Monday, 6 November 2017

Terror di Gereja Texas

Terror di Gereja Texas




Genap satu bulan setelah terror di Las Vegas dan belum satu minggu di Manhattan, Amerika Serikat kembali dilanda terror dari orang - orang pengecut, kini terjadi Texas San Antonio, tak tanggung - tanggung Terroris melakukan serangan masal yang menghabisi anak - anak balita dan ibu hamil di sebuah Gereja First Baptist.




Dikhabarkan New York Times, serangan terjadi pada pukul 11.30 pagi waktu Texas, minggu, 5 November 2017. Menurut saksi mata, pada jam tersebut terdengar suara tembakan di depan Gereja First Baptist. Dalam tayangan video, ada sekitar 30 orang yang menghadiri kebaktian minggu di gereja tersebut.


Joe Tackkit, sherif setempat, dan koMisaris setempat Wilson Albert Gamez, telah mengkonfirmasi, bahwa ada 26 orang telah terbunuh dalam serangan terror masal tersebut. Seorang pria bersenjata balistik dan mengenakan rompi hitam, melepaskan tembakan dengan sebuah senapan di luar sebuah gereja Baptis kecil di pedesaan Texas dan terus menembaki gedung, menewaskan sedikitnya 26 orang dan mengubah sebuah kota kecil di sebelah timur San Antonio.


Gubernur Greg Abbott dari Texas, mengkonfirmasi jumlah korban tewas, akan terus meningkat sepanjang hari setelah penembakan di First Baptist Church of Sutherland Springs. Seorang wanita hamil dan anak-anak termasuk di antara korban tewas dan sedikitnya 20 orang juga terluka. Kondisi mereka berkisar dari "minor sampai sangat parah," kata petugas penegak hukum pada sebuah konferensi pers pada hari Minggu malam.


Dikhabarkan, 23 orang meninggal di dalam gereja, dua di luar gedung dan satu orang setelah dibawa ke rumah sakit. Usia yang terluka dan tewas berkisar antara 5 sampai 72, kata pihak berwenang.




Aparat setempat telah mengidentifikasi pria bersenjata tersebut bernama Devin P. Kelley, 26 tahun. Pria bersenjata yang diparkir di sebuah pompa bensin di dekat gereja tersebut, keluar dari kendaraan dan mulai menembak di luar gereja sebelumnya. memasuki sisi kanan bangunan, menembaki sementara, kata pihak berwenang.


Turut berduka cita untuk para korban dan keluarga korban atas serangan keji yang tidak berprikemanusiaan. Ini adalah serangan para pengecut yang ke tiga kalinya di Amerika Serikat. Mereka, para pengecut, ingin menciptakan horor baru di tanah Amerika Serikat, yang merusak kedamaian.

No comments: