Monday, 1 January 2024

Gempa Sumedang - Tiga wilayah terdampak gempa cukup parah

Gempa Sumedang - Tiga wilayah terdampak gempa cukup parah

Gempa Sumedang - Tiga wilayah terdampak gempa cukup parah











Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman menyatakan ada tiga wilayah yang terdampak cukup parah akibat gempa bumi di penghujung tahun 2023 di daerah itu, yakni Tegalsari, Cipamengpeuk, dan Babakan Bukit.







Herman juga mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, terdapat 14 desa di wilayah Sumedang yang terdampak gempa bumi dengan 84 unit rumah rusak ringan hingga berat. Ada juga korban luka-luka tertimpa bangunan, namun tidak ada korban jiwa.


"Tim sudah diturunkan ke lapangan dari BPBD, BMKG, dan pemda untuk asesmen, mendata kerusakan di lapangan. Sementara ini sudah terkendali, hanya beberapa warga terluka," kata Herman dalam keterangan di Bandung, Senin.


Herman menuturkan dirinya juga menerima laporan bahwa dua rumah sakit ikut terdampak, yakni RSUD Sumedang dan RS Pakuwon dengan pasien sempat dievakuasi ke luar rumah sakit dan dirawat di tenda darurat.


"Saat kejadian di RSUD Sumedang terdapat 248 pasien rawat inap dan 83 pasien UGD. Bagian yang terdata rusak adalah paviliun dan ruangan VIP. Pasien saat ini aman dan disiapkan tenda darurat," ujar Herman.


Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.


Dia menegaskan bahwa kabar gempa susulan itu adalah informasi yang tidak benar dan dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan akan terjadi gempa bumi.


Oleh sebab itu, Atang meminta kepada seluruh masyarakat Sumedang dan sekitarnya agar tidak panik namun tetap waspada, serta hanya memperbarui informasi terkait gempa bumi dan potensi bencana lainnya dari instansi pemerintah seperti BMKG, BNPB, BPBD dan Badan Geologi.


"Tidak ada seorang ahli pun yang dapat memprediksi kapan terjadinya gempa bumi termasuk gempa susulan. Kalau ada yang mengatakan bahwa nanti akan terjadi gempa bumi susulan itu adalah hoaks," ucap Atang.


Diketahui, pada periode pergantian tahun terjadi tiga kali gempa bumi di Sumedang yakni berkekuatan magnitudo 4.1 pada pukul 14.35 WIB, magnitudo 3.4 pada pukul 15.38 WIB dan magnitudo 4.8 pada pukul 20.34 WIB.


Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.


Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.


Badan Geologi juga mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah dilanda gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pada tahun 2022 juga tercatat gempa bumi dengan magnitudo 2.7 pada kedalaman 16 km.


Dengan melihat hasil analisa dan catatan masa lalu, masyarakat diimbau tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.


"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat," tutur dia.



Bagian RSUD Sumedang Retak 331 Pasien Ditempatkan di Tenda Darurat



Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan bahwa ada sebanyak 331 pasien yang dievakuasi, di antaranya 248 pasien rawat inap, dan 83 pasien IGD dievakuasi ke halaman, dan lima tenda yang ada di jalan raya.


"Ada tiga bangunan rumah sakit yang retak, yakni gedung Paviliun, VIP, dan Sakura. Kami terus menyisir titik-titik lainnya guna dicek lebih lanjutnya. Kondisi di RSU Pakuwon dalam kondisi aman dan seluruh pasien tetap dievakuasi keluar gedung," katanya


Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya pascagempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, hari Minggu, 31/12/2023. Pihak RSUD Kabupaten Sumedang memindahkan pasien keluar ruangan guna mengantisipasi runtuhnya bangunan akibat gempa susulan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)


Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, sebanyak 331 pasien RSUD Sumedang dievakuasi akibat gempa bumi magnitudo 4,8 yang terjadi di Sumedang pada hari Minggu, 31/12/2023, pukul 20.34 WIB.


"Sebanyak 331 pasien RSUD Sumedang yang terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD dievakuasi ke halaman gedung," ujarnya dalam keterangan tertulis, pada hari Senin, 01/01/2024.


Ia mengatakan, para pasien dievakuasi ke lima tenda darurat yang ditempatkan di halaman gedung dan jalan raya pasca gempa bumi terjadi.


Setidaknya ada tiga bangunan rumah sakit yang retak akibat gempa itu. Tim BNPB, kata Abdul, terus menyisir titik kerusakan lebih lanjut.


Sementara itu, kata Abdul, RS Pakuan yang berada di Sumedang disebut dalam kondisi aman, meskipun pasien juga dievakuasi keluar gedung sebagai antisipasi gempa susulan.


Di wilayah Babakan Hutip, dikabarkan ada 53 rumah rusak dan 200 warga dievakuasi ke lapangan terdekat.


"Tim gabungan saat ini sedang mendirikan tenda lapangan untuk menampung warga terdampak," katanya.


Untuk memastikan penanganan pasca gempabumu, Abdul mengatakan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto akan meninjau lokasi secara langsung.


"Dalam kunjungan itu, Kepala BNPB akan didampingi oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Kapusdalops) dan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB," kata Abdul.


No comments: