Tuesday 1 March 2022

5 tewas, termasuk 3 anak-anak, setelah penembakan di gereja Arden-Arcade Sacramento

5 tewas, termasuk 3 anak-anak, setelah penembakan di gereja Arden-Arcade Sacramento

5 tewas, termasuk 3 anak-anak, setelah penembakan di gereja Arden-Arcade Sacramento








Juru bicara sheriff Sacramento County Sersan. Rod Grassmann mengatakan lima orang tewas setelah penembakan gereja di daerah Arden-Arcade.







Dia mengatakan korban tewas termasuk tiga anak di bawah usia 15 tahun. Tersangka adalah seorang ayah, yang diidentifikasi sebagai David Fidel Mora-Rojas, yang dikatakan Grassmann bunuh diri. Rincian tentang orang kelima tidak tersedia saat ini, tetapi Grassmann mengatakan tiga anak yang tewas adalah anak-anak tersangka sendiri.


Grassmann mengatakan penembakan itu terjadi di area tempat perlindungan utama gereja. Seorang pekerja mendengar suara tembakan sekitar pukul 17.07, meninggalkan area tersebut dan menelepon 911.


penembakan dalam gereja 5 orang tewas




Jenis senjata yang digunakan dalam penembakan mematikan itu tidak diketahui saat ini.


Grassmann mengatakan kantor sheriff menyebut penembakan itu sebagai insiden terkait "kekerasan dalam rumah tangga".


Pejabat Sheriff mengatakan ketiga anak itu berusia di bawah 15 tahun.


Sebuah helikopter polisi di atas memberitahu tetangga untuk tinggal di rumah mereka dan untuk menghindari daerah Howe dan Ethan, dan Howe dan Cottage


Kehadiran polisi dalam jumlah besar dari Departemen Sheriff Kabupaten Sacramento terlihat di dekat lokasi Senin malam saat lokasi kejadian masih aktif.


"Howe dan Ethan dan Howe dan Cottage memiliki kehadiran polisi yang besar karena penembakan," kata kantor sheriff dalam sebuah tweet.





Penduduk terdekat diminta oleh deputi untuk tinggal di dalam rumah.


Video dari LiveCopter 3 menunjukkan responden pertama membawa seseorang melalui tempat parkir gereja. Mereka mencoba menyadarkan orang itu. Setelah mencoba berulang kali, mereka tidak berhasil.


Anggota Dewan Kota Sacramento Eric Guerra tweeted bahwa penembakan itu adalah insiden korban massal.

No comments: