Tuesday 12 May 2020

Pemkot Adakan Swab Test Masal Diikuti Anggota Dewan

Pemkot Adakan Swab Test Masal Diikuti Anggota Dewan


Selasa 12 Mei 2020, Hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ke III di Kota Bogor, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali menggelar swab test massal di GOR Padjajaran. Kali ini ada anggota DPRD yang ikut serta swabt test juga.





Keikutsertaan anggota DPRD diakui oleh salah satu wakil rakyat dari Fraksi Gerindra, Mohammad Said Mohan : “Iya tadi kami melakukan swab test di GOR.”


Mohammad Said Mohan berpendapat, keikutsertaan anggota DPRD dalam swab test massal ini pun merupakan bentuk fasilitas yang diberikan Ketua Dewan. “Kemarin pemberitahuan dari ketua DPRD, sudah ada listnya,” terangnya.


Mohan sangat bersyukur bisa mengikuti tes massal ini. Karena, ia mengakui bahwa anggota DPRD sering terlibat dengan masyarakat. “Jika ada, kami bisa lebih tenang,” katanya.


Hari ini ada beberapa anggota DPRD Kota Bogor lainnya yang juga ikut dalam tes swab tersebut. Pelaksanaan tes swab di GOR Padjajaran hari ini merupakan yang pertama kali.


Selama ini masyarakat yang datang ke GOR Padjajaran yang merupakan Orang Tanpa Perbedaan (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) hanya menguji tes cepat.


Akan tetapi, keikutsertaan para wakil rakyat ini menjadi sorotan. Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Yusfitriadi menilai hal tersebut kurang tepat dilakukan, karena masih lebih banyak prioritas orang yang harus menerima tes tersebut.





“Kalau memang ini menggunakan peralatan yang disediakan untuk masyarakat, stok bantuan atau bahkan dari APBD Kota Bogor, ini sangat memalukan,” ungkapnya.


Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengungkapkan, selain 50 anggota DPRD Kota Bogor, ada 200 warga Kota Bogor berstatus ODP yang ikut tes massal tersebut.


“Swab test ini untuk 250 orang, 50 anggota DPRD dan 200 ODP dari kontak dekat kasus positif. Alat ini merupakan bantuan dari provinsi,” pungkasnya.























⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: