Friday 24 November 2017

Thanksgiving

Thanksgiving

Thanksgiving kemaren atau hari ini di Canada dan Amerika dan beberapa negara Amerika latin memperingatinya. Seiring dengan perubahan zaman dimana semua orang dengan perkembangan teknologi komunikasi dapat saling terhubung, membuat hari thanksgiving tidak lagi milik negara - negara di Amerika, tapi hampir semua negara ikut merayakan hari thanksgiving. Thanksgiving day telah menjadi milik dunia.




Thanksgiving itu sendiri bermula dari abad pertengahan, dimana eropa pada saat itu dalam masa kegelapan. Krisis ekonomi dan kemanusiaan terjadi disana setelah hancurnya peradaban Romawi. Bangsa Eropa menjadi manusia bar - bar, mereka menjarah apa saja termasuk pertanian dan perkebunan. Sehingga pada saat itu guna menghalau kerusakan dan penjarahan hasil pertanian dan mengajak anak - anak mereka untuk tetap di rumah pada saat malam hari, mereka membuat hantu dari labu yang dibolongi kemudian diberi cahaya api, yang dikenal dengan sekarang dengan halloween. Sama seperti di Asia memasang orang - orangan pada lahan pertanian untuk menghalau hama burung dan penjarahan. Ini adalah bentuk upaya manusia untuk bisa memanen hasil. Ketika apa yang dilakukannya berhasil, mereka pun merayakannya dengan penuh suka cita, thanksgiving.


Sekarang peringatan thanksgiving tidak lagi mengikuti tradisi seperti itu sepenuhnya, yang dirayakan setelah panen raya hasil pertanian, sebagai ucap syukur atas hasil panen, atas jerih payah bersama menanam hingga panen. Tapi panen disini sudah dalam arti umum, yakni ucap syukur atas segala panen, hasil kerja keras adalah panen, lingkungan yang asri, aman dan nyaman adalah panen kebersamaan multi umat dalam lingkungan, terbangunnya saling hormat dan mencintai adalah panen dari human yang harmoni. Hidup sehat adalah panen menjaga kesehatan, anak yang cerdas adalah panen pembinaan dan pendidikan dan lain sebagainya.


Hari thanksgiving dijadikan momen untuk lebih fokus berbagi kasih sayang dengan orang yang dicintai dalam karir, keluarga, persahabatan dan komunitas. Senyuman adalah cermin cahaya pelita hati yang sangggup mengalahkan pemberian uang. Senyuman adalah ujud dari kebahagiaan lahir dan bathin. Dan senyuman memberikan dorongan gelora semangat menggapai segala asa dan cinta.


Kesibukan yang begitu menyita energi dan waktu yang hampir - hampir setiap diri terbawa hanyut dalam obsesinya masing - masing yang membentuk kepribadian secara indivual yang hampir mengikis rasa kebersamaan antar pribadi. Maka thanksgiving day menjadi pengingat akan pentingnya ikatan kebersamaan dimana itu sebagai perekat kekuatan dari berbagai ketakutan, putus asa dan sikap apatis.




Dalam hidangan thanksgiving dimeja makan bersantap merayakan bersama sekaligus menyatukan hati dan pikiran dalam komunikasi yang hangat dan bersahaja. Jika ini disadari oleh semua umat, tidak akan ada lagi sekolompok manusia yang radikal, tidak ada lagi yang hidup dijalanan tersisih dan terbuang, dimana itu adalah benih dari berbagai percikan api yang bisa ditiupkan oleh sekelompok orang membuat suasana kacau dan teror ketakutan.


Essensi manusia tercipta untuk saling mengasihi dan menyayangi. Adakalanya dalam berbagai trauma dan minimnya kedekatan keluarga yang terbangun membuat manusia bergeser dari essensinya menjadi manusia yang tamak, egois dan rakus. Ini hanya bisa dipatahkan oleh kekuatan cinta dalam satu keluarga. Cinta yang membuat kehidupan menjadi indah.


Selamat hari thanksgiving, semoga selalu diberkahi.

No comments: