Showing posts with label Politik. Show all posts
Showing posts with label Politik. Show all posts

Thursday 22 September 2016

Jelang Pilgub DKI Tahun 2017

Jelang Pilgub DKI Tahun 2017

Belum dingin tulisan dalam Aha Dua Permata, berjudul " konstalaai politik jelang pilgub dki". Hasilnya sama, apa yang sudah ditulis dengan kenyataan kemaren, setelah secara resmi PDIP mendeklarasikan keputusannya. Konstalasi politik tidak berubah, calon gub DKI di dukung 4 parpol, Nasdem, Hanura dan Golkar.

Jadi sangat menggelikan deklarasi yang dilakukan oleh perwakilan dari parpol yang didalamnya ada dari parpol PDIP menyatakan akan mengusung pasangan selain ahok. Ini seperti dibikin supaya Ahok terkesan dizholimi, mereka berpegang pada masa sebelumnya, jika orang yang sering dizholimi faktanya terbalik, menjadi banyak dukungan.

Dan kalaupun mereka yang berdeklarasi saat itu, ada eko patrio, ada taufik. Mereka tidak sadar mereka menjadi alat penggiringan. Selain itu mereka itu bukan sekjen dan ketum di masing - masing parpol. Juga tidak memilih ahok tapi pilihannya belum ada. Sesuai dengan makna alternatif?





Jika ini murni gerakan dari dalam, maka dasarnya ledakan emosional. Atau dalam sebuah acara disebut dengan membuat acara sensasi.

Penggiringan ini juga terjadi di istiglal, mengajak orang muslim untuk tidak memilih ahok. Ini secara tidak langsung artinya suksesi ahok. Dibikin ahok sebagai orang yang zhalim.

Istiglal sebagai tempat ibadah dijadikan arena politik atas nama tabligh. Mirip apa yang dilakukan abu lahab. Untung saja tidak bikin keonaran disana. Jika mereka bikin keonaran saya pasti akan menghadapi mereka semua. Satu persatu.

Baru PDIP sudah resmi dan mendaftarkan pasangannya ke KPU. Ini persoalan sederhana, jika orang PDIP tidak setuju dengan pasangan yang diajukan PDIP, lebih baik ikuti, diam atau Keluar. Bikin statement keluar apa bukan ini bagian strategi bunglon ?

Teori lama sederhana intelejen, jika ingin masuk ke wilayah musuh maka pertama bikin pernyataan yang memihak musuh.

Bagi non PDIP kenapa jadi geram dengan pilihan PDIP?

Jika tidak setuju buktikan saja ketidaksetujuan dibalik kotak pilkada. Dan jika tidak sreg dengan ahok tunjukkan saja ketidaksregan secara ilmiah. Misalkan persoalan membela wong cilik seperti palsafah PDIP, benar tidak kenyataannya di lapangan?.. dst.

Semua parpol seperti kebakaran jenggot setelah pengumuman dari sekjen PDIP, calon pasangan gub wagub DKI. Bagi mereka yang tidak sreg. Sederhana, lima rahun yang lalu orang memilih Djokowi bukan ahok. Kenapa sekarang pada kebakaran jenggot?

Kita lihat lagi konstalasi pasca pengumuman calon gub wagub DKI dari PDIP, berkumpul di cikeas beberapa parpol untuk mengusung calonnya. Dan disana ada parpol dari koalisi pemerintah (Indonesia Hebat). Apa SBY sadar ini?

Padahal SBY mantan Militer ?

Apa sudah lena duluan karena anaknya yang dielus - elus?

Yang masih konsisten, GERINDRA. Disini masuk bergabung PKS. Mereka berwacana dukung pasangan Sandiago- Yusril.

Kembali kepada calon pemilih masih pada demen kagak terima dengan lembaran duit recehan sebagai 'uang gadai'. Terima sembako sebagai 'uang gadai'. Jika masih terlihat seperti ini, maka berbagai janji hanyalah lips services. Dan mereka akan menemukan lubang yang sama setelahnya.





mailto:ahmad.hanafiah33@gmail.com

Informasi detail, dapat dihubungi di :







USD
  
IDR






Monday 12 September 2016

Peradaban di Bangun Bukan Dari Susunan Kata - Kata

Peradaban di Bangun Bukan Dari Susunan Kata - Kata

Bangsa ini, entah dari mana asalnya, bangsa Indonesia gemar sekali membuat susunan kata - kata, merangkai kata indah. Terus bergulir, ini seperti kesenangan lanjutan dari kesenangan mendengar susunan kata - kata. Satu tingkat memang betul kalau kata - kata bisa menjadi trigger satu perbuatan, membuat ledakan seseorang termotivasi untuk melangkah, mampu membangkit api semangat.




Api semangat secara external bisa dipicu oleh kata - kata heroik yang membakar energi untuk bangkit. Dari situlah seperti menjadi kongruen dengan satu istilah "kerjakan dulu masalah bagaimana nanti". Menebarnya semangat seperti ini adalah bentuk pembiasan, akibat terlalu lama dijajah. Hingga tidak mampu lagi melihat kejernihan masalah hidup yang sebenarnya.


Kenapa ini bisa disimpulkan demikian?


Yang harus diketahui, peradaban berdiri tidak diatas satu rangkaian kata - kata indah. Gedung bertingkat bukan tumpukan bangunan dari rumusan kata - kata indah. Kenapa ini dikaitkan ke sini?


Karena bangsa ini sudah salah dalam orientasi berpikir yang itu otomatis berdampak pada tindakan. Pandangan yang salah itu di mulai dari orientasi pendidikan. Terus pernah berpikir, untuk apa pendidikan formal didirikan?


Bisakah dalam waktu yang bersamaan mau membentuk ahlak dan keterampilan?


Apa ini bukan karena berangkat dari tidak jelasnya akar masalahnya?


Kita lihat, dalam kenyataannya dasar yang membikin orang gemar membikin kata - kata bijak adalah seperti orang yang sedang dilanda rasa frustrasi. Kemudian keahliannya menyusun kata - kata indah ini, terbuka peluang pasar dari orang - orang yang frustrasi menghadapi masalah hidup, maka jadilah menjadi seorang motivator. Kemudian itulah yang menjadi lahan usahanya. Orang - orang frustrasi mengatasi masalah hidup, lalu berbondong- bondong mencari tempat duduk yang tempat duduknya, gedungnya, barang electroniknya hasil bikinan orang lain yang hebat, yang membuatnya dari satu rumusan. Kemudian mereka duduk dan menikmati karyanya.


Lalu selesai sang motivator bicara, mereka, orang - orang frustrasi ini berdecak kagum dengan apa yang didengarnya, bertepuk tangan riuh setelah menyimak susunan kata - kata indah dari sang motivator dan orang - orang yang ditampilkan oleh sang motovator. Ini tidak lebih dari seperti arak yang memabukkan. Seolah dengan itu mereka bisa keluar dari masalah hidupnya. Mereka diajarkan cara naik karir, tapi mereka tidak sadar lingkungan kerjanya sebagian besar masih bernuansa paternalistik. Kalau pun tidak begitu, tidak ada jenjang karir didalamnya dan lain - lain berbagai model dan rule lingkungan kerja.




Arak yang memabukkan, mereka melambung dibawa kedalam angan - angannya, seperti sedang melakukan pembebasan diri, mereka merenung tanpa solusi. Kemudian jika motivasinya supaya mandiri, dibalik itu sebenarnya mengajak dirinya menjual produk sang morivator, agar bangkit diimingi - imingi dengan berbagai janji. Kemudian jika bukan dalam bungkusan jualan, ketika seseorang dimotivasi untuk mandiri, yang tidak sadar dari yang dimotivasi adalah dari masing - masing mereka itu memiliki kemampuan yang berbeda - beda.


Dan yang paling brengsek adalah sang motivator seolah ahli berbisnis, berdikari, kemudian ia berbagi rahasia kiat menjadi sukses. Sekarang coba tengok keluar, tidak ada pengusaha sukses berbagi cara kiat sukses dari a sampai dengan z, bukan mereka pelit berbagi ilmu, tapi hidupnya sudah padat dengan membangun usahanya. Jado jika mau sukses, datangi orang - orang yang sukses dengan otak dan tangannya, bukan sama orang yang pandai bicara.


Lalu lintas susunan kata - kata indah itu, gambarannya seperti antara yang memotivasi dengan yang dimotivasi sedang saling membodohi diri. Yang harus diingat, tidak ada motivasi yang lebih hebat selain dari datangnya dari orang tua sendiri. Dan terkadang hasil motivasi dari luar membawa pulang ke rumah membuat si anak kurang ajar terhadap orang tuanya. Belum apa - apa sudah merasa lebih hebat dari orang tuanya.


Dunia paternalis yang begitu kental, membuat sebagian orang berpikir dalam karir satu - satunya jalan adalah bekerja. Dan jika bukan bekerja pada orang lain, usaha dengan meletakkan hasil sebagai tujuannya, yaitu duit dan popularitas. Dan dalam dunia paternalis bertumbukan sekarang di alam demokrasi. Dan susunan kata indah, janji - janji seperti memiliki ladang subur di arena pemilihan pemimpin daerah sampai pemimpin no.1


Duit mereka tempatkan diotaknya, sehingga apa diupayakan kearah itu tidak peduli persoalan benefit bagi dirinya dan orang lain. Lalu tiap orang miskin gigih berjuang yang matanya mengharu biru, haru birunya tidak mau sendirian ia bagi - bagikan ke orang lain, bukan untuk belas kasian, itu adalah ujud manusia yang sentimentil berharap ada orang lain membantu, kalaupun ia yang membantu, orang lain harus tahu.


Itu masuk beriringan dengan persoalan kedua, yaitu popularitas. Semua seperti dibuai ingin populer, karena dengan populer duit bisa mengalir. Karena memang wadah untuk membentuk kehidupan yang sejahtera tidak ada, kemudian direspon oleh para opportunis, dibuat ajang - ajang lomba.


Apa lomba itu bisa menampung semua komponen bangsa di bawah garis kemiskinan bisa terangkat?




Sementara puluhan juta orang miskin yang harus diangkat. Puluhan juta ini potensi sumber daya jika tidak diberdayakan dengan baik maka akan direbut para opportunis menjadi alat kepentingannya. Sebagai alat propaganda, menjadi budak dari anak dan mantunya.


Kembali sedikit ke masalah orientasi berpikir, menempatkan hasil sebagai tujuan. Salah satunya dalam tayangan iklan "mari berprestasi agar bisa memberi inspiring pada orang lain". Ini sudah benar - benar rusak orientasi berpikir mereka, jadi berprestasi agar bisa tenar, kalau tenar bisa niru dirinya. Itulah bagian dari katakter bentukan paternalistik. Yang dibesarkan oleh permainan kata - kata.


Mark Zukerberg, Bill Gate, Einstein ketika merintis tidak berpikir supaya nanti tenar, supaya nanti jadi inspiring. Mereka berbuat dengan apa yang bisa bermanfaat dari apa yang sedang mereka rintis. Itulah hal yang berbeda, perbedaan besar antar yang membangun peradaban dengan penonton peradaban.


Kembali saya ingatkan peradaban itu tidak dibentuk dari susunan kata - kata yang bisa mereka membikinnya dari kata - kata yang benar menjadi abu - abu.


Dalam rangkaian kata - kata selalu diiringi dengan expresi. Dan karena dilahirkan dari kungkungan kata - kata, ketika ada maksud maka expresi tingkah dan kata - kata dibikin - bikin seolah menjadi mahluk yang paling sopan dan santun, bahkan yang paling merusak dimulai kalimat dengan doa dalam sebush momen formal, dengan logat yang kental- kentalkan, difasih - fasihkan, seolah paling hafizh, berharap orang lain terkesan siap merogoh koceknya untuk menyumbang apa yang ada dikantong atau dompetnya.


Inilah potret masyarakat yang sudah rusak mentalnya. Dirusak oleh budaya, budaya dari hasil orientasi pendidikan. Melahirkan masyarakat yang tidak produktif, masyarakat yang parternalis nun sangat amat hedonis.


Hedonism ini pemicunya karena adanya orang yang bermental pak ogah. Ketika bangsa lain membuka pasar untuk berdagang disini minta imbalan duit jatah masuk kantongnya sebagai sekuriti. Maka terbukalah pasar yang menyediakan berbagai aneka kebutuhan dan kesenangan hidup, mendorong orang tergiur untuk mendapatkannya. Sementara mereka tidak digembleng keterampilan untuk bisa menghasilkan berbuat yang sama levelnya.


Sebaliknya yang digembleng keterampilannya, melalui pendidikan formal lulus, keluar seperti memasuki rimba belantara, seperti negara yang tak bertuan. Hanya bertuan negara itu bila menyangkut peraturan dan peredarah duit. Sementara peredaran generasi seperti berharap pada sukarelawan, pada panyandang dana, pada investor tanpa ada tekanan.


Ujungnya semua terbentur dalam kembali berpegang pada buaian kata - kata, sekedar menenangkan jiwa sementara persoalan hidup secara perorangan, lingkungan dan dalam skup negara tidak pernah terpecahkan.


Bangsa menjadi budak ditanahnya sendiri, bangsa menjadi budak bangsanya sendiri. Sementara mimpinya sudah melewati batas langit. Ini mimpi tanpa bekal. Apa columbus kebetulan menemukan pulau madagaskar?


Apa Thomas a Edison kebetulan menemukan listrik?


Dan ini stressing pertanyaan yang paling extrems, apa Rasulullah kebetulan mampu menaklukan Quraish di mekah?


Apa mereka tidak sadar permainan kata- kata itu seperti busur panah yang dilesakkan ke angkasa, akan balik lagi menusuk sumbernya.


Dalam fase tertentu mereka dapat berkamuflase dari permainan kata - katanya untuk menutupi karakter aslinya. Dan ingat tidak ada yang abadi, seperti datangnya hujan ditengah kemarau panjang menyapu lumpur yang menutupi bangkai dan kotoran.. lalu menggerusnya kelaut.


Bermimpi pengen kaya China tapi berangkatnya diawali dari beramai - ramai cari dari duit pajak.


Itulah mental pak ogah dan pak raden jadi satu, yang telah membikin rusak tatanan dan sendi - sendi hidup.


Sunday 11 September 2016

Pergulatan Menuju Perang Dunia ke Tiga

Pergulatan Menuju Perang Dunia ke Tiga

Migrasi perseteruan USA dengan Rusia dari kawasan laut tengah ke kawasan laut hitam menjadi bagian dari percikan api menuju ke arah perang dunia ke - 3.




Percikan Api yang terus menyala pasca terjadinya perdamaian perang dingin antara keduanya. Konflik yang bermuara pada penguasaan sumber energi bumi yang ini menjadi mesiu tempat tumpangan kerja global strategi yahudi.


Peristiwa penghadangan jet tempur nato diatas laut hitam oleh jet tempur Rusia mengundang kemarahan Kerry. Sedangkan pada kejadian ini justru donald trump memuji putin banding obama sekalipun yang dibahas bukan masalah yang sama.


Saling hadang dan saling intai ini sudah berlangsung beberapa bulan terakhir, termasuk di semenanjung korea, di laut china. Juga termasuk di papua nugini.


Yang unik dari peristiwa ini media lebih sering melaporkan kejadian penghadangan pesawat Rusia terhadap pesawat USA. Hal ini bukan berarti media berpihak pada barat. Tapi itu terjadi karena laporan, media hanya meneruskan.


Klaim USA yang merasa diintai atau diintimidasi menjadi hal yang tidak bisa diterima jika mereka betul - betul menjalankan peraturan internasional yang mereka buat sendiri dan mereka tetapkan sendiri.


Karena pesawat Rusia tidak menghadang pesawat USA di negara USA, baik diperbatasannya maupun di pusat kotanya. Dan kalaupun media tidak melaporkan saat pesawat USA menghadang Rusia. Itu karena tidak dilaporkan pihak Rusia ke media.




Jadi disini USA membangun kekuatan dengan persenjataan dan opini. Senjata adalah tukang pukul sedang opini adalah suporter yang siap membangun teror kebencian. Sama dengan menyisir ruang gerak sosial, ekonomi satu komunitas / bangsa / golongan / suku.


Berbeda halnya dengan ultimatum putin terhadap NATO untuk kawasan Laut Tengah, ini bukan teriakan opini. Karena secara de fact memang sebelum uni soviet dipreteli menjadi Rusia, sebagian kawasan tersebut adalah kawasan Uni Soviet.


Jadi teriakan Putin adalah sikap yang wajar, banding teriakan yang disampaikan USA, tidak lebih dari sedang membangun opini.


NATO mengklaim kawasan laut hitam memanfaatkan erdogan. Karena dikawasan ini sudah fix ditemukan sumber daya alam minyak, gas dan mineral yang berlimpah. Dari NATO diwakili oleh German dan Belanda yang melakukan penelitian sedang kan dari Rusia diwakili oleh Rusia dan India.


INDONESIA dimana?


Ditengah negara adi daya sibuk berjibaku mencari sumber kekayaan dunia untuk kesejahteraan bangsanya. Sedangkan di Indonesia sedang sibuk memamahbiak bangsanya sendiri, jika tidak begitu sedang mengais - ngais diantara puing yang bisa didayagunakan untuk bergaya.


Dipenghujung masa jabatan obama hingga terpilihnya Presiden USA yang baru, konflik di kawasan timur tengah akan senakin memanas. Dipicu oleh krisis ekonomi yang terus semakin besar eskalasinya.

Tuesday 30 August 2016

Sudah Genap Lima Tahun Ada Banjir Tambah Macet

Sudah Genap Lima Tahun Ada Banjir Tambah Macet


Pesan Tiket Pesawat, Hotel, Kereta Api, Event



Sebentar lagi idul adha dan sebagian umat islam sedang melaksanakan ibadah haj. Sudah hampir genap 5 tahun bertemu lebaran qurban, sebanyak itu pula potret DKI sama.

Sama sebelum lima tahunnya dan sekarang hampir genap lima tahun, bertemu banjir lagi. Kalau macet jangan ditanya.hehe..

Jadi sesumbarnya mampu menyulap dki tidak macet dengan teorinya yang sesumbar tidak malu berkata. Sesumbarnya atasi banjir sampai show up terjun ke gorong - gorong. Itu semua akting.

Kinerjanya yang terlihat sejauh ini tidak lebih jual beli tanah, sewa kos - kosan kandang baterai yang mereka sebut rumah susun. Rakyat kecil geser saja, cukup sama pakai baju perang mereka ketakutan. Trik jitu usir kaum proletar.

Siapa yang demen kaya gini?

Yang semodel itu adalah hampir semua pebisnis yang mengandalkan opportunity. Pebisnis di area comfort zone. Buat mereka yang penting ada pembangunan yang bisa masuk dompet mereka. Itulah yang disebut mufsidun.

Ibarat kucing yang mencuri makanan kucing yang lain yang lemah. Demi pembangunan itu yang selalu dijadikan otot untuk melemahkan yang tak berdaya.

Ini adalah oleh - oleh dari sebuah event, saya sebut event saja. Bukan pemilihan seorang pemimpin. Kenapa begitu?

Lihat ketika digelar debat. Ini mereka tiru seperti di amerika. Maklum bangsa yang latah. Jika musim a maka semua jualan a. Begitu dengan debat para calon. Sebuah event atau pagelaran tanpa konsep dibelakangnya.

Panelis bertanya pada masing - masing kontestan. Dan panelisnya saat itu punya besik pendidikan yang oke ditambah cukup tenar lagi. Mereka para panelis lihatlah sungguh menyusun pertanyaan, semua sudah dalam satu kerangka yang siap disampaikan.

Semua terpukau pendengar atas jawaban dari masing - masing kontestan dari pertanyaan panelis. Mereka bakal begini bakal begitu jika terpilih.

Lihat mereka enteng sekali dan berani sesumbar didepan panelis dan yang lainnya, mereka mampu atasi macet, mampu menanggulangi macet, menciptakan lapangan kerja.

Dan yang disampaikan termasuk mereka lampirkan caranya, kiatnya, programnya. Semua terpukau. Bertepuk tangan.

Sekarang hasilnya jauh panggang dari api, macet tetap macet, banjir tetap banjir, pemilihnya diusir dan lain sebagainya.

Jadi debat itu tidak lebih hanyalah sebuah event, didalamnya sedang bekerja para opportuniy di comfort zone area. Dari tukang melatih orator, tukang kampanye, tukang urus penampilan para calon dst. Termasuk pada saat event debat digelar.

Jadi kumpulan orang- orang yang peduli dengan dirinya tidak bagi orang lain kecuali ada yang lihat. Tangan dan seluruh tubuhnya siap membantu. Bila perlu dijidatnya mereka beri stempel " ikhlas".

Bangsa yang terus kian siap diajak hidup terpuruk. Dicekokik janji dan orasi mereka percaya. Apalagi disodori nasi bungkus dan selembar duit 100rb. Mereka siap gadaikan apa yang menjadi haknya hidup layak demi 100rb dan nasi bungkus.

Kondisi masyarakat miskin yang memang dicetak oleh bangsanya sendiri, membikin situasi hidup yang mereka hadapi, seperti mati segan hidup tak mau, seperti sudah pupus harapan hidup lebih berdaya di alam pikirannya.

Kondisi inilah yang membuat mereka percaya, bahwa jika ingin banyak duit perlu jadi tenar, itu jalan satu - satunya. Dan kalau mau tenar kudu bikin sensasi. Begitulah potret masyarakat la yamuutu fiha walaa yahya.

Mereka jadi begitu karena hak yang menjadi hak yang sebenarnya itu sudah dicuri, sudah dirampas oleh para pembagi nasi bungkus dan duit recehan.

Banjir di Kemang itu tampak banjir yang bukan berkurang tapi malah jadi mudah banjir.

Ini harusnya membentuk kesadaran bagi masyarakat yang terpinggirkan. Bahwa tidak ada pemilihan calon pemimpin daerah. Tapi yang ada adalah pemilihan calon opportunis baru. Demi status, demi hirarki, demi investasi.

Salam


mailto:ahmad.hanafiah33@gmail.com

Informasi detail, dapat dihubungi di :







USD
  
IDR






Friday 26 August 2016

IGAUAN Putri Tahun 2030

IGAUAN Putri Tahun 2030

Satu hari setelah kemaren semenjak putri diberi jabatan sebagai menteri, setelah rapat dengan orang - orang di Senayan, berani sesumbar, bahwa nanti tahun 2030 Indonesia bakal menduduki peringkat 7 dunia sebagai kekuatan ekonomi baru.




Wow!!! Luar biasa!!!


Hanya di Indonesia yang gemar membual kata, gemar meletupan igauan seperti orang yang kepanasan di tengah padang pasir yang terik.


Bukan kali ini saja bangsa ini disuguhkan kalimat heroik yang absurd. Dari semasa ORLA sampai dengan ORBA, gemar menyampaikan sesuatu khalayan.


Pernah ingat bagaimana ORBA meletup - letup menyebarkan issue tahun 2000 Indonesia akan tinggal landas, itu disampaikan tahun 1990. Hasilnya kebalikannya kembali ke landasan, kembali ke dasar dan terpuruk.


Satu saja saya ambil sample negara Jepang. Setelah porak poranda tahun 1945 di bom Nagasaki dan Hirosima. Kemudian Jepang berbenah.


Dan sepanjang perjalanan pembangunannya, Kaisar Jepang tidak pernah menyampaikan issue heroik yang absurd, bahwa nanti jepang bakal jadi negara maju tahun 1970 atau tahun 1980 atau tahun 1990. Itu tidak pernah terlontar.


Sebaliknya di sini gemar memperdagangkan sesuatu yang absurd. Itu karena antara yang menyampaikan dengan sebagian besar pendengarnya, pemujanya, hidup dalam kungkungan dengan dominasi pola pikir klenik.


Apa lupa bagaimana ketika menyampaikan kesaksiannya sebagai saksi di sidang kasus bank century sambil jari - jarinya pegang tasbih?


Itu yang dimaksud klenik. Setinggi - tinggi bangau terbang hinggapnya ke kubangan jua. Setinggi - tingginya sekolah tetap percaya hantu itu ada, keajaiban itu ada.


Kembali ke igauan tahun 2030. Beliau datang meninggalkan World Bank secara formal karena undangan jabatan di negaranya. Dan Indonesia baru saja nambah pinjam duit ke World Bank. Apa ini tidak ada kaitannya, dengan adanya putri, World Bank berharap tidak gagal bayar?




Minimal bayar bunganya?


Jadi berbagai issue yang absurd itu menunjukkan dengan jelas mereka itu bicara tidak berdasarkan konsep. Lebih tepatnya tidak punya konsep. Semua keluar untuk menambahkan nilai plus saja, yakni mendapatkan tepuk tangan, simpatisan di tengah masyarakat meta fisika lagi galau.


Auditor itu pasti lincah memeriksa dan mengoreksi. Dan tidak ada sebuah grand design itu dari seorang auditor. Auditor itu mengecek lalu lintas duit sudah benar atau tidak, ada kebocoran atau tidak.


Jadi disisi ini putri jempolan. Dan rata - rata putri Indonesia jempolan kalau dalam urusan administrasi dan akuntansi. Terus kenapa putri offside?


Berani menyampaikan sesuatu yang diluar jangkauannya?


Karena apa yang disampaikan itu termasuk menyangkut sistim, aturan, arah dan tujuan bernegara. Artinya apa bisa langsung menyimpulkan tahun 2030 kelak bakal seperti itu tanpa membuat konsep, strategi dan aksi perencanaannya?


Apa bukan sekedar menghibur diri?


Atau menghibur orang - orang yang sedang panik?


Banyak hal yang harus diperbaiki, dipersiapkan jika punya impian seperti igauan diatas. Ini tidak ada yang dilakukan persiapan ke arah sana, hanya berdasarkan rabaan kira- kira dari apa yang dilihat, dievaluasinya, langsung bisa menyimpulkan Indonesia bakal hebat tahun 2030. Apa bukan yang kaya gini adalah sikap premature???


Itulah mereka. Mereka bisa menyampaikan sesuatu pada masyarakat luas tapi mereka tidak bisa sembunyi terhadap realitas bahwa situasi ekonomi Indonesia kini kian memburuk.


Tambah kian buruk lagi, dengan doktrin revolusi mentalnya. Gagasan revolusi mental itu sendiri hasil curcol. Senilai dengan kalimat yang heroik absurd diatas tadi, "gagasan tanpa konsep".


Gagasan tanpa konsep hasilnya akan nyaring bunyinya seperti sebuah tong kosong dibunyikan. Seperti minuman memabokkan, hanya ingin mengajak orang semakin gemar berhayal, tenggelam hidup dialam mimpinya.


Dipermukaan luarnya mereka merasa hebat, sekalipun kerjanya seperti pak ogah, menadahkan tangan setiap tikungan lalulintas peredaran duit.


Banyak hal yang harus diperbaiki dan dikaji, put, untuk sampai pada mimpi putri.


Adios..


Permios..

Tuesday 23 August 2016

Anjuran German Pada Warganya Dengan Perkembangan Terkini Situasi Internasional

Anjuran German Pada Warganya Dengan Perkembangan Terkini Situasi Internasional
Reservasi
Tiket Pesawat, Hotel, KA dan Event
AHADP
Agent Tiket Resmi Partner TiketDotCom



Konstalasi Politik Jelang PilGub DKI 2017Agustusan: Refleksi Penghambat Kemajuansegera dapatkanToday RRC The Great Leaf Forward Effect Jasa Payroll Sistim Akuntansi Dan Penggajian
Sudah seminggu di Jerman sedang ramai tagar "Hamsterkaeufe". Atas situasi itu pemerintah Jerman mengeluarkan anjuran pada warganya diperbolehkan menimbun kebutuhan pokok hidup mereka.

Alasan keluarnya himbauan itu menurut pemerintah Jerman, adalah dalam rangka menghadapi situasi kedepan, ancaman keamanan skala besar yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja oleh pemerintah Jerman, dimana Jerman mengakui bahwa mereka tidak memiliki pertahanan konvensional.

Issue yang berkembang dihampir semua media internasional, bahwa ini adalah anjuran pertama kali pasca perang dingin. Apakah ini ada korelasinya dengan krisis pangan?

Atau krisis ekonomi global?

Atau dalam rangka persiapan perbekalan mengghadapi bencana besar?

Atau dalam rangka membuat lumbung untuk perang Dunia III?

Kita lihat ini dari sisi global pasca kegagalan USA dan sekutunya melumpuhkan kekuatan ekonomi Rusia. Melumpuhkan kekuatan ekonomi Rusia adalah aksi dari strategi melumpuhkan kekuatan Rusia di Syria.

Aksi pertama melumpuhkan Rusia, gagal dan dampaknya terjadi krisis di Yunani dan Spanyol. Dampak ini tidak mempengaruhi sekutu untuk melancarkan aksinya, kembali gagal. Hasilnya Saudia menyerang Yaman dengan issue Syiah. Lalu apa hubungannya dengan Saudi menyerang Yaman?

Tentu saja ini ada kaitannya dengan jual satu paket alat perang ke Ara Saudi dan Yaman, amunisi, senjata dan pesawat termasuk tambahan tenaga security USA ARMY. Dananya bisa membuat buffer sementara eropa yang mulai kolaps.

Terakhir peristiwa kudeta gagal di Turki, yang imbasnya Inggris keluar dari Uni Eropa. Dan situasi yang kian memburuk di Syria, Irak, dan sebagian afrika utara di seputaran laut tengah. Tak juga membikin Rusia lumpuh secara ekonomi dah politik.

Hal ini yang dikhawatirkan Jerman, khususnya Indo Jerman keturunan Yahudi. Mereka inilah yang membuat issue "Hamsterkaeufe". Pengalaman di perang dunia ke - 2 membuat pemerintah Jerman mengambil keputusan itu.

Pada perang dunia ke - 2 Tentara Nazi hampir setengahnya meninggal saat agresi ke Uni Soviet. Bukan kalah melawan dengan tentara Uni Soviet. Tantangan alam dan luasnya daratan Uni Soviet ternyata jadi sumber petaka dan diluar prediksi Hitler dan penasehatnya.

Hitler telah melakukan kesalahan besar dengan memandang sebelah mata Uni Soviet. Dan ini pun terjadi hari ini. Meski bukan dengan Jerman. Namun tidak bisa dipungkiri Jerman adalah bagian dari sekutu dibawah komandi USA diatas panglima besar Ratu Inggris.

Jadi berkaca dari situ, kekhawatiran Jerman adalah kekhawatiran yang wajar. Dimana Pasokan gas Jerman dari Rusia dan kenapa air minum menjadi kekhawatiran Jerman akan diracun?

Sorry Not Sorry T-Shirt Female Small
Crazy T-Shirts Only $6. You will never find another deal like this. Any 10 for only $50!


Pertimbangan Jerman itu pertimbangan yang logis dibanding mereka yang menimbun karena takut besok kiamat.

Banyak Ilmuwan sains dan teknologi dari Jerman yang mengabdi di RRC. Dan RRC adalah sekutu Rusia. Ini pula yang menjadi jembatan emas diambilnya langkah oleh pemerintah Jerman. Disamping masalah tingkat populasi dengan produk khususnya kebutuhan pokok hidup tidak balance.

Inti dari persoalan ini adalah situasi krisis global ekonomi dunia masih terus berlanjut. Fenomenanya bukan pada keserakahan, seperti apa yang dilakukan hitler dan sadam husein. Tapi dalam rangka pengingkaran terhadap apa yang sudah digariskan oleh SANG PENCIPTA KEHIDUPAN SEMESTA, diujudkan dalam bentuk penghadangan nyata.

Itulah kenapa hingga kini middle east terus bergolak. Dibelahan dunia lain dunia diajak bicara HAM, kasih sayang, integritas. Sementara disana mereka berlaku sebaliknya.

Dan dalam situasi Internasional yang terus bergolak, Indonesia hampir semodel dengan arab abad ke 6. Jadi situasi dibalik permukaan dalam tidak menjadi sesuatu yang genting dibanding urusan hidup, kemegahan dan sanjungan.





mailto:ahmad.hanafiah33@gmail.com

Informasi detail, dapat dihubungi di :







USD
  
IDR