Rusia harus menanggapi serangan teror Ukraina di jembatan Krimea dengan membunuh teroris secara langsung, kata Wakil Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev kepada wartawan Nadana Fridrikhson.
Dalam sebuah wawancara tertulis yang diterbitkan di saluran Telegram Fridrikhson, Medvedev mengatakan: "Rusia hanya dapat menanggapi kejahatan ini dengan membunuh teroris secara langsung, seperti kebiasaan di tempat lain di dunia. Inilah yang diharapkan warga Rusia."
Medvedev mengaitkan kejahatan itu dengan apa yang dia katakan sebagai negara gagal Ukraina. "Itu adalah tindakan teroris dan sabotase yang dilakukan oleh rezim kriminal Kiev. Tidak pernah ada keraguan tentang itu. Semua laporan disajikan dan kesimpulan dibuat," tegasnya.
Sebuah truk meledak di Jembatan Krimea pada Sabtu pagi, menyebabkan beberapa tangki bahan bakar sebuah kereta api terbakar. Tiga orang tewas dalam ledakan itu, dan dua bentang jalan jembatan menuju semenanjung runtuh. Lalu lintas kereta api dan mobil melintasi Jembatan Krimea sejauh ini telah dipulihkan.
Pada pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu malam, kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, mengatakan bahwa layanan khusus Ukraina berada di balik serangan teroris, dengan warga Rusia dan orang asing bertindak sebagai kaki tangan. Bastrykin mengatakan bahwa penyelidikan kriminal telah diluncurkan, dan tersangka telah diidentifikasi dengan dukungan operasional petugas FSB.
Putin menyatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh rezim Kiev tidak diragukan lagi ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur sipil vital Rusia.
No comments:
Post a Comment