu mencapai tingkatan baru dan dapat membawa manfaat bagi kedua negara kita,” ungkap


Lebih lanjut, Airlangga menekankan bahwa kemitraan antara Indonesia dan Inggris yang dilaksanakan pada berbagai bidang tersebut menerapkan konsep lead by example, salah satunya terkait kerjasama untuk transisi energi dan pengurangan deforestrasi.


Sebagai bagian dari kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia juga akan meluncurkan Rencana Investasi Komprehensif sebesar 20 miliar dolar AS untuk mendorong transisi sektor ketenagalistrikan di Indonesia.







Selain itu, Indonesia dan Inggris juga telah membentuk Joint Economic and Trade Committee (JETCO) pada tahun 2022 lalu untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan kerja sama ekonomi yang menjadi kepentingan bersama.


Dalam pertemuan awal JETCO, dipaparkan Airlangga, kedua belah pihak telah sepakat untuk fokus melakukan perundingan mengenai energi terbarukan, green growth, makanan, minuman, dan agrikultur.


Melalui optimalisasi JETCO tersebut, Ketua Umum Partai Golkar itu berharap, agar perdagangan bilateral kedua pihak dapat kembali meningkat, mengingat telah terjadi peningkatan pada tahun 2022 mencapai 5,30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.


Ke depannya, Airlangga juga berharap bahwa kemitraan antara kedua belah pihak dapat diperdalam melalui kerja sama free trade agreement (FTA).


“Kemitraan Indonesia dan Inggris harus terus mengarah pada pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan. Untuk tujuan ini, kita harus terus memperkuat kemitraan kita dua arah, perdagangan berkelanjutan dan investasi hijau,” pungkasnya.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2004-2009 dan Periode 2014-2019 H.M. Jusuf Kalla bersama Duta Besar the United Kingdom of Great Britain dan Northern Island untuk Indonesia dan Duta Besar the United Kingdom of Great Britain dan Northern Island untuk ASEAN.














No comments: