Saturday, 19 March 2022

Pasukan Rusia Hancurkan Unit Sabotase Ukraina pada Kendaraan Amerika Dengan Senjata Presisi

Pasukan Rusia Hancurkan Unit Sabotase Ukraina pada Kendaraan Amerika Dengan Senjata Presisi

Pasukan Rusia Hancurkan Unit Sabotase Ukraina pada Kendaraan Amerika Dengan Senjata Presisi


©AhaDuaPermata






Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu merilis rekaman video yang menunjukkan penghancuran unit pengintai dan sabotase Ukraina dengan senjata presisi.







"Video tersebut menunjukkan serangan terhadap unit pengintai dan sabotase formasi bersenjata Ukraina, melakukan operasi pengintaian dan pencarian pada empat kendaraan militer semua medan buatan AS. Setelah serangan dengan persenjataan rudal presisi, kelompok itu dihancurkan", Kementerian Pertahanan dikatakan.


Kelompok sabotase diangkut dengan kendaraan militer Humvee buatan AS, tambah kementerian itu. Pengambilan gambar dilakukan dari drone.


Kendaraan sabotase dan pengintai buatan AS dihancurkan Rusia




Selain itu di hari yang sama, hari Sabtu, 19/03/2022, Kementerian Pertahanan Federasi Rusia juga menerbitkan rekaman :


  • Penghancuran kelompok sabotase Angkatan Bersenjata Ukraina dengan senjata presisi tinggi.


  • Pasukan Rusia dibekali dengan sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal hipersonik menghancurkan gudang amunisi bawah tanah di wilayah Ivano-Frankivsk.


  • Sistem rudal Bastion menghancurkan pusat intelijen elektronik Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Odessa.


  • Penerbangan Rusia menghancurkan empat sistem rudal anti-pesawat di Ukraina pada malam hari, di antaranya tiga S-300 dan satu Buk-M1.


  • Pertahanan udara Pasukan Dirgantara Rusia menembak jatuh 12 UAV Ukraina di udara.



Moskow Bekerja untuk Menanggapi Sanksi AS dan Uni Eropa yang Tidak Sah, kata Kementerian Luar Negeri .


Ketika pasukan Rusia terus maju dalam operasi khusus, militer Ukraina mengakui pada hari Sabtu bahwa mereka telah kehilangan akses ke Laut Azov. Pasukan Rusia serta milisi rakyat DPR dan LPR mendesak maju, merebut kembali banyak pemukiman di Donbass dan memperketat pengepungan di sekitar pasukan radikal yang tersisa di Mariupol.


Sementara itu, Moskow dan Kiev telah membuat kemajuan dalam beberapa masalah selama negosiasi damai, termasuk status netral Ukraina dan tidak masuk NATO, menurut pembantu presiden Rusia Vladimir Medinsky.

No comments: