Kembali setelah sebelumnya masalah account @rosemcgowan ditangguhkan, muncul lagi serangan publik pengguna twitter terhadap provider twitter. Padahal sebelumnya CEO Twitter mengumumkan perubahan regulasi penggunaan media twitter.
Serangan ini bermula munculnya pemberian lencana biru, sebagai tanda untuk melakukan verifikasi account, setelah account tersebut menyerang tentang supremasi kulit putih yang di unggah oleh kessler. Kebanyakan dari acccount tersebut setelah melakukan verifikasi, tidak berhasil melakukan verifikasi.
Neo-Nazis and White suprematics is the new mojo of Liberals for sabotaging Trump
— henry B.lawson (@oksa17) August 20, 2017
Looks like I FINALLY got verified by Twitter. I must be the only working class white advocate with that distinction. pic.twitter.com/IMXqtmhgvn
— Jason Kessler (@TheMadDimension) November 7, 2017
White supremacist and Charlottesville “Unite the Right” rally organizer Jason Kessler got Twitter verified and still has Daily Caller reference in his bio (h/t @letsgomathias); previously: https://t.co/vFl9bPdODp pic.twitter.com/Er7sxhrkDC
— Eric Hananoki (@ehananoki) November 8, 2017
Kontroversi tentang kebijakan twitter ini, satu sisi twitter gagal membangun media sosial milik publik yang memberikan ruang kebebasan berbicara, di sisi lain, kebijakan itu sangat berpihak kepada kapitalis.
Dan hampir semua media social memiliki aturan main yang hampir sama, yaitu tidak pernah memberikan secara terbuka aturan apa saja dalam penggunaan media social tersebut. Sehingga kejadiannya, setiap exekusi dirasakan satu tindakan sepihak dari pemilik media social.
Terlebih, kejadian yang sering muncul adalah pemblokiran tanpa ada peringatan sebelumnya. Jadi pemilik bisa seenaknya saja melakukan eksekusi, selama itu tidak disukai oleh pemilik sosial media.
Kondisi ini telah menimbulkan kecurigaan dari beberapa kalangan, beberapa media sosial telah menjadi alat propaganda kapitalis. Sehingga tidak lagi memiliki kepekaan yang humanis.
Seharusnya berbagai benturan tweet pengguna diselesaikan oleh masing - masing pengguna tanpa perlu pemilik media sosial ikut campur atau membela salah satu pihak. Dimana ini akan menjadi selaras dengan makna sosial dan media.
No comments:
Post a Comment