Saturday 4 June 2022

Maria Zakharova - dibutuhkan dialog untuk mencegah PD III

Maria Zakharova - dibutuhkan dialog untuk mencegah PD III

Maria Zakharova - dibutuhkan dialog untuk mencegah PD III


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova
©Layanan Pers Kementerian Luar Negeri Rusia/TASS






Rusia percaya apa yang perlu dilakukan adalah untuk membahas bukan apakah Perang Dunia Ketiga akan pecah tetapi bagaimana mencegahnya, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Jumat.







"Apakah (Perang) Dunia Ketiga mungkin? Mungkin, itu sudah berlangsung? Bentuknya seperti apa? Ini adalah topik yang banyak didiskusikan. Daripada berbicara tentang (Perang) Dunia Tiga, lebih baik kita membicarakannya. bagaimana mencegahnya," katanya pada briefing.


Diplomat itu menekankan bahwa selama bertahun-tahun Moskow telah mengindikasikan bahwa hukum internasional dan PBB harus berfungsi sebagai "jaring pengaman" terhadap Perang Dunia Ketiga. "Karena mereka diciptakan setelah Perang Dunia II sebagai jaminan untuk mencegah Perang Dunia III, dalam satu atau lain cara, mereka melakukan pekerjaan mereka," katanya.


Juru bicara itu mencatat bahwa selama 3-4 tahun, Rusia telah mencatat "keinginan kolektif Barat untuk menghapus hukum internasional dan memperkenalkan 'tatanan dunia berbasis aturan' sebagai gantinya."


Rusia percaya apa yang perlu dilakukan adalah untuk membahas bukan apakah Perang Dunia Ketiga akan pecah tetapi bagaimana mencegahnya, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Jumat.


"Ini sangat berbahaya karena ini menyiratkan kediktatoran satu kelompok negara sehingga mengancam akan mengganggu keseimbangan di seluruh dunia, sementara membuat negara lain tidak mungkin mengejar kepentingan mereka. Setiap negara berhak atas kebijakan luar negeri dan dalam negeri yang berdaulat, untuk membela secara hukum. kepentingan mereka, untuk mengembangkan ekonomi mereka, untuk membela hak-hak kemanusiaan, untuk perlindungan dan keamanan (mereka) sendiri," lanjutnya.


“Ketika satu kelompok negara mengambil alih kekuasaan atau bercita-cita untuk mengambil alih, banyak masalah yang bisa terjadi. Kami mencoba memberi tahu komunitas global tentang hal ini dengan segala cara dan menyampaikan kebenaran ini bahwa mendikte satu kutub tidak mungkin dan itu akan terjadi. mengarah pada konsekuensi yang merusak," diplomat itu menyimpulkan.


No comments: