Saturday 5 October 2019

Mubahalah

Mubahalah



Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu



Mubahalah atau secara bahasa mubaahalah artinya: memamerkan, membuktikan, mengutuk untuk pembuktian. Dan dilihat polanya fa'aala menunjukkan kata "saling", artinya saling memamerkan, saling membuktikan dan saling mengutuk. Jadi jelas mubaahalah itu kedua belah pihak mengajukan atau saling bermubahalah.






Sekilas historis tentang mubahalah, ketika Nabi Muhammad mengirim surat kepada Abu Haritha, Uskup Najran, di mana Beliau mengundang orang-orang Najran masuk Islam. Dan Abu Haritha berkonsultasi dengan sekelompok umatnya, sehingga ia mengirim delegasi enam puluh orang senior Najran dan cendekiawan mereka untuk menemui Nabi.


Begitu delegasi tiba di kota Mekah, terjadi diskusi antara Nabi dengan delegasi Abu Haritha, diskusi panjang dan dialog yang tidak membuahkan hasil. Itu terjadi di hari ke dua puluh empat bulan Dzulhijjah tahun 10 Hijriah. Di tengah kebuntuan, seorang Uskup Najran mengajukan mubahalah kepada Nabi Mugammad SAW. Namun pengajuan itu dibatalkan sendiri oleh Uskup tersebut.


Orang - orang Kristen yang dibawa oleh uskup mereka Abu Haritha, Uskup berkata:"Saya melihat wajah-wajah jika mereka meminta Tuhan untuk menghapus gunung maka gunung akan terhapus"


Situasi itu kemudian digambarkan ALLAH dalam surat AlImran ayat 61, dimana orang - orang Nazran mempertanyakan Nabi Isa As dan Maryam.


فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ



Kesimpulannya, Rasulullah tidak pernah melakukan mubahalah untuk membuktikan benar dan atau salah. Dan jika hari ini sering sekali melihat orang berucap untuk bermubahalah, salah - salah bisa menjadi senjata makan tuan. Kenapa demikian?


Untuk melakukan mubahalah, yang bersangkutan sepanjang hidupnya harus suci dalam arti sepanjang hidupnya tidak pernah melakukan kesalahan / dosa. Hidupnya lurus hanya dijalan ALLAH. Bayangkan, yang bisa melakukan itu hanyalah Rasulullah, sedangkan Rasulullah sendiri tidak pernah melakukan mubaahalah.





Dan mubaahalah hanya akan terjadi jika kedua belah pihak saling bermubaahalah. Apabila hanya satu pihak yang bermubaahalah, maka mubahalah itu tidak akan terjadi.


Janganlah sembarang berucap mubahalah


Walhamdulillahi Robbil'aalamiin


Wassalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu













1. Shalat Jama' Dan Qoshor
2. Wudhu Pembuka Shalat
3. Shalat - Rukun Shalat
4. Shalat - Shalat Rawatib
5. Tata Cara Shalat Dan Bacaannya
6. Shalat Pembentuk Manusia Tangguh Beretika
7. Marhaban Sahrul Ramadhaani
8. Shaum Pembinaan Hidup Sabar
9. Hidup Berkualitas Di Bulan Ramadhan
10. HILAL
11. Catatan Kecil Tentang Zakat Pembangunan SDM Dan SDA
12. Kiblat Ke Masjidil Jaraam Atas Perintah ALLAH
13. Niaga Dari Sudut AlQuran Dan Sunnah Muhammad II
14. Idul Fithri
15. THR Dan Lebaran
16. Halal Bil Halal
17. Idul Adha
18. Tentang Auliaa
19. Kata INSYAA-ALLAH
20. Tentang Shaum
21. Tentang Shaum II
22. Tentang Shaum III
23. Nuzulul Quran Fi Lailatul Qadr
24. Shalat Idul Fithri
25. Tumaninah - Arti Dan Sebutan Yang Benar
26. Tata Cara Berwudhu
27. Tata Cara Tayammum
28. Shalat Mayyit - Memelihara Jenasah
29. Doa 1 Muharram Tahun Baru Islam
30. Shalat Istisqo

No comments: