Iran menuding Amerika Serikat sebagai provokator di balik kekacauan yang melanda negeri itu selama berminggu-minggu hingga menewaskan ratusan nyawa.
Presiden Iran Ebrahim Raisi pada hari Minggu, 16/10/2022, mengatakan bahwa pernyataan Presiden AS Joe Biden tentang dukungannya untuk para demonstran atas kematian Mahsa Amini, dianggap sebagai hasutan untuk masyarakat Iran yang dapat menjadi pemicu banyaknya kekacauan di negara itu.
Raisi mengatakan ia teringat perkataan mendiang pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang menyebut bahwa Amerika adalah setan besar.
“Pernyataan presiden Amerika, yang menghasut kekacauan, teror, dan penghancuran negara lain, berfungsi sebagai pengingat kata-kata abadi pendiri Republik Islam, yang menyebut Amerika Setan Besar,” kata Raisi, merujuk pada perkataan Ruhollah Khomeini, yang dimuat Malaymail pada hari Senin, 17/10/2022.
Biden mengatakan pada hari Jumat, 14/10/2022, bahwa dia akan berdiri bersama warga dan para wanita pemberani di Iran. Biden memperkirakan, Iran tidak akan tenang untuk waktu yang lama.
“Itu mengejutkan saya, apa yang terbangun di Iran. Itu membangkitkan sesuatu yang menurut saya tidak akan tenang untuk waktu yang sangat lama,” ujar Biden, sembari menyerukan agar pemerintah Iran berhenti menggunakan kekerasan kepada warganya sendiri, serta meminta Iran untuk menjalankan hak-hak warga negaranya.
Sementara itu, juru bicara urusan luar negeri Iran, Nasser Kanani pada Minggu juga menanggapi komentar Biden.
“Iran terlalu kuat untuk digoyahkan oleh campur tangan, oleh seorang politisi yang lelah dengan kegagalan bertahun-tahun. Kami akan bersama-sama mempertahankan kemerdekaan Iran,” tulis Kanani yang diunggah melalui Instagramnya.
AS pada dua pekan lalu telah menjatuhkan sanksi pada tujuh pejabat senior Iran karena terlibat dalam tindakan kekerasan. Sementara Departemen Keuangan AS bulan lalu juga telah menjatuhkan sanksi pada polisi moral Iran.
Menanggapi sanksi serta perkataan dari Presiden Biden tersebut, Raisi menambahkan akan melawan plot musuh yang mencoba mencampuri urusan negaranya dengan langkah-langkah yang efektif, untuk dapat menyelesaikan masalah rakyat.
No comments:
Post a Comment