Friday, 22 April 2022

Senator Rusia Menjelaskan Mengapa Jembatan Krimea 'Paling Dipertahankan' di Dunia

Senator Rusia Menjelaskan Mengapa Jembatan Krimea 'Paling Dipertahankan' di Dunia

Senator Rusia Menjelaskan Mengapa Jembatan Krimea 'Paling Dipertahankan' di Dunia


©Photo : Roscosmos/Anton Shkaplerov






Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, sebelumnya mengatakan bahwa jembatan yang menghubungkan Krimea dengan daratan Rusia akan menjadi sasaran pasukan Ukraina segera setelah mereka mendapat kesempatan untuk menabraknya.







Jembatan Krimea yang dibangun Rusia adalah jembatan yang "paling terpelihara" di dunia dan benar-benar tertutup dari serangan oleh berbagai lapisan pertahanan, kata senator Rusia dari Krimea, Olga Kovitidi. Menurutnya, Rusia sejak awal mengetahui bahwa jembatan tersebut bisa menjadi sasaran dan mengambil langkah untuk melindunginya.


Jembatan itu dilindungi dari serangan dari udara oleh dua resimen sistem pertahanan udara S-400 (nama pelaporan NATO: SA-21 Growler) yang dapat menjatuhkan rudal yang datang 400 kilometer jauhnya, kata sang senator. Radium efektif mereka lebih dari menutupi jembatan sepanjang 15 kilometer. Kovitidi mengatakan bahwa sistem tambahan, seperti Pantsir-S1, menutupi jembatan dari serangan jarak pendek.


"Jadi, tidak mungkin menyerang tanpa diketahui lewat udara", kata Kovitidi.


Jembatan Krimea juga tertutup dari air. Selain menggunakan kekuatan Angkatan Laut Rusia, jembatan itu dilengkapi dengan sistem sonar canggih yang dapat mendeteksi ancaman bawah laut yang masuk, seperti kapal selam, kata Kovitidi.






Senator lebih lanjut mengatakan bahwa inspeksi harian elemen kunci jembatan juga dilakukan.


“Oleh karena itu, kami tidak menyarankan siapapun untuk mencoba menyerang jembatan tersebut,” pungkasnya.


Komentarnya muncul setelah ancaman oleh Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov. Dia menyatakan pada 21 April bahwa Jembatan Krimea akan menjadi sasaran pasukan Ukraina sesegera mungkin. Dia tidak menjelaskan apakah Ukraina memiliki sarana untuk menyerangnya.


Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengutuk pernyataan Danilov dan menggambarkannya sebagai "pengumuman kemungkinan "tindakan teroris" oleh Ukraina. Peskov juga menyarankan bahwa pernyataannya adalah provokasi untuk mendorong tindakan di pihak Rusia. Juru bicara itu mengatakan bahwa tanggapan Moskow terhadap kekerasan akan selalu menjadi "memadai".

No comments: