Saturday, 16 April 2022

Intelijen AS Tidak Dapat Mendukung Klaim Rusia Melakukan Genosida di Ukraina - Laporan

Intelijen AS Tidak Dapat Mendukung Klaim Rusia Melakukan Genosida di Ukraina - Laporan

Intelijen AS Tidak Dapat Mendukung Klaim Rusia Melakukan Genosida di Ukraina - Laporan


©REUTERS/ZOHRA BENSEMRA






Badan intelijen AS tidak memiliki informasi yang dikumpulkan untuk mendukung klaim Presiden Joe Biden bahwa Rusia diduga melakukan genosida di Ukraina, NBC News melaporkan mengutip pejabat senior pemerintahan Biden.







Laporan itu mengatakan pada hari Jumat bahwa pejabat administrasi Biden mengatakan laporan intelijen AS di Ukraina tidak mendukung klaim Biden bahwa genosida terjadi di Ukraina.


Seorang pejabat intelijen AS mengatakan dalam laporan itu bahwa genosida mencakup tujuan menghancurkan kelompok etnis atau bangsa, tetapi sejauh ini bukan itu yang mereka lihat di Ukraina.


Dua pejabat Departemen Luar Negeri juga menambahkan bahwa pernyataan Biden mempersulit mereka untuk membuat penilaian hukum yang tidak bias tentang apa yang terjadi di zona konflik.


Biden sebelumnya telah berbicara secara emosional tentang tindakan militer Rusia lebih dari sekali. Pada hari Selasa, ia menggunakan kata "genosida" untuk merujuk pada situasi di Ukraina dan dampaknya terhadap dunia. Dan pada akhir Maret, selama kunjungannya ke Warsawa, Biden mengklaim bahwa presiden Rusia "tidak dapat tetap berkuasa". Setelah itu, Gedung Putih harus memastikan bahwa pemerintah AS tidak menginginkan perubahan rezim di Rusia.


Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi dengan mengatakan Rusia menganggap tuduhan semacam itu sebagai upaya untuk sepenuhnya mendistorsi situasi di lapangan dan itu tidak dapat diterima.


Pada 24 Februari, Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina setelah republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri meminta bantuan untuk mempertahankan mereka dari serangan intensif oleh pasukan Ukraina. Rusia mengatakan bahwa tujuan operasinya adalah untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi rezim Kiev dan kegiatannya semata-mata menargetkan infrastruktur militer negara itu.


Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, tujuannya adalah untuk melindungi rakyat Donbas, "yang telah mengalami pelecehan, genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."

No comments: