Friday, 7 September 2018

Shalat Mayyit - Memelihara Jenasah

Shalat Mayyit - Memelihara Jenasah


Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu



Alhamdulillahi rabbil'aalamiin


Hukum dalam memelihara jenasah adalah fardhu kifayah, bahkan bisa menjadi fardhu 'ain jika tidak ada satu pun yang mau mengurusnya. Dalam Islam, memelihara jenasah itu ada empat perkara;


  1. Memandikannya

    Memandikan jenasah atau mayyit dengan air dengan hitungan ganjil, yakni 3,5 atau 7x siraman, menggunakan bidara atau sabun diakhiri dengan kapur.


  2. Membungkusnya

    Membungkus jenasah atau mayyit menggunakan 3 helai kain putih yang didalamnya tidak menngunakan pakaian atau sorban. Kapas dapat ditambahkan diantara badan dan kain.


  3. Menyolatkannya

    orang yang tidak wajib dimandikan dan dishalatkan adalah orang yang mati syahid memerangi musush atau kaum musyrikin dan bayi keguguran tidak terdenngar suaranya dengan jelas.


  4. Menguburkannya

    Lubang kuburan harus menghadap kiblat, kedalaman kurang lebih dua meter, tidak boleh dibangun bangunan diatasnya atau ditembok.




Pada pembahasan disini khusus untuk tata cara shalat mayyit. Dalam pembahasan tata cara shalat mayyit ada prosedurnya, pertama syarat shalat mayyit dan rukun shalat mayyit.


Syarat Shalat Mayyit


  1. Sama seperti syarat shalat lainnya, harus menutup aurat, suci dari hadats kecil an hadats besar, suci badan, pakaian dan menghadapi kiblat.


  2. Mayyit sudah dimandikan dan dikafani.


  3. Letakkan mayyit di sebelah kiblat orang yang menyolati, kecuali shalat diatas kubur atau shalat ghaib.


Rukun Shalat Mayyit



  1. Niat

    1. Mayyit Laki - laki;

      اُصَلِّى عَلَى هَاذَالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضُ الْكِفَايَةِ مَأْمُومًا لِلّهِ تَعَالَى


      "Hamba berniat atas mayyit ini empat raka'at fardhu kifayah karena Alah Ta'ala"



    2. Mayyit Perempuan;

      اُصَلِّى عَلَى هَاذِهِ الْمَيْتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضُ الْكِفَايَةِ مَأْمُومًا لِلّهِ تَعَالَى


      ""Hamba berniat atas mayyit ini empat raka'at fardhu kifayah karena Alah Ta'ala""



  2. Takbiratul ihram

    Setelah takbiratul ihram, kedua tangan diletakkan di atas perut, dengan membaca surat alfatihah


  3. Takbir kedua

    Setelah takbiratul ihram, kedua tangan diletakkan di atas perut, dengan membaca Shalawat

    اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مٌحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَابَارَكْتَ عَلَ اِبْرَاهِيْمَ وَلَى آلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ


    “Ya ALLAH, berilah shalawat atas nabi Muhammad SAW dan atas keluarganya, sebagaimana ENGKAU wahai Pembimbing kami yang pernah memberi rahmat kepada nabi Ibrahim As dan keluarganya, limpahkanlah berkah atas nabi Muhammad SAW dan para keluarganya, sebagaimana wahai ENGKAU, Pembimbing kami yang telah memberikan limpahan berkah kepada nabi Ibrahim As dan keluarganya, di sepenjuru semesta alam ini, Wahai Pembimbing kami yang Maha Agung lagi Maha Mulya”


  4. Takbir ketiga

    Meletakkan kedua tangan di atas perut, kemudian mengucapkan doa:


    اَلَّلهُمَّ اغْفِرْلُهُ (لَهَا) وَارْحَمهُ (هَا) وَعَافِهِ (هَا) وَاعْفُ عَنْهُ (هَا) وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ (هَا) وَوَسِّعْ مَدْ خَلَهُ (هَا) وَاغْسِلْهُ (هَا) بِالْمَاءِ وَثَلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ (هَا) مِنَ الْخَطَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْ بُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِ لْهُ (هَا) دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ (هَا) وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ (هَا) وَزَوجًا خَيْرًا مِنْ جَوْجِهِ (هَا) وَاَقِهِ (هَا) فِتْنَةَ الْقُبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ


    “Ya ALLAH , ampunilah dia dan kasihilah dia, sejahterakanlah dia, yakni ampunilah khilaf dan salahanya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah dirinya dari segala kotoran sepertihalnya sebersih air bersih, salju dan embun. Sucikanlah ia dari segala kesalahan sepertihalnya kain putih yang bersih dari segala noda, gantikanlah rumahnya yang lebih baik dari rumahnya yang terdahulu, gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang terdahulu, jauhilah dia dari adzab kubur dan adzab yang menghauskan segala”



    Untuk mayyit laki – laki menggunakan dhamir = ه
    Untuk mayyit wanita menggunakan dhomir = ها


    Jika mayyitnya anak – anak, maka doanya sebagai berikut:


    اَللَّهُمَّ اجْعَلهُ فَرَطًا لِاَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا وَعِظَةً وَاِعْتِبَارًا وَشَفِيْعًا وَثَقِّلْ بِهِ مَوَا زِيْنَهُمَا وَافْرِغِ الصَّبْرَ عَلَى قُلُوْبِهِمَا وَلَا تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ وَلَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ



    “Ya ALLAH, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, Yakni menjadi pengajaran dan berikan syafa’at bagi orang tuanya,, yakni beratkan timbangan kebaikan bagi ayah bundanya, dan berikanlah kesabaran kepada ayah dan bundanya, yakni jauhkanlah fitnah bagi ayah dan bundanya sepeninggalannya, dan janganlah Wahai PEMBIMBING kami, menghalangi amalan hidup baik bagi ayah bundanya”





  5. Takbir keempat

    Meletakkan kedua tangan di atas perut, kemudian mengucapkan doa dan dilanjutkan dengan membaca salam dengan menengokkan kepala ke kanan lalu ke kiri:



    اَلَّلهُمَّ لَا تَحرِمْنَا اَجْرَهُ وَلَا تَقْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُ وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُ فٌ رَّحِيْمُ



    “Ya ALLAH, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepadanya yang kami kasihi, dan janganlah ENGKAU memberi kami fitnah sepeninggalannya dan ampunilah kami dan dia dan juga bagi saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman, yakni janganlah ENGKAU berikan kami kegundahan di hati kami dan bagi orang – orang yang beriman. Wahai PEMBIMBING kami, ENGKAU-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”



    اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ َرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَا تُهُ



    “Keselamatan dan rahmat ALLAH semoga ditetapkan pada kamu sekalian”



Demikian pembahasan tentang tata cara shalat mayyit dan memelihara mayyit / jenasah. Semoga bermanfaat bagi penulis dan keluarga kami.


Walhamdulillahi rabbil'aalamiin
billahittaufiq wal hidaayah
Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuhu






1. Shalat Jama' Dan Qoshor
2. Wudhu Pembuka Shalat
3. Shalat - Rukun Shalat
4. Shalat - Shalat Rawatib
5. Tata Cara Shalat Dan Bacaannya
6. Shalat Pembentuk Manusia Tangguh Beretika
7. Marhaban Sahrul Ramadhaani
8. Shaum Pembinaan Hidup Sabar
9. Hidup Berkualitas Di Bulan Ramadhan
10. HILAL
11. Catatan Kecil Tentang Zakat Pembangunan SDM Dan SDA
12. Kiblat Ke Masjidil Jaraam Atas Perintah ALLAH
13. Niaga Dari Sudut AlQuran Dan Sunnah Muhammad II
14. Idul Fithri
15. THR Dan Lebaran
16. Halal Bil Halal
17. Idul Adha
18. Tentang Auliaa
19. Kata INSYAA-ALLAH
20. Tentang Shaum
21. Tentang Shaum II
22. Tentang Shaum III
23. Nuzulul Quran Fi Lailatul Qadr
24. Shalat Idul Fithri
25. Tumaninah - Arti Dan Sebutan Yang Benar
26. Tata Cara Berwudhu
27. Tata Cara Tayammum
28. Shalat Mayyit - Memelihara Jenasah

No comments: