Friday, 16 April 2021

Israel Serang Tiga Situs Hamas Di Jalur Gaza, Termasuk Lokasi Pembuatan Senjata

Israel Serang Tiga Situs Hamas Di Jalur Gaza, Termasuk Lokasi Pembuatan Senjata

Israel Serang Tiga Situs Hamas Di Jalur Gaza, Termasuk Lokasi Pembuatan Senjata























Israel dilaporkan telah menyerang beberapa situs milik Hamas di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan dari kelompok.




Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada hari Jumat, 16/04/2021, melaporkan, Angkatan Udaranya telah melakukan serangan ke tiga fasilitas Hamas pada Kamis malam, 15/04/2021.


Di Twitter, IDF menyebut serangan itu merupakan balasan dari roket yang dikirimkan oleh Hamas dari Jalur Gaza ke Israel pada malam sebelumnya.


"Menanggapi roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel sebelumnya, malam ini jet tempur IDF dan helikopter serang baru saja menghantam situs pembuatan senjata Hamas, terowongan penyelundupan senjata dan pos militer," tulis IDF, seperti dikutip ANI News.




IDF menambahkan bahwa Israel tidak akan mentolerir segala ancaman terhadap warganya.


Hamas merupakan sebuah organisasi militan Sunni Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas setiap serangan yang datang dari Jalur Gaza.


Juru bicara Dewan Daerah Sderot, Shaar Hanegev, mengatakan bahwa roket tersebut jatuh di wilayah terbuka dan tidak menyebabkan korban ataupun kerusakan.


Serangan ini terjadi setelah tentara Israel menahan tiga pimpinan Hamas di Kota Hebron, Tepi Barat selatan.


Ketiga orang itu adalah pimpinan Hamas di Hebron, Hatem Qaffeisha (58); mantan menteri pemerintahan daerah, Isa al-Jabari (55); dan tokoh penting Hamas, Mazen al Natsha (48).


Israel sudah beberapa kali memenjarakan tiga pemimpin Hamas ini. Beberapa waktu terakhir, tentara Israel memang semakin gencar menangkap tokoh-tokoh dari faksi yang menguasai jalur Gaza tersebut.




Tel Aviv selama ini menganggap Hamas sebagai teroris. Kedua belah pihak sempat terlibat tiga kali perang, termasuk dalam Perang Gaza pada 2014 lalu.


Kedua belah pihak telah menyepakati gencatan senjata selama beberapa tahun terakhir. Namun, gejolak dan saling lontar serangan udara masih kerap terjadi.







No comments: