Monday, 27 November 2017

Piala Dunia Tanpa Azzuri Dan Orange

Piala Dunia Tanpa Azzuri Dan Orange

Khabar yang kurang menyenangkan setelah melihat dua tim besar di kancah sepakbola dunia gagal di piala dunia 2018 di Rusia. Italia dan Belanda, dua tim yang telah memberi andil sebagai sebuah tontonan yang menarik dan juga memberi andil bagi para pelatih di dunia dalam membangun sebuah strategi permainan. Total football menjadi daya tarik tersendiri, membuat mobilitas pemain sangat dinamis disetiap lini. Catenaccio, pertahanan grendel, meski tampak menjemukan telah melahirkan bintang Paolo Rossi 1982.




Kini two rules of the games tidak akan ada di parhelatan besar piala dunia 2018 di Rusia. Tim orange gagal, bukan absen, tapi gagal. Tim Azzurri gagal, bukan absen, tapi gagal. Kegagalan kedua tim besar tersebut, ternyata oleh tim yang sama, yakni Swedia. Swedia berhasil menyingkirkan Belanda di grup penyisihan, dan mengalahkan Italia di babak play off.


Bagi tim - tim besar, kekalahan itu mungkin hal yang biasa, mereka hari ini terpuruk besok sudah bangkit. Seperti Belanda pernah berjaya di Piala Dunia 1978 dan 2010, gagal masuk di tahun 2012. Dan Italia, pernah juara dua kali di tahun 1982 dan 2006. Brasil 4 kali juara Dunia, yang diporak - porandakan oleh Jerman di kandangnya sendiri di Piala Dunia 2014, sekarang tampil lagi di Piala Dunia 2018 dengan predikat juara grup. Berbeda jika dilihat dari kacamata pengamat dan para pecinta, mereka selalu menyudutkan faktir a, b, c dan d, menyalahkan e, f, g dan h.


Sepertinya mereka, negara - negara besar pelanggan Piala Dunia punya catatan lengkap dari berbagai sudut pandang dan penilaian. Sehingga mereka cepat melupakan kegagalan dan kembali bangkit. Mungkin memandang sepakbola sebagai sebuah industri yang membuat mereka menjadi tim papan atas dunia.


Di pagelaran Piala Dunia 2018 nanti di Rusia, meski pastinya tidak akan mengurangi daya tariknya, namun dengan ketiadaan tim azzurri dan tim orange, seperti makan kurang garam tidak ada garamnya, tapi mau nggak mau tetap harus melahapnya. Begitu dengan Piala Dunia 2018. Sebelum ada kejadian akan kegagalan kedua tim ini, hampir dibuat sedikit menegangkan kala Argentina pun hampir dipastikan gagal. Untungnya dilaga pamungkas, Messi cs berhasil membalikkan kegagalan.




Dan sekarang telah diukir dalam sejarah, Belanda dan Italia gagal melaju ke Rusia. Dan akan diukir dalam sejarah pagelaran final Piala Dunia 2018 tanpa Italia dan Belanda. Ini juga memberikan nuansa baru dalam masalah strategi dan taktik permainan. Strategi dan taktik sepakbola modern telah berhasil mengantarkan 32 tim masuk dalam jajaran yang akan memeriahkan Paiala Dunia 2018 nanti. Strategi dan taktik sepakbola modern ini perpaduan dari total football dan catenaccio, selebihnya didukung oleh para bintangnya di masing - masing tim. Karena bintang ini mampu menjadi komando bagi pemain lain, bukan komando diatas pilihan pelatihnya.


Dan patut di waspadai kebangkitan sepakbola Swedia dan Brasil di Piala Dunia 2018. Sejak kedua negara ini kurang bersinar, media luput mengamati peningkatan performa tim Swedia dan Brasil, mereka diasyikkan oleh glamournya liga eropa, khususnya Real Madrid dan Barcelona. Sementara tim Inggris akan berjalan datar - datar saja di piala Dunia 2018, sementara Portugal, Jerman, Argentina dan negara - negara balkan akan mengaum di perhelatan nanti. Kita tunggu saja.


No comments: