Sunday, 25 April 2021

Haji Batal, Ekspor 480 Ton Rendang Buyar

Haji Batal, Ekspor 480 Ton Rendang Buyar

Haji Batal, Ekspor 480 Ton Rendang Buyar














ILUSTRASI Dapur umum untuk jamaah haji. (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)










Bukan hanya para calon jamaah yang berharap ibadah haji tahun ini tetap berjalan sesuai rencana. Para pengusaha rendang pun punya harapan yang sama. Rendang merupakan komoditas ekspor yang menjanjikan saat musim haji.




Ekspor rendang untuk keperluan konsumsi jamaah haji itu disampaikan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi saat berkunjung ke Jakarta kemarin, hari Sabtu, 23/04/2021.


“Kami ekspor rendang sampai ke Arab Saudi. Sudah ada kontrak,” katanya. Rendang tersebut diekspor untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji Indonesia selama di Tanah Suci.


Tahun lalu pemerintah membatalkan penyelenggaraan haji karena pandemi Covid-19. Selain itu, Saudi tidak membuka haji untuk jamaah dari mancanegara. Padahal, menurut Riza, sudah ada kontrak ekspor rendang tersebut.


Rencananya, ekspor rendang untuk jamaah haji Indonesia itu berkisar 480 ton. Namun, semuanya batal karena ibadahnya juga ditiadakan.


Riza berharap tahun ini Saudi kembali menerima jamaah haji dari Indonesia sehingga ekspor rendang kembali lancar. “Saya pernah deklarasi Payakumbuh sebagai City of Rendang,” katanya.


Secara khusus dia membangun pabrik pengolahan rendang. Pabrik itu dirancang memenuhi seluruh kriteria pengolahan makanan.


Beberapa tahun terakhir, Kementerian Agama (Kemenag) menerapkan strategi khusus terkait hidangan katering jamaah haji. Salah satunya adalah menyajikan menu yang sesuai dengan tempat asal jamaah. Tujuannya adalah menambah cita rasa dan obat kangen jamaah untuk daerahnya.


Sementara itu, sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Saudi soal penyelenggaraan haji 2021. Khususnya apakah Arab Saudi akan kembali membuka pintu bagi kedatangan jamaah haji dari luar negeri. Termasuk dari Indonesia. "Kami terus memantau. Masyarakat sebaiknya menunggu informasi resmi dari pemerintah," kata Endang Jumali, konsul haji KJRI Jeddah.




"Saya pernah deklarasi Payakumbuh sebagai City of Rendang," kata Riza Falepi Wali Kota Payakumbuh. Secara khusus dia membangun pabrik pengolahan rendang. Pabrik itu dirancang memenuhi seluruh kriteria pengolahan makanan. Mulai urusan ISO sampai jaminan produk halal.


Seluruh UMKM pembuat rendang bisa memanfaatkan pabrik tersebut. Jadi, bukan Pemkot Payakumbuh yang jualan atau ekspor rendang, melainkan masyarakatnya. Saat ini rata-rata pengolahan rendang di pabrik yang difasilitasi Pemkot Payakumbuh itu mencapai 1 ton setiap hari.







No comments: