MENJOESOERI KALI KETJIL
Jana menjoesoeri sepandjang sisi soengai jang dikanannja pematang sawah jang loeas dan disebelah kirinja beloekar teroes menoedjoe hoetan ketjil. Sementara 4 ekor kerbaoenja dibiarkannja mandi dikali.
Disepandjang menjoesoeri kali, mata jana tak lepas memandangi kali bening.. sebening katja baroe beli di toko. Hari ini Jana ingin sekali makan pake ikan..
Tiba-tiba dari kedjaoehan Jana mendengar sajoep - sajoep ada jang berteriak.
"janaaa.! main bal tidaaak?! boeroe soedah di toenggoe pak engkoesss!
"heii Tjéng, ijaa.. bentar lagii.. akoe ke sanaaa ja!"balas jana sama Atjéng.
"ijaaa..!":oedjar Atjéng.
Atjeng dan 3 temannja poen berlaloe sambil berlari.. Ketjuali Adang, dia tertarik melihat Jana jang sedang tjari ikan.
"Jan, kamoe tidak pasang boemboeng ja?"tanja Adang.
"pasang Dang, coema boemboengkoe ilang.. terpaksa akoe pakai tangan sadja" djawab Jana sambil memasoekin seekor oedang ke tjelananja, sementara matanja jang tadjam seperti elang teroes mengintjar boeroeannja, oedang dibalik bebatoean.
"Kaoe tidak bareng sama jang lain, Dang?": tanja Jana sambil meraba tangannya ke balik batoe.
"Tidak Jan, bareng sadja sama kamoe nanti, ja.. soedah banjak ikan jang kaoe dapat Jan?":tanja Adang jang merhatiin jana diatas kali.
"Akoe baroe dapat 5 ekor oedang, ajolah toeroen kaoe, bantoe akoe nih"adjak Jana sambil menjipratkan air ke Adang. Adang membalas sambil melempar batoe ke sebelah djaoeh kali, biar tjipratanja bisa mengenai jana.
Dan bjoeoer...r...rr...!! akhirnya basah djoega toeboeh Jana. Akhirnja Adang toeroen ke kali, sambil bertjanda maen air, main tjiprat - tjipratan sama jana.
"Oo..i..ja, Jan, Akoe loepa, abahkoe kemaren pasang boemboeng.. Ajo kita liat! kaloe banjak kita bagi doea ja, Jan?!": sela Adang
Laloe kedoeanja pergi menoedjoe tempat dimana boemboeng bapaknja Adang. Benar sadja, ternjata banjak ikannja, besar - besar lagi, seoekoeran telapak tangan mereka.
Dengan riangnja mereka poen bergegas mengangkat boemboeng itoe.
"Waaah.. wah..waahh... ini banjak sekali Dang.. ada 8! besar-besar lagi, akoe minta 2 sadja Dang?!": pinta Jana.
"Kita bagi doea sadja Jan, tak habislah 5 ekor koe makan sama mak bapakkoe dan sama si ai.. Ajo kita poelang, biar tidak terlambat latihan bal!
Mereka poen poelang sambil menggiring kerbaoe-kerbaoenja Jana. Tampak sekali riang berseri - seri wadjah kedoea botjah terseboet. Jana senang betoel, dia soedah membajangkan maknja, pasti soedah boeatin boemboenja dan sambal goang kesoekaannja lengkap dengan daoen singkong dan pohpohan jang ada dipakarangan luasnja.
"Hemmm... mm... nikmatnjaa..a..!.. goemam jana dalam hatinja, membajangkan apa jang bakal diboeat maknja.
Maknja soedah tahoe kemana hari itoe Jana pergi, soalnja maknja soedah dikasih tahoe sama Jana. waktoe Jana pas poelang sekoela, kalaoe hari ini Jana pergi maoe tjari ikan.
"Mak pasti boeatin boemboenja Jan, djangan loepa, bantoe bapak doeloe di sawah.."pesan mamaknja..
Di sana Jana liat bapaknja jang lagi istirahat di bale - bale sawah, santai sambil kipas-kipasan pake toedoeng.
"Bah, akoe maoe ke kali, liat boemboeng,": ujar Jana.
"Boleh, sekalian ja, Jan, titip kerbaoenja, tolong di mandikan, Abah haroes ke bale desa, beli poepoek..": djawab bapaknja.
15 tahun kemudian.
Yana kini kembali pulang ke Desanya, genap sudah 22 tahun ia tinggalkan kampung halamannya dimana ia dulu sering mencari udang di kali kecil dekat rumahnya.
Hari ini Yana pulang bersama istrinya yang berkebangsaan Belanda - Jawa dan anaknya yang masih satu tahun, dengan membawa mobil mewah.
Lama merantau di negeri orang, di Belanda, Jana menyelesaikan studinya dan langsung diterima bekerja di perusahaan philip..
Yana bukan keturunan maling kundang, dia dan bapaknya terpisah dari maknya sama adeknya, Ai..
Setelah 15 tahun, hari ini Yana akan menemui Maknya yang dari surat-surat maknya yang ditulis sama Ai, masih tinggal di desanya, Ai pun sekarang sudah di karunia 5 orang anak, 3 laki 2 perempuan, suaminya Adang Permana Sjahpoetra, sahabat Yana itu.
Dan Adang sekarang sudah menjadi seorang pengusaha kerupuk dan rangginang di kampungnya.
Yana menghentikan mobilnya, lalu keluar, dia memandangi kali ketjil itu, matanya berkaca-kaca, istrinya Elzha Adam Ibrahim, Adam Ibrahim nama belakang dari Yana, sedangkan nama bapaknya Ibrahim, panggilannya bapak Iim, meninggal di amsterdam, dimakamkan disana.
Beliau mendekati suaminya, memeluk lalu membelai rambut kepalanya. Elzha tahu apa yang dirasakan suaminya, kepedihan yang dalam.
Kali ketjil itu, telah menyelamatkan sekaligus memisahkan dirinya dan bapaknya dengan maknya dan ai hampir 15 tahun.
Jana Adam Ibrahim terbawa lamunan, tenggelam dalam kenangan 15 tahun yang silam..
Dan kisahnya..
Kala itoe sendja..
~ Bersambung ~