Monday, 12 June 2023

Ada seni jalanan interaktif di Solo tiap akhir pekan. Mau coba?

Ada seni jalanan interaktif di Solo tiap akhir pekan. Mau coba?

Ada seni jalanan interaktif di Solo tiap akhir pekan. Mau coba?










Usai direvitalisasi, kawasan koridor Gatot Subroto di Solo Jawa Tengah kini menjadi pusat kesenian dan hiburan pada setiap Sabtu malam. Ribuan pengunjung berdatangan menyaksikan aneka pertunjukan seni serta workshop sejumlah kesenian dan kerajinan. Warga yang datang juga dipersilakan untuk berinteraksi dan mencoba membuat karya tersebut.







Koridor Gatot Subroto atau lebih dikenal Gatsu, makin memantapkan sebagai areal seni jalanan yang keren dan menarik.


Terlebih bila malam minggu, puluhan seniman menampilkan karya-karya mereka yang berbaur dengan anak muda yang mengunjungi koridor Gatsu.


Tak hanya menampilkan lukisan-lukisan yang ada di pintu-pintu toko, namun seniman-seniman lukis dan musik juga melibatkan diri sepanjang malam.


Hasil karya seniman itu, justru menjadi incaran pelaku media sosial karena sangat instagramable. Warna-warna cat yang ditorehkan dengan berbagai figur dan gambar, menjadikan setiap gambar yang diabadikan terkesan estetik.


Yang menarik, warga yang mengunjungi areal tersebut, juga bisa menyaksikan para kreator menuangkan kreasinya masing-masing. Mulai dari seni lukis, teater, musik dan puisi dengan desain panggung teatrikal yang menarik.


Sekelompok komunitas budaya, juga menampilkan monolog dan pembacaan puisi. Di sudut lain juga ada sekelompok komunitas yang sedang perform musik untuk sebuah ajang donasi.


Seperti yang diperlihatkan komunitas penyayang kucing yang sedang ‘ngamen’ di Street Art week’. Mereka yang memiliki kepedulian luar biasa pada hewan kucing, berinisiatif mengumpulkan dana untuk dibelanjakan pakan kucing yang terdampak banjir Solo belum lama ini.








Melalui kegiatan seni, mereka berempati terhadap kucing tak bertuan atau kucing jalanan yang sering kelaparan dan sakit.


Warga yang sengaja menikmati aktivitas seni, juga bisa terlibat pada workshop yang digelar para kreator seni.




Goresan cat di atas kertas atau kanvas menjadi pilihan yang menarik bagi pengunjung. Terlebih ketika memperhatikan seni sketsa yang menampilkan sketsa-sketsa wajah yang karyanya nyaris sempurna.


Gemerlap lampu-lampu kecil yang menyorot dari kanopi-kanopi indah, makin membuat Koridor Gatsu semakin hidup.


Bangku-bangku penonton pertunjukan seni yang terbuat dari keranjang atau bronjong, merupakan ide unik yang natural dan berkesan tradisional.


Malam terus merambah, namun Koridor Gatsu malah semakin ramai pengunjung, baik anak muda maupun keluarga. Koridor itu malah berubah seperti galeri seni mural yang panjang dan hidup.


Pengunjung tidak hanya dibiarkan sebagai penonton, tapi diajak untuk ikut berpartisipasi dalam membuat berbagai karya-karya seni. Hal ini memberikan pengalaman tak terduga dan sangat berkesan bagi siapa saja yang berkunjung.


Ajak yuk semua teman dekat dan keluargamu untuk berkunjung ke Koridor Gatsu Solo.



































No comments: