Wednesday 31 March 2021

DKI uji coba belajar tatap muka 100 sekolah mulai 7 April 2021

DKI uji coba belajar tatap muka 100 sekolah mulai 7 April 2021

DKI uji coba belajar tatap muka 100 sekolah mulai 7 April 2021




























Anggota DPRD DKI Jakarta Oman Rohman Rakinda menyampaikan Pemprov DKI akan mulai melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka di 100 sekolah secara terbatas mulai Rabu, 07/04/2020.




"Jadi 'piloting' untuk menyelenggarakan kelas terbuka nanti ada 100 sekolah, sedangkan sekolahnya mulai 7 April," kata Oman yang merupakan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta di gedung DPRD Jakarta, pada Rabu, 31/03/2021.


Oman menjelaskan 100 sekolah yang terlibat dalam uji coba terbatas itu telah melalui tahap seleksi 18 kriteria untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dan menyebut asesmen persiapan pembukaan sekolah itu sudah dilakukan sejak Februari 2021.


Anggota Fraksi PAN DPRD DKI ini pun meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap sekolah-sekolah lainnya di Ibu Kota agar dapat menyiapkan gelombang kedua pembukaan 100 sekolah lainnya.


"Pembukaan 100 sekolah gelombang kedua jangan tunggu 'monitoring' dan evaluasi April. Namun, asesmen untuk membuka 100 sekolah berikutnya menjadi 200 sekolah, harus dilakukan dari sekarang," ujarnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nadiana menyebut, pada tahap pertama ini, pihaknya bakal membuka sebanyak 100 sekolah untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.


Menurut Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana, pilot project sekolah tatap muka akan berlangsung pada 7-29 April 2021. Sebanyak 100 sekolah akan dibuka selama masa piloting.


Namun, dia belum merinci sekolah mana saja yang akan dibuka mulai bulan depan.


"Nanti dilihat tanggal 7 April ya. Saat ini kita sedang verifikasi," ucap Nahdiana


Selama masa uji coba, pembelajaran dilakukan secara terbatas. Kegiatan pembelajaran hanya dilakukan selama satu kali dalam satu minggu untuk setiap jenjang pendidikan. Setelah itu, kegiatan belajar-mengajar akan diliburkan sebab gedung sekolah disterilisasi.




Selain itu, jumlah peserta didik juga dibatasi hingga maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dengan pengaturan jarak 1,5 meter per siswa.


Nahdiana menambahkan, selama uji coba, kegiatan ekstrakurikuler tidak diperbolehkan. Sementara materi yang diajarkan diprioritaskan untuk mata pelajaran yang esensial dengan durasi pelajaran selama 3-4 jam.


Adapun guru yang nantinya akan menjalani pembelajaran selama masa uji coba telah diberi pelatihan tentang blended learning. Sehingga ketika sudah mulai pembelajaran, guru juga masih melayani pembelajaran secara virtual.





No comments: