Wednesday, 27 May 2020

Perahu Sarat Penumpang Tenggelam di Ogan Ilir, Empat Guru Tewas

Perahu Sarat Penumpang Tenggelam di Ogan Ilir, Empat Guru Tewas


Palembang - Perahu yang sarat penumpang tenggelam di Sungai Ujung Tanjung, Desa Tanjung Atap Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan menewaskan empat orang guru yang berniat ziarah ke tokoh agama setempat.




Kapolsek Tanjung Batu AKP Mujamik Harun, Selasa, mengatakan empat guru yang tenggelam tersebut merupakan rombongan 12 orang dari Lembaga Pendidikan Nurul Yaqin yang berniat ziarah ke Makam Said Umar Bagindo Sari yakni tokoh agama wilayah setempat.


"Perahu tenggelam pukul 12.30 WIB, informasinya perahu yang ditumpangi rombongan itu kelebihan kapasitas, normalnya untuk tujuh orang tapi ditumpangi 13 orang," ujar AKP Mujamik Harun dihubungi dari Palembang.


Empat orang meninggal yakni WA (perempuan 31 tahun), R (perempuan 30 tahun), MAP (laki-laki 31 tahun) dan D (perempuan 28 tahun), sedangkan sembilan orang lainnya termasuk sopir ketek selamat dan sempat mendapat perawatan di Puskesmas setempat lalu kembali ke rumah masing-masing.


Kejadian berawal dari empat orang yang naik ke perahu tersebut dari dermaga sungai milik warga bernama Zainal, namun perahu dalam kondisi mesin mati dan terpaksa didayung.


Lalu setibanya di Dermaga Desa Tanjung Atap empat orang itu meminta Zainal menaikkan delapan rekannya yang sudah menunggu, tetapi ditolak dengan alasan perahu tidak muat, Zainal justru menawarkan untuk mengangkut para rombongan dua kali penyeberangan.


Para rombongan justru menolak dan tetap meminta diantarkan satu kali penyeberangan sekaligus, dan akhirnya dipenuhi dengan kondisi perahu masih didayung karena mesin mati.


Akhirnya mesin menyala ketika perahu sudah berada di tengah sungai, naas tak lama setelah menyala perahu justru oleng dan terbalik hingga semua penumpang tercebur ke sungai, warga setempat ramai-ramai menyelamatkan para korban.




"Sebenarnya penumpang bisa berenang, hanya saja kondisi di dalam sungai ada rumput-rumput yang kalau kaki digerakkan jadi makin lengket, orang setempat menyebutnya 'kumpi'," kata AKP Mujahik menambahkan.


Sedangkan jarak makam dari lokasi kejadian sekitar satu kilometer dan memang hanya bisa ditempuh menggunakan perahu, kata dia, para korban yang meninggal rencananya akan dikebumikan pada hari Rabu, 27 Mei 2020.


Sementara pihak kepolisian akan mendalami kejadian naas tersebut guna mengetahui ada tidaknya unsur kelalaian.


Berdasarkan info yang diperoleh rombongan tersebut hendak melakukan ziarah ke Makam Said Umar Bagindo Sari, menggunakan perahu ketek yang dikemudikan Zainal (65) warga Tanjung Atap Barat. Perahu ketek itu sengaja disewa para penumpang yang berstatus guru di Ponpes Nurul Yakin.


Diketahui, jarak ke lokasi ziarah sekitar 300 meter dengan menyeberangi aliran sungai Ogan. Nahas, saat perahu ketek akan menyeberangi sungai, tiba-tiba oleng dan akhirnya terbalik. Para penumpang yang kaget tercebur ke aliran sungai.


Diduga arus sungai cukup deras dan banyak kumpai (rumput) membuat para penumpang kesulitan berenang. Akibatnya, empat penumpang tenggelam sehingga tewas dan sisanya berhasil diselamatkan.


Para korban sebelumnya mendapatkan pertolongan warga setelah mendengar teriakan minta tolong. Kejadiannya pada hari Selasa, 26 Mei 2020 sekitar pukul 13.30 WIB.









⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: