Ditinggal As Kenapa Turki Serang Kurdi d Utara Suriah ?
Jika alasannya separatis Kurdi yang mengancam kedaulatan Turki, Turki memiliki Tentara yang menjaga disetiap perbatasan, tapi kenapa harus menyerang bangsa Kurdi diluar garis batas kedaulatan Turki?
Serangan Turki ini mendapat kecaman Sekutu, serangan ini terjadi setelah Donald Trumph menarik semua pasukan Amerika Serikat di Suriah dan setelah pertemuan G7 di Paris Perancis. Hal yang paling dilanggar adalah melakukan aksi serangan keluar batas teritory Turk, ini invansi, pelanggaran berat.
Apakah ini bentuk ketakutan Turki terhadap militansi ISIS menyusup ke separatis Kurdi masuk ke teritorial Turki?
Turki berdaulat memiliki sistem intelegent dan keamanan Negara, jika alasan diatas jadi pokok persoalan kepentingan Turki menyerang bangsa Kurdi di perbatasan Utara Suriah, terkesan berlebihan, kecuali bangsa yang licik dan serakah. Jadi jelas sekali ini kaitannya dalam satu paket yang membidani terbentuknya ISIS. Dimana yang membidani terbentuknya ISI ini Amerika atas ide Isreal, kemudian ada bagian rekruiment ini kebanyakan dari Turki
Ketika strategi pembentukan ISIS menemui jalan buntu di Suriah, sejak Rusia terlibat. Maka di ujung akhir pembubaran. Di dalamnya ada teori Konspirasi. Dan Paranoid Turki pun dihembuskan dalam berondongan mesiu.
YPG and YPJ seen fighting with Coalition Special Forces weapons. https://t.co/dFnUXayKXc
— Jake Hanrahan (@Jake_Hanrahan) October 12, 2019
Jake Hanrahah jurnalis, memposting di twitter video pembunuhan diduga didokumentasikan oleh para penyerang dan diakui otentik oleh para pejabat AS, telah muncul secara online. The Guardian melaporkan bahwa mereka menunjukkan beberapa orang ditembak di dekat jalan sementara tersangka pembunuh mereka mendengar teriakan penghinaan.
Ahrar al-Sharqiya, Turkish backed mercenaries, abusing another captured SDF fighter here. The fact they film and share this abuse says it all. Expect a lot more of these. pic.twitter.com/OAra9zHRAj
— Jake Hanrahan (@Jake_Hanrahan) October 12, 2019
It’s clear that the western strategy of using north eastern Syria as a holding pen for jihadists and their families is approaching an end. But where will they end up? pic.twitter.com/YEkE6fYxMa
— Quentin Sommerville (@sommervilletv) October 13, 2019
Jejaknya makin jelas, ditengah kecaman Sekutu serangan Turki dan bangsa Kurdi yang melakukan perlawanan menggunakan senjata buatan USA, tidak ada aksi untuk membendung serangan brutal Turki.
Kita lihat sampai akhir Oktober 2019.