Wednesday 24 March 2021

Sekolah Tatap Muka Sudah Berjalan, Tapi Belum Semua Guru di Bogor Dapat Vaksin Covid-19

Sekolah Tatap Muka Sudah Berjalan, Tapi Belum Semua Guru di Bogor Dapat Vaksin Covid-19

Sekolah Tatap Muka Sudah Berjalan, Tapi Belum Semua Guru di Bogor Dapat Vaksin Covid-19















Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Dedi Syarif (Yogi Faisal)












Cibinong - Pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai diujicobakan di 170 sekolah di Kabupaten Bogor sejak dua pekan kemarin, namun belum semua tenaga didik di vaksin covid-19.




Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Dedi Syarif mengatakan, secara umum proses vaksinasi covid-19 untuk guru sudah mulai berjalan di sejumlah kecamatan.


Namun dirinya tak menafikan, jika sejumlah guru di beberapa kecamatan belum menerima vaksin. "Secara umum guru sudah kami berikan kuota di puskesmas-puskesmas, tapi memang ada beberapa titik di mana vaksin belum kami distribusikan," katanya, pada Rabu, 24/03/2021.


Berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, sejumlah kecamatan yang sudah mulai melakukan vaksinasi untuk guru pun belum semuanya menyelesaikan penyuntikan.


"Dari sejumlah kecamatan yang sudah kami drop vaksin untuk guru, sampai saat ini semuanya masih berproses. Ada yang baru 40 persen, 60 persen sampai 90 persen," ucapnya.


Lambatnya pemberian vaksin covid-19 untuk guru, terjadi lantaran stok vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mulai menipis. Bahkan, pada pekan kemarin stok vaksin yang tersedia pada pihaknya hanya berkisar 32 vial vaksin saja.


"Kemarin itu sisa vaksin kita ada 32 vial, karena 1600 vial kita serahkan kepada IPB untuk para dosen. Kemarin kami dapat lagi 2210 vial, kami alokasikan untuk puskesmas," tuturnya.


Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor Agus Salim mengatakan vaksinasi kepada tenaga pendidik adalah sebuah keniscayaan yang harus segera diselesaikan.


"Langkah untuk digelarnya PTM ini tentunya harus diimbangi dengan vaksinasi kepada guru-guru yang sudah selesai. Jangan sampai malah terjadi adanya penyebaran di satuan pendidikan," tegasnya.


Tak hanya itu, politisi PKS ini menilai, digelarnya PTM menjadi penting untuk meminimalisir terjadinya lost generation (kehilangan generasi) akibat adanya pandemi.




Sebab, sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan selama pandemi ini menurut Agus kurang maksimal dan tidak bisa membuat siswa mendapatkan pembelajaran semestinya.


"Nah untuk itu vaksinasi kepada para guru saya harap bisa secepatnya diselesaikan. Kami dari dewan siap mensupport soal anggaran jika dibutuhkan," pungkasnya.

No comments: