Tuesday, 31 March 2020

Pentagon Konfirmasi Militer AS Pertama Terinfeksi Covid-19

Pentagon Konfirmasi Militer AS Pertama Terinfeksi Covid-19


Pentagon pada hari Senin, 30 Maret 2020, mengkonfirmasi kematian anggota militer AS pertama karena COVID-19 coronavirus. Sebelumnya pada tanggal 27 Maret 2020, Pentagon telah melaporkan 652 kasus virus corona di dalam Departemen Pertahanan (DoD). CNBC melaporkan, bahwa dari total jumlah pasien, 343 adalah anggota militer yang aktif, 135 adalah warga sipil, 111 adalah tanggungan dan 63 adalah kontraktor, selain itu juga ada dua kematian lain di dalam Departemen Pertahanan.




Menurut rilis berita Pentagon, Pengawal Nasional New Jersey Army tersebut meninggal pada hari Sabtu. Dimana dia telah berada di rumah sakit sejak 21 Maret.


"Today is a sad day for the Department of Defense as we have lost our first American service member – active, reserve or Guard – to Coronavirus," Secretary of Defense Mark Esper is quoted as saying in the release. "This is a stinging loss for our military community, and our condolences go out to his family, friends, civilian co-workers and the entire National Guard community. The news of this loss strengthens our resolve to work ever more closely with our interagency partners to stop the spread of COVID-19."


Pada tanggal 25 Maret 2020, dirilis oleh media Sputniknews, bahwa Pentagon juga telah meningkatkan tingkat perlindungan kesehatan militer di semua instalasi DoD secara global ke pengaturan tertinggi kedua, yang dikenal sebagai "Charlie," karena jumlah anggota layanan positif COVID-19 terus meningkat. Di bawah penunjukan Charlie, pertemuan skala besar di beberapa instalasi DoD akan dibatalkan, suhu orang perlu diambil sebelum mereka diizinkan masuk ke gedung militer, dan beberapa pintu masuk ke gedung akan dibatasi, kata juru bicara Pentagon Alyssa Farah kepada wartawan, Sputnik melaporkan


Sementara itu, Departemen Pertahanan AS berupaya agar Kongres mencabut persyaratan sebelumnya yang memaksa Pentagon untuk merilis versi tidak jelas dari basis data proyeksi yang berisi perkiraan pengeluaran di masa depan untuk pasukan, sumber daya dan peralatan.


Sejak 1989, Pentagon diharuskan oleh undang-undang untuk setiap tahun menyerahkan kepada Kongres versi yang tidak diklasifikasi dari basis data Program Pertahanan Tahun Depan (FYDP), yang merinci perkiraan pengeluaran pertahanan selama lima tahun ke depan.





Update data terkini dini hari per31 Maret 2020, dari Worldometer mengungkapkan bahwa ada lebih dari 782.000 kasus virus corona di seluruh dunia, dan lebih dari 37.000 orang telah meninggal. Di AS, ada lebih dari 161.000 kasus virus korona, dan hampir 3.000 orang telah meninggal karena penyakit ini.


Kita lihat #untilltomorrow, hingga esok hari sampai dimana akhir cerita ini.


No comments: