Thursday 1 June 2023

Pertamax Jabodetabek Turun Jadi 12.400 Perliter

Pertamax Jabodetabek Turun Jadi 12.400 Perliter

Pertamax Jabodetabek Turun Jadi 12.400 Perliter




Foto: Pengendara mengisi BBM di Salah satu SPBU, Kuningan, Jakarta, Minggu, 10/02. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)






PT Pertamina resmi menurunkan sejumlah harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi pada hari Kamis, 01 Juni 2023. Secara umum semua produk non-subsidi Pertamina mengalami penurunan harga.







Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga (BBM) non-subsidi, antara lain, harga BBM Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite (CN 51), dan Pertamina Dex (CN 53).


Mengutip informasi situs MyPertamina, hari Kamis,01/06/2023,harga BBM Pertamax di Jabodetabek yang sebelumnya dibanderol Rp 13.300 per liter turun Rp 900 menjadi Rp 12.400 per liter.


Untuk harga Pertamax (RON 92) telah turun menjadi Rp 12.400 per liter dari sebelumnya Rp 13.300. Sedangkan Pertamax Turbo (RON 98) kini berada di Rp 13.600 per liter dari yang sebelumnya Rp 15.000.


Kemudian untuk produk BBM jenis Dexlite (CN 51), kini Rp 12.650 per liter, dari sebelumnya Rp 13.700. Sedangkan harga Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp 13.250 per liter dari sebelumnya Rp 14.600.


Meski begitu harga baru ini berlaku untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Sementara itu harga diluar wilayah tersebut masih mengalami penyesuaian.


Misalkan saja untuk wilayah Prov. Jawa Barat (Jabar) dan Banten, harga Pertaline saat ini berada di Rp 12.500 per liter sedangkan Pertamax Turbo Rp 13.600 per liter.


Harga yang sama juga berlaku untuk Kab. Kepulauan Seribu, Prov. Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Bali, NTB, dan NTT. Sedangkan untuk provinsi lain harga BBM Pertamina masih sedikit lebih tinggi, kecuali Batam.


Sebagai informasi, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menjelaskan harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga dievaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar. Pertamina melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.








"Harga BBM Pertamina mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya minyak mentah, publikasi MOPS dan Kurs, agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air. Harga baru tersebut mulai berlaku per 1 Juni dan telah memenuhi ketentuan batas atas yang ditetapkan untuk setiap jenis BBM," jelas Alfian.


Adapun ketentuan batas atas penetapan harga yang dimaksud sudah diatur dalam Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No.62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.


Untuk informasi lebih lengkap, daftar harga BBM Pertamina di seluruh wilayah Indonesia, di bawah ini:



Pertamax (RON 92):



  • Rp 11.900 (Free Trade Zone/FTZ Batam)


  • Rp 12.400 per liter (Jabodetabek)


  • Rp 12.500 per liter (Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kodya Batam)


  • Rp 12.800 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)


  • Rp 13.100 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)


Pertamax Turbo (RON 98):



  • Rp 12.900 per liter (FTZ Batam)


  • Rp 13.600 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)


  • Rp 13.900 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua, Papua Barat)


  • Rp 14.200 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu).




















No comments: