Saturday, 30 July 2022

Moskow : 'Zelensky, AS Menanggung Semua Tanggung Jawab atas 'Pembantaian' Terhadap PoW Ukraina di Elenovka'

Moskow : 'Zelensky, AS Menanggung Semua Tanggung Jawab atas 'Pembantaian' Terhadap PoW Ukraina di Elenovka'

Moskow : 'Zelensky, AS Menanggung Semua Tanggung Jawab atas 'Pembantaian' Terhadap PoW Ukraina di Elenovka'


©Sputnik/Go to the photo bank






Pada 29 Juli 2022, pasukan Ukraina menyerang pusat penahanan tawanan perang Ukraina di Elenovka dengan sistem roket HIMARS, menewaskan 50 orang dan melukai 73 lainnya.







Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, rezim kriminalnya, dan Washington memikul tanggung jawab politik, hukum, dan moral atas pembantaian berdarah terhadap tawanan perang Ukraina di pusat penahanan di Elenovka, DPR, kata Kementerian Pertahanan Rusia.


Menurut kementerian, pada saat serangan ada 193 tawanan perang di fasilitas tersebut. Sebagian besar dari mereka terbunuh atau terluka akibat serangan itu. Korban tewas saat ini mencapai 50 orang, sementara 73 telah dirawat di rumah sakit dengan luka parah.


Daftar tawanan perang yang tewas dan terluka telah tersedia di situs web Kementerian Pertahanan Rusia.






Mengomentari serangan terhadap fasilitas penahanan di Elenovka pada hari Jumat, ketua DPR Denis Pushilin menggambarkannya sebagai serangan terencana yang dilakukan untuk mencegah tawanan perang, khususnya militan Azov, memberikan kesaksian yang merusak rezim Kiev. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut serangan itu sebagai "provokasi terang-terangan" yang ditujukan untuk "mengintimidasi tentara Ukraina dan mencegah mereka meletakkan senjata."


Awal bulan ini, AS berjanji untuk memberi Ukraina lebih dari 20 roket jarak jauh HIMARS setelah menerima janji Presiden Zelensky untuk tidak menggunakannya melawan wilayah Rusia.


Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa pasokan HIMARS buatan AS ke Kiev telah mengubah geografi operasi khusus di Ukraina, karena Moskow sama sekali tidak dapat mentolerir keberadaan senjata yang mengancam wilayah Rusia.


Moskow telah berulang kali memperingatkan AS dan sekutunya agar tidak memompa Ukraina dengan senjata, dengan mengatakan bahwa itu hanya akan memperpanjang "penderitaan rezim Kiev" dan mengakibatkan lebih banyak korban.

No comments: