Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu
Mubahalah atau secara bahasa mubaahalah artinya: memamerkan, membuktikan, mengutuk untuk pembuktian. Dan dilihat polanya fa'aala menunjukkan kata "saling", artinya saling memamerkan, saling membuktikan dan saling mengutuk. Jadi jelas mubaahalah itu kedua belah pihak mengajukan atau saling bermubahalah.
Sekilas historis tentang mubahalah, ketika Nabi Muhammad mengirim surat kepada Abu Haritha, Uskup Najran, di mana Beliau mengundang orang-orang Najran masuk Islam. Dan Abu Haritha berkonsultasi dengan sekelompok umatnya, sehingga ia mengirim delegasi enam puluh orang senior Najran dan cendekiawan mereka untuk menemui Nabi.
Begitu delegasi tiba di kota Mekah, terjadi diskusi antara Nabi dengan delegasi Abu Haritha, diskusi panjang dan dialog yang tidak membuahkan hasil. Itu terjadi di hari ke dua puluh empat bulan Dzulhijjah tahun 10 Hijriah. Di tengah kebuntuan, seorang Uskup Najran mengajukan mubahalah kepada Nabi Mugammad SAW. Namun pengajuan itu dibatalkan sendiri oleh Uskup tersebut.
Orang - orang Kristen yang dibawa oleh uskup mereka Abu Haritha, Uskup berkata:"Saya melihat wajah-wajah jika mereka meminta Tuhan untuk menghapus gunung maka gunung akan terhapus"
Situasi itu kemudian digambarkan ALLAH dalam surat AlImran ayat 61, dimana orang - orang Nazran mempertanyakan Nabi Isa As dan Maryam.
فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ
Kesimpulannya, Rasulullah tidak pernah melakukan mubahalah untuk membuktikan benar dan atau salah. Dan jika hari ini sering sekali melihat orang berucap untuk bermubahalah, salah - salah bisa menjadi senjata makan tuan. Kenapa demikian?
Untuk melakukan mubahalah, yang bersangkutan sepanjang hidupnya harus suci dalam arti sepanjang hidupnya tidak pernah melakukan kesalahan / dosa. Hidupnya lurus hanya dijalan ALLAH. Bayangkan, yang bisa melakukan itu hanyalah Rasulullah, sedangkan Rasulullah sendiri tidak pernah melakukan mubaahalah.
Dan mubaahalah hanya akan terjadi jika kedua belah pihak saling bermubaahalah. Apabila hanya satu pihak yang bermubaahalah, maka mubahalah itu tidak akan terjadi.
Janganlah sembarang berucap mubahalah
Walhamdulillahi Robbil'aalamiin
Wassalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu
No comments:
Post a Comment