Friday 10 June 2022

Putin Mengolok-olok Barat Yang Memberikan Sanksi Kepada Rusia

Putin Mengolok-olok Barat Yang Memberikan Sanksi Kepada Rusia

Putin Mengolok-olok Barat Yang Memberikan Sanksi Kepada Rusia


Russian President Vladimir Putin
©Sputnik/Mikhail Metzel/Go to the photo






Menanggapi operasi militer Moskow di Ukraina, negara-negara Barat telah memberlakukan sejumlah sanksi anti-Rusia yang bertujuan untuk "mengisolasi" Rusia dari ekonomi global.







Mengomentari sanksi Barat yang menargetkan ekonomi Rusia, Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa tidak mungkin mengisolasi negara sebesar itu.


"Untuk negara seperti Rusia, tidak mungkin dikelilingi pagar dari luar," katanya. "Dan kami sendiri tidak akan mendirikan pagar seperti itu di sekitar (negara kami sendiri)".






Presiden Rusia juga menjelaskan bahwa negara itu tidak akan pernah memiliki ekonomi tertutup. Menurutnya, Moskow tidak bertujuan untuk menciptakan "tirai besi" bergaya Soviet di sekelilingnya, melainkan lebih memilih untuk tetap terbuka bagi negara mana pun yang ingin berbisnis dengannya. Mereka yang memilih untuk tidak berdagang dengan Rusia hanya akan "merampok diri mereka sendiri", kata Putin.


Putin juga membahas klaim bahwa dia secara pribadi bertanggung jawab atas meroketnya inflasi di negara-negara Barat, dengan mengatakan bahwa dia tidak ada hubungannya dengan kesulitan ekonomi yang dihadapi negara lain.


"Ini adalah hasil dari kesalahan [negara-negara Barat] mereka sendiri (yang dibuat dalam waktu yang lama)," katanya.


Dengan pejabat AS secara teratur menyebut rekor inflasi tinggi negara mereka sebagai "kenaikan harga Putin", presiden Rusia bercanda bahwa "mereka sudah menyebut inflasi dengan nama saya".


Putin juga menyarankan bahwa generasi saat ini di Rusia memiliki nasib yang sama dengan kaisar Rusia abad ke-17, Peter The Great, yang "mengembalikan dan memperkuat wilayah".


"Nasib ini juga menimpa kita," pungkas presiden.


Dia menjelaskan bahwa jika suatu negara tidak dapat membuat keputusan berdaulat sendiri, maka itu adalah koloni, terutama dalam kondisi geopolitik yang keras saat ini.


"Untuk mengklaim sebagai pemimpin, apalagi pemimpin global, (...) negara mana pun, orang mana pun, kelompok etnis apa pun harus memastikan kedaulatannya," lanjut Putin. "Sebuah negara adalah negara yang berdaulat atau koloni. Tidak ada apa pun di antara keduanya".


Setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari, Barat mengutuknya sebagai "invasi" dan menanggapinya dengan sejumlah sanksi yang menargetkan ekonomi, bisnis, budaya, media, olahraga, serta banyak bidang lainnya.


Kremlin telah mengkritik sanksi Barat sebagai upaya untuk "mengisolasi" Rusia, menggarisbawahi bahwa upaya tersebut ditakdirkan untuk sia-sia.

No comments: